12. Jeritan Minta Tolong

1.5K 137 13
                                    

Aku pernah mendengar cerita dari seorang teman yang tinggal di dekat pemakaman. Katanya, saat malam hari, pemakaman sangat berisik. Sering terdengar suara-suara aneh. Dan di malam-malam tertentu, terdengar ramai seperti ada pasar malam.

Awalnya aku hanya berpikir, 'paling itu perasaan dia doang' dan 'mereka semua sudah di alam berbeda, di pemakaman kan, hanya ada jasadnya saja!' . Tapi setelah melihat langsung, mau tidak mau aku mempercayai cerita temanku.

"Apa kita akan mati juga disini, hari ini?"

Aku hanya meringis menanggapi pertanyaan Niko.

"Lo lari aja deh sana!" saranku. Karena kakiku tidak bisa bergerak, biar Niko saja yang pergi. Aku hanya bisa pasrah.

"Nggak ah. Ntar kalau lo mati, gue harus jelasin apa sama mak bapak lo?!" Niko menarikku sekuat tenaga, dan...

Surprise!

Kakiku kini bisa bergerak, tapi tangan pucat itu tetap menempel di kakiku. Mulai pergelangan tangan hingga jarinya mencengkeram kuat pergelangan kakiku.

"Whoaaa!" aku melihat Niko yang sangat shock mulai mengeluarkan air mata. Oke, Niko menangis ketakutan.

"Buruan! Lariiii!" aku mendorong Niko sambil berlari.

"Tapi.. mereka tembus-tembus gitu kayak di film nggak nih? Kalau nembus, gue mau tabrak aja."

"Nggak, mereka nggak nembus." jawabku asal sambil terus mendorong punggung Niko agar tetap berlari.

Niatnya, kami akan berlari menuju gerbang seng pemakaman dengan melompati kepala tanpa badan yang menggelinding dari arah depan. Tapi, lingkaran setan yang dibuat hantu-hantu itu justru semakin menyempit dan membuat kami terperangkap di dalamnya, tidak bisa bergerak.

Aku merasakan kakiku gemetaran. Niko berjongkok di sebelahku dengan kepala menunduk.

"Aku.." kata Niko tiba-tiba. "Aku pernah lihat meme. Katanya, hantu asli tidak mungkin membunuh manusia seperti yang ada di film. Soalnya, jika manusia yang mereka bunuh jadi hantu, nantinya kan ketemu lagi dan sama-sama jadi hantu, bakal terasa awkward."

Hening.

Tapi kemudian, sosok-sosok aneh itu tertawa nyaring.

"Mademoiselle," kata sosok lelaki tua dengan tulang leher yang menonjol keluar sambil menatapku tajam. "Kami tidak berniat membunuhmu."

Aku hanya diam membeku. Sosok-sosok di sekelilingku terlalu menakutkan dan berbau.. busuk.

"Kami hanya ingin meminta tolong.." kata wanita tanpa mata yang menyapa kami sebelumnya.

"Aku sama sekali tidak bisa menolong kalian, maaf." aku menarik tangan Niko untuk berlari menerobos kerumunan mayat hidup itu. Tapi gagal. Selain Niko yang terus saja meringkuk dan enggan berdiri, ternyata tubuh mereka juga sangat keras dan dingin. Ditambah, mereka juga membentuk lingkaran yang mengurung kami didalamnya sehingga untuk bergerak sedikit saja pun jadi sangat sulit.

"Tolong, jangan buru-buru, nona." kata wanita itu lagi. "Kami ingin meminta pertolonganmu."

"Tapi aku sama sekali tidak bisa menolong.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are (Not) AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang