6. Hari pertama

1K 77 3
                                    


***

Bel pulang pun berbunyi aku segera merapikan buku-buku ku.
Aku harus segera pulang untuk ganti baju karena hari ini ada jadwal latihan bersama pak bim.

"Dhit loe buru-buru banget kaya nya, emang mau kemana sih dhit? " tanya eca, semenjak eca tau kalau aku meminta bantuan pak bim untuk merubah keadaan ku eca jadi tambah bawel + cerewet.

"Sekarang ada jadwal latihan ca sama pak bim, jadi aku harus buru-buru" ucapku sambil melangkah meninggal kan eca,

"Tunggu, tunggu dhit" ujar eca sambil mengejarku tak perlu waktu banyak eca langsung menyibukan ku dengan ocehan-ocehan dia.

"Loe ada jadwal sama pak bim?" tanya nya.

"Hmmm" ucap ku sambil menganggutkan kepala ku.

"Dhittt loe ga liat cuaca mendung banget kaya ginih, yakin loe mau latihan? "

"Eca cuma mendung doang" balas ku, eca langsung membulatkan mata nya aku yakin dia akan berbicara dengan nada tinggi.

"Cuma mendung loe bilang? Loe itu sakit ya? " tanya eca, dan benar saja dia bertanya benar-benar dengan nada tinggi dan hampir saja seluruh siswa tahu kalau aku sedang mengadakan latihan sama pak bim.

"Ca mendung itu bukan berarti mau hujan" ucap ku.

"Dhit gue juga yakin pak bim ga akan ngelanjutin latihan ini" ucap eca, sekarang dia menggunakan nama pak bim agar aku tidak latihan mungkin dia khawatir dengan ku.

"Ya udh gue pulang duluan ya ca, gue ga mau pak bim yang nunggu gue di sanah, ga enak" ucap ku sambil berlari meninggal kan eca, seperti nya eca sekarang ini kesal pada ku..

"Dhita... Dengerin gue dulu" teriak eca, tapi aku menghiraukan nya..
Aku terus berjalan cepat meninggalkan eca yang mungkin kini sedang memasang muka kesal..

******

Aku melihat ke sekeliling ku, tidak ada siapa-siapa dan cuaca memang sudah benar-benar mendung,

"Bener kata eca, pak bim benar-benar gaa akan datang" keluh ku.

"Saya datang mey" ucap seorang pria dengan suara baritone nya,

"Tapi sepertinya kita batalkan saja ya latihan nya, kita mulai latihan besok saja kalau cuaca nya mendukung" ucap pak bim sambil meletakan tangan nya di kepala dan melihat langit yang sepertinya mulai mengeluarkan beberapa cairan bening.

"Tapi pak, gaa bisa ini hari pertama saya latihan, saya mohon pak lanjutin ya latihan nya"ucap ku sambil memohon agar pak bim tetap ngelanjutin latihan ini.

"Tapi cuaca nya ga mendukung mey" ucap pak bim.

"Saya mohon pak, lanjutin latihan ini"pinta ku.

"Ya sudah, kita lanjutkan, tapi kalau sudah hujan sebaiknya kamu kembali ke sinih jangan lanjutkan latihan nya saya nunggu di sinih, saya akan mencatat waktu yang kamu peroleh pada latihan pertama, setelah itu baru saya akan bisa melihat latihan apa yang harus kita lakukan kedepan nya. " ucap pak bim.

"Baik pak, saya akan mulai latihan"
Dhita langsung berlari dan meninggalkan pak bim.

****

Pov Abimana BagasKara

Langit mulai menurunkan setetes demi setetes butiran-butiran bening.
Tapi saya masih sama sekali belum melihat Mey kembali.
Perasaan saya sangat khawatir.

Sebenarnya apa yang terjadi sama Mey??? Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Aku tidak bisa berdiam diri di sini, aku harus mencari nya sekarang, sebelum hujan mulai lebat.

You Are Different [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now