Satu

18.3K 1.5K 191
                                    

Cinta itu apa sih?

Nama orang?

Makanan?

Atau semacam perasaan yang bikin serangan jantung?

Entah,

Gue rasa cinta itu,

Hanyalah,

Gabungan lima huruf.

Gue inag, seorang senior jones yang pengen banget tahu apa artinya cinta. Saking pengennya tahu makna dari cinta, gue sampai menyusuri dunia mayat eh maya-bukan nama penyanyi untuk sekedar tahu pendapat orang tentang cinta.

Dalam suatu artikel-yang gabut banget kalau gue sebutin alamat usernya, cinta itu adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada sepasang manusia agar saling memiliki dan melengkapi.

Gue sih setuju kalau cinta itu adalah anugerah dari Tuhan. Masalahnya, kalau lu cuma bisa cidati (cinta dalam hati), cidadi (cinta dalam diem), cipain (cinta pacar orang lain) dan nggak bisa milikin dia, apa itu bukan cinta? Khilafkah?

Terus, artikel lain menyebutkan kalau cinta adalah perasaan seseorang terhadap lawan jenis. Yakin lawan jenis bro/sis? Terus kaum b*ngk*k itu apa? Bukan cinta?

Dari sekian banyak pengertian itu, ada satu yang bikin gue mau demo. Dia bilang kalau cinta itu merupakan sebuah perasaan yang hangat, bikin jantung berdebar dan tubuh gemetar.

Nah, tadi gue ngerasain itu.

Tapi,

Beneran itu cinta?

Bukan kesetrum?

***

"Ahhhh," keluh gue bosan sambil mandangin debu yang nari-nari di tengah lapangan buat ngejekin gue.

Bel buat cabut dari sekolah udah bunyi nyaring sejak lima belas menit yang lalu tapi demi Dewanya sinetron India, gue dan beberapa temen masih terjebak di kelas karena suatu perkumpulan bernama 'bimbingan' olimpiade.

Gue menatap jengah ke lembaran soal yang udah nggak jelas banget banyaknya. Ini tahun ketiga gue ikut bimbingan meski sebenarnya kelas XII nggak boleh ikut OSN lagi. Tapi karena gue ini absurd dan dianggap senior maka mau nggak mau harus ikutan hadir di bimbingan olimpiade.

Alasan lain gue ikutan adalah gue nggak mau jadi makhluk astral sendirian di kelas. Secara, gue ini dianggap senior paling unfaedah Di kelas. Padahal ada satu temen gue yang paling nggak berfaedah selain gue. Anggap aja namanya mawar, melati, terserah lu dah.

Dulu pas kelas XI, saat masa-masanya OSN, semua temen termasuk gue pada ikutan dan nggak masuk kelas kecuali si mawar melati semuanya indah itu. Jadi dia sendirian di kelas dan gue yakin guru gue udah PMS karena harus masuk kelas buat ngajarin dia yang cuma sebiji dan seukuran atom pula.

Wait!

Gue mantan peserta OSN Ekonomi?

Yups, gue IPA, unggulan utama tapi ikut OSN Ekonomi. Meski otak gue setingkat lobster, gini-gini gue juara 3 OSN pas kelas X dan XI.

Percaya nggak percaya, orang kayak gue ini hidup.

Setelah memberikan beberapa arahan yang entah apa faedahnya, bu Emmy pembimbing Ekonomi gue membubarkan bimbingan yang hanya berjalan sekitar 30 menit. Nggak lebih dan nggak kurang, pas.

Gue masukin soal-soal yang barusan di kasih bu Emmy ke dalam tas lalu mulai keluar dengan langkah gontai.

"Kak Inag, Ratna duluan!" kata seorang adik kelas gue pamitan.

Gue cuma ngangguk lemah.

Dia-adik kelas yang barusan nyapa namanya Ratnawati. Orangnya pendek, agak mbulet dan chubby. Udah taken dan bahagia. Pecinta kucing dan masnya ganteng setingkat bule.

Tahu dari mana?

Stalking.

Gue ini emang pendiam dan enggan bicara. Bukan karena belajar jadi orang bisu, cuma ngirit kata aja. Tapi jangan salah, di dunia penstalkingan, gue ini udah setingkat master.

Gue terus berjalan gontai tapi mendadak dapat jackpot saat gue melihat siluet seseorang dari kejauhan. Gue tahu banget itu bayangan siapa.

Gue pun langsung ngambil tindakan dengan merapat diri ke jendela waktu kulihat gebetan alias CP (calon pangeran) gue ternyata masih ada, utuh dan belum sirna dari peredaran dunia nyata.

Dia lagi duduk manis dengan sebuah headset di telinganya. Dia menatap lurus ke laptop yang ada di depannya. Duduknya agak menyamping sehingga gue nggak bisa tahu dia lagi ngapain. Secara gue ini udah jadi si mata empat gara-gara suka begadang nontonin drama atau film yang lagi hits secara kilat sampai jam dua pagi.

Iseng, gue pun mencoba menghampirinya. Niatnya mau ngerjain. Siapa tahu jadi akrab dan mendadak jadi deket terus jadian. Khayalan tingkat rendahnya begitu. Soalnya khayalan tingkat tinggi-nya udah jadi judul lagu femes.

Gue pun mulai berjalan mengedap-edap pakai jurus maling sandal di masjid, pelan dan nggak berbunyi.

Salman nggak bergeming, sepertinya dia terlalu fokus pada apa yang lagi ditonton olehnya atau emang gue udah berhasil jadi maling sandal sampai nggak disadarin keberadaannya.

Gue udah bersiap buat teriak dan bikin Salman kaget kayak ikan dilempar ke aspal tapi..

Nyatanya,

Gue...

Yang jadi ikan terpental ke aspal lalu ditabrak slebor.

Di laptopnya Salman-adik kelas yang kata gue polos tanpa pengawet, lagi terjadi sebuah adegan yang menegangkan.

Cowok dan cewek lagi begitu. Ciuman sih biasa, ini lebih dari itu!!!

Perlahan si cowok buka baju cewek berambut kuning itu,

Dan,

Shocknya,

Dadanya rata!!! 😑😑

"Anjirrrrr!!!!"

Pekikan gue membuat Salman buru-buru menutup laptopnya dan menoleh ke arah gue yang udah ngerasa 'anget', berdebar dan gemetar.

Oke, inikah rasanya cinta??

"Kakak lihat?" tanyanya dengan wajah polos.

~bersambung~

Hai readers,
He is Salman Update!
Jangan Lupa Vote and Comment!
Add your library dan reading's list juga ya.

Thanks ya

😊😊😊

Salam cinta ❤
Inag2711

HE IS SALMAN [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang