Chapter... 3

83 22 0
                                    

Seorang cewek berambut panjang dan mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm itu kini sedang berdiri di depan kelas, sepertinya dia sedang memberitahu sesuatu yang penting kepada teman kelasnya.
Cewek itu tak lain adalah Salsa Ananda....

"Jadi gimana kalian semua setuju kan?"
Aku menatap mereka semua dengan penuh tanda tanya.

"Setuju aja sih Sal, menunya juga gak terlalu susah"
Akhirnya Nilam menjawab pertanyaanku.

"Ok, karna acaranya dua hari lagi gimana kalo sekarang kita bagi jadi 3 kelompok. Aku bakal pilih Intan, Agung, dan Wulan sebagai ketuanya buat pembagian makanan dan anggotanya bebas kalian yang nentuin. Khusus buat pengurus kelas bakalan buat minumannya. Kalo udah gak ada yang ditanyain kita akhiri sampai disini dan kalian boleh istirahat"
Aku mengakhiri kalimatku dengan bunyi bel yang sudah terdengar diseluruh sekolah.

Kantin....

"Eh, Sal gue boleh nanya gak"
Shela tengah mengaduk es jeruk yang ada didepannya.

"Emz, nanya apaan"
Aku menoleh kearahnya setelah meminum es teh milikku.

"Cowok kemaren itu temen kita pas SMP kelas VIII kan?"
Hah, Kenapa Shela bisa tau? Oh iya aku baru ingat kalau kita sekelas dulu.

"Siapa?"
Kini Rizka juga ikut kepo.

"Oh Aldy, iya kita emang sekelas dulu tapi dia pindah karna pekerjaan orang tuanya"
Aku kembali menjawab pertanyaan Shela.

"Tapi yang buat gue bingung sekaligus penasaran itu, kenapa kemaren lu salting gitu Sal didepan dia?"

Jlebb......
Duh ternyata kemaren dia sadar kalo gue salting didepan Aldy atau jangan - jangan sikap gue yang belebihan. Gak itu gak mungkin perasaaan gue B aja deh kemaren.
(padahal kenyataannya..... Kalian bisa mikir sendiri deh)

"Eeee, itu....."
Kenapa nih bibir gak bisa ngomong sih.

"Jangan - jangan si Aldy itu adalah cinta pertama lo pas SMP yang pernah Lo ceritain dulu"
Kini Rizka yang mulai mengintrogasiku.

Aku hanya mengangguk mengiyakan perkataan sahabatku tersebut, aku udah gak bisa nyimpen perasaan ini tanpa cerita ke siapa pun.

"APA!!!"
Teriak Shela dan Rizka secara bersamaan sehingga membuat murid lain melihat ke arah kami.

"Jangan keras - keras dong"
Aku berusaha mengingatkan kedua sahabatku ini.

"Ya maap Sal, abisnya kita gak nyangka kalo tipe cowok lo tuh kek si Aldy"
Ucap Shela lalu meminum es jeruk miliknya.

"Maksudnya?"
Aku bingung dengan maksudnya tadi.

"Yah, si Aldy itu kan ganteng, pinter, tinggi, putih, wakil ketua OSIS pula. Kita kira kan tipe cowok lo tuh yang B aja gitu"
Jawab Rizka yang membuatku kesal.
Jadi mereka kira selama ini....

"Eh, bentar deh jadi si Aldy itu Wakil Ketua OSIS? Tapi gue kok gak pernah tau sih, waktu tes gue gak liat trus waktu pemilihan gue juga gak liat fotonya tuh"

"Yah kalo itu sih karna salah Lo sendiri. Pertama waktu tes kita udah gak niat, kurang merhatiin, dan ngundurin diri setelah selesai tes. Kedua, waktu pemilihan kita kan milih semua nomor tuh mungkin karna keasikan jadinya Lo kurang merhatiin deh. Selesai"
Aku baru sadar setelah mendengar penjelasan yang panjang dari Shela tadi.

Tiba - tiba dua sosok lelaki tampan dengan membawa es jeruk ditangannya mendekati meja mereka bertiga dan memulai pembicaraan...

"Maaf, kita boleh duduk disini gak? Soalnya bangkunya penuh semua"
Suara itu datang dari sebelahku yang entah siapa? Dan aku pun enggan untuk menoleh kearahnya.

"Boleh kok, duduk aja"
Aku memperbolehkan mereka untuk duduk.
Tapi entah kenapa dua Sahabatku itu sepertinya sedang menertawakanku.

"Sal, boleh minta nomer WA lu gak?"
Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut.
Mimpi apa aku semalem tiba - tiba si Aldy minta nomer WA, ingin rasanya aku berteriak sekarang juga sangking senangnya.

"Oh, iya Al nih. Btw kenapa gak dari kemaren - kemaren aja?"
Aku menyerahkan hp ku kepadanya dan bertanya mengapa baru sekarang dia meminta nomor WA ku.

"Gimana ya Sal, sebenernya gue udah liat Lo pas pertama kali MOS. Pengen nyapa sih, tapi takutnya Lo lupa sama gue. Trus kemaren untuk pertama kalinya gue coba nyapa dan untungnya Lo masih inget sama gue"
Dia menatap mataku dengan tatapan yang sama seperti beberapa tahun yang lalu.

"Kalo gue malah sebaliknya, gak pernah ngeliat Lo di Sekolah ini. Dan Lo gak perlu takut kalo gue bakal lupa sama Lo"
Yah, karna aku gak akan pernah ngelupain kamu Al....
Aku tersenyum kearahnya dengan senyuman termanis yang aku miliki.

Teng... Teng... Teng...

Karna terlalu senang aku sampai tidak mendengar bel yang telah berbunyi, sehingga kedua sahabatku ini pun menyadarkan ku....

"Sal, udah bel tuh Lo mau tetep disini gak mau masuk gitu"
Suara Shela yang nyaring membuat ku tersadar bahwa bel masuk sudah berbunyi.

"iya-iya bentar, Al gue mau masuk ke kelas dulu ya"
Aku berdiri dari tempat dudukku.

"Eh, iya Sal gak papa kok kan emang udah bel masuk. Gue sama Bayu juga mau balik ke kelas"
Dia juga berdiri dari kursinya dan menghampiri temannya yang ada didepan kami, tepatnya disebelah Rizka.

"Yaudah yuk..."
Aku mengajak mereka kembali ke kelas bersama dengan kami, karna kelas kami berada di gedung yang sama dan tidak terlalu jauh.

Hari ini adalah hari yang tak pernah ku duga akan terjadi dalam kehidupanku, bayangkan saja bila ada seorang laki - laki yang kamu sukai dan sangat kamu rindukan tiba - tiba duduk disebelahmu dan meminta nomor telpon mu. Apakah kamu tidak akan senang? Tidak mungkin jika kamu tidak senang bila hal tersebut terjadi kepada dirimu seperti apa yang aku alami pada siang hari ini.....

Makasih buat yang udah baca,

Jangan lupa buat Vote + Coment!!!

Me and My HeartDove le storie prendono vita. Scoprilo ora