Prolog

30.2K 1.8K 319
                                    

Semua orang itu punya imajinasi,

Dimulai dari imajinasi yang tinggi seukuran leher jerapah,

Imajinasi tanggung seukuran tongkat jalan lansia,

Atau imajinasi pendek seukuran pitak di kepala.

Terlepas gimana ukurannya.

Imajinasi itu,

Punya Spongebob.

Nama gue Dwi Naga Felicia Gunawan Syah. Biasa dipanggil Inag. Darimana tuh panggilan? Kalau lu jelly eh jeli maksud gue, lu tahulah. Nama itu asli dan nggak pake borax, jadi lu cuma bisa jumpai nama itu melekat di gue doang. Secara gue ini produk yang dipaksain limited edition.

Gue merupakan salah satu siswa unggulan di sebuah sekolah famous di sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, negara Indonesia. Lu pikirin sendiri deh dimana letak pastinya. Yang jelas gue kelas XII dan terlanjur masuk kelas 'unggulan utama'. Alaynya kelas gue sampai punya nama kelas neutron.  Kealayan tingkat dewa yang siswa lain sebut 'keren'. Padahal awalnya gue setujunya nama kelas gue variable, demand or supply.

Meski gue ini unggulan, gue nggak punya otak cerdas, pinter apalage jenius. Otak gue bisa dibilang setingkat otak lobster. Gue rasa masuknya gue ke kelas ini karena adanya gaya tarik si 'untung' yang begitu kuat karena lama menyandang status sebagai kaum duafa.

Gue ini pendiam saat di kelas, terhuranya lagi, gue nggak punya teman akrab meski cuma secuil. Gue udah kayak batu ginjal yang nggak diharapkan kehadirannya. Kecil tapi bikin sakit. Gitu katanya. Kata siapa? Kata oranglah.

Gue adalah anak IPA yang seneng banget pelajaran IPS. Bisa dibilang gue lebih suka disuruh ngisi LKS Sejarah, Ekonomi dan Geografi sampai tamat daripada harus ngerjain PR Matematika atau Fisika yang cuma terdiri dari lima soal uraian. Alasannya cuma satu, otak gue serba ada bukan serba guna. Jadi ngafalin lebih cepet loadingnya daripada disuruh ngitung.

Gue jones tapi pernah taken. Pertama pacaran pas SMP kelas 8. Umur pacaran gue cuma dua hari habis itu putus karena ternyata do'i kebelet nikah. Gue mikirnya dia cuma hoax. But gue yang waktu itu masih ingusan, cuma bisa bengong pas dia beneran nikah seminggu setelah kami putus. Ironisnya, dia nikahnya sama bocah SD yang baru lulus.

Setelah itu?

Gue move on, kok. Pacaran kedua gue pas kelas X sama kakak kelas yang beda aliran. Tapi sayangnya, lagi-lagi kandas setelah dua jam. Why? Karena do'i ternyata udah punya pacar lima biji selain gue. Sadisnya, gue yang diputusin. LOL.

Seperti yang gue bilang, gue udah kelas XII. Sebentar lagi gue bakal ditendang paksa dari sekolah ini karena udah ketuaan dan nyesek-nyesekin sekolah doang. Selain itu, gue dianggap sebagai siswa unggulan paling unfaedah, eh nggak sih udah kelas XII jadi mau nggak mau harus segera minggat.

Sebagai senior yang udah berenang di dunia 'pengenesan' cukup lama, akhirnya gue memutuskan untuk mencari cinta monyet gue. Secara putih abu-abu dikatakan sebagai kisah cinta ter sok sweet menurut survei versi Cak Lontong KW. Karena itulah mulai dari tahun ajaran baru, gue mulai lirik-lirik cogan sampai pada akhirnya gue nemuin satu yang gue langsung labelin sebagai gebetan.

Gebetan gue adalah seorang manusia yang memiliki kelamin bukan rayahim.
Seorang makhluk indah yang orang sebut 'cogan'. Makhluk Indah lho ya bukan makhlus astral. Dia nyata, belum ghoib.

Gebetan gue adalah seorang adik kelas yang telat lahirnya dibanding gue. Yups! Dia masih kelas X. Meski gue sebenarnya agak ragu buat ngegebet dia, tapi demi masa ketuaan gue yang udah mepet, akhirnya gue beraniin diri buat PDKT (Pandang Dikit Kenalan Tidak).

Nama gebetan gue itu adalah Salman. Gitu aja. Nggak ada imbuhan di depan, tengah atau belakangnya. Namanya cuma terdiri dari 6 huruf yaitu S, A, L, M, A, dan N yang jika disambung dengan selotip membentuk satu kata yaitu Salman. Salman lho ya bukan Salam atau Salamah. Dia cowok, c-o-w-o-k. Tulen!

Awal gue suka dia karena menurut gue dia itu adik kelas yang meski paling pendiem tapi bertanggungjawab. Selain itu wajahnya polos dan kalau ngelucu garing banget. Saking garingnya, gue sampai ngakak sampai nangis. Dia adalah komedian tergaring sedunia alien.

Gue selalu memperhatiin dia diem-diem, nggak berani nyapa. Pas dia senyum sebagai pengganti sapaan kalau kami nggak sengaja ketemu, hati gue langsung nyess. Dia bikin gue diabetes karena dia itu lebih manis dari gula. Gue rasa dia diciptain dengan kadar kemanisan yang kebanyakan.

Gue terus ngestalkingin dia diam-diam sampai akhirnya gue berhasil mendapatkan pin BBMnya dengan meminta bantuan teman sekelasnya. Tapi, ngenesnya udah seminggu invite, gue belum juga diaccept. Hiks.

Lalu,

Suatu hari,

Tanpa sengaja,

Gue mendapatkan kenyataan,

Kalau ternyata,

Adik kelas yang gue pikir polos itu,

H*nt**.

~bersambung~

Hai Readers,

Ini story humor keduaku,

Baca, vote and comment ya.

Di share juga.

Thanks ya.

😚😚😚

Salam cinta ❤
Inag2711.

HE IS SALMAN [ TERBIT ]Место, где живут истории. Откройте их для себя