Arti Sahabat

1.9K 76 8
                                    

Aku senang ada mereka. Mereka adalah sahabatku, Barometerku, yang bisa membantuku menjalani kehidupan sebagai seorang remaja di muka bumi ini.

AisyahAqillahAzhar

**************

Pagi hari yang teramat cerah. pagi ini sudah terlihat sangat jelas pantulan sinar matahari yang hangat mungkin jika nanti siang sudah pasti akan panas

Aisyah Pov

seperti biasa  rutinitasku setiap pagi adalah berangkat ke sekolah. pagi ini aku sedang menunggu bus di halte karena hari ini Ari tidak menjemputku katanya dia akan M&G di Samarang, dia tentunya mengajak ku tapi aku tidak bisa karena malam ini Ayahku pulang dan alhasil aku tidak bisa menemaninya

Aku sedang duduk di halte sambil menunggu bus yang datang, aku melihat arloji di pergelanganku ini sudah menunjukan pukul 06.35 WIB dan menandakan 25 menit lagi akan bel masuk

Aku sudah bingung harus bagaimana dan bus juga tak kunjung datang dan jarak dari halte bus ke sekolah lumayan jauh, dengan terpaksa akhirnya aku jalan kaki dari pada aku harus terlambat

Aku jalan setengah berlari karena ini hampir menunjuka pukul 06.40 WIB
" ah aku cape " Gumamku dengan terus berlari
tiba tiba mobil sport warna hitam berhenti di hadapanku, dan pemilik dari mobil itu keluar ternyata dia adalah Ikbal

Deg aku tersentak kaget akan kedatanganya seharusnya dia sudah pulang ke Jakarta, tapi hari ini dia berdiri tepat di hadapanku

" Syah kok kamu jalan kaki? " Tanyanya dan membuyarkan lamunanku tentangnya

" iya nih bal tadi aku nunggu bus tapi ga ada, dari pada aku terlambat mending aku jalan kaki aja, sebentar lagi bel masuk dan aku harus buru buru pergi " Jawabku dengan melangkahkan kakiku tapi alhasil dia menghalangi langkahku dengan mencekal pergelanganku, aku yang menyadarinya segera melepaskan cekalan  itu
" Ayo syah aku anterin, daripada kamu terlambat " Tawarnya

" Gausah bal. sekolah aku sudah lumayan deket kok " Tolakku dengan melangkah lagi

" Ayolah syah. aku hanya ingin membantumu sebagai teman" Jawabnya dan aku pun bingung harus bagaimana, di satu sisi memang  aku butuh tawaran ini agar tidak terlambat tapi di sisi lain aku sudah janji pada Ari tidak akan lagi dekat dekat dengan dia

Aku berpikir keras, tapi tiba tiba Ikbal menyeretku kedalam mobilnya aku hanya bisa pasrah, dan memang aku membutuhkan tawaran ini agar aku tidak terlambat

" Maafin aku Ri, Aku ikut kepada Ikbal karena aku memang membutuhkannya bukan semata mata aku mengingkari janjiku. Aku harap kamu ngerti " Batinku yang terus saja menatap kosong ke depan

" Hey syah, kamu kenapa ? " Tanya nya yang membuatku kaget
" Hah aku gapapa kok " Jawabku dengan tersenyum nanar

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya aku pun sampai dan segera keluar dari mobil

" Makasih ya bal " Ucapku dan  dibalas dengan anggukan serta senyuman darinya

Aku pun segera memasuki sekolahku dengan terburu buru dan segera memasuki kelas  untungnya aku belum terlambat

dikelas aku tak melihat Rasyifa, mungkin dia sedang ke kantin untuk sarapan karena tasnya sudah ada di bangku.  sambil menunggu Rasyifa datang aku melihat ponsel siapa tahu ada kabar dari Ari, tapi ternyata tidak, malah ada notif dari media sosial saja

" Mungkin dia sibuk " Gumamku dengan menutup layar ponsel ku

" Woy lo dari mana aja ? tumben lo siang " Ucap seseorang mengagetkan ku dan ternyata itu adalah Rasyifa

Stay With MeWhere stories live. Discover now