A Close Secret Admirer #5

7 0 0
                                    

"Ok hari ini saatnya penentuan" Joenbum memandangi cermin dikamarnya agar dirinya lebih percaya diri.
"Joenbum cepat turun dan sarapan ibu sudah siapakan makanan untuk mu dan moely" memanggil joenbum dari dapur.
"Ya . . .aku segera kesana bu"
Kemudian joenbum turun menuju dapur dan bersama-sama untuk sarapan pagi.
"Hai, moely" dengan senyum dan mengelus rambut moley adiknya.
"Hai kakak,tumben sekali diri mu bersikap manis pada ku?" Dengan curiga adiknya melihat perlakukan kakaknya di pagi itu.
" kau ini memangnya kakak tidak pernah bersikap baik kepadamu? Oh ya doakan kakak yah supaya kakak bisa lolos ujian masuk universitas hihihi . . ." senyum lebar menunjukan gigi dan rasa riang menjawab pertanyaan moely.
"Aaahhh, ipya ku doakan agar kakak bisa lolos ujian dan jangan lupa menteraktik moely dan ibu hhe. . ." Dengan wajah polos moely menjawab.
"Kau ini moley pasti ada udang dibalik batu, baiklah kalau kakak mendapatkan uang kakak teraktir moely dan ibu makan" wajah senyum dan mengelus rambut moely kedua kalinya.
"Horeeeee. . .asik asik diraktir kakak joenbum" moely bersorak gembira.
"Yah sudah moely, ibu aku berangkat dulu" Joenbum sambil mengambil susu dimeja dan memeriksa tgl kadaluwarsa yang tertera untuk berjaga jaga agar tidak sakit perut seperti kejadian saat ujian.
"Itu tidak kadaluwarsa ko, ibu tidak akan meracunimu dengan cara murahan" sambil memajuakan bibir dan menengok wajah kearah yang berlawanan dengan joenbum.
"Syukurlah, aku tidak mau perutku diperas seperti cucian baju lagi, ya sudah aku berangkat ibu".
"Ya sana cepat kau pergi dan semoga berhasil" dengan mengepak tangan kanannya.
Joenbum segera bergegas menuju universitas untuk melihat pengumuman lolos atau tidaknya ujian. Joenbum terus mengayuh sepedanya dengan semangat dan harapan.
Setelah sampai di universitan joenbum berlari menuju papan pengumuman hasil ujian.
"Minggir-minggir aku ingin lihat hasil ujian ku" Joenbum mendesak kerumunan siswa lain yang sama melihat hasil ujian seperti dirinya.
"Mana nama ku?" Joenbum  terus memeriksa disetiap barisnya nama-nama sisawa yang mengikuti ujian.
"Oh tidak. . .ini sungguhan?" Matanya melotot dan dengan perasaan tak percaya.

A Close Secret AdmirerWhere stories live. Discover now