Omake 4

2.7K 73 4
                                    

Goroawase

Di tutorial sebelumnya kita membahas tentang angka dan bilangan, kali ini omake-nya pun akan membahas tentang angka juga.

Di Jepang ada permainan bahasa berupa angka-angka yang disusun sehingga membentuk sebuah kata. Permainan ini dikenal dengan istilah goroawase (penyatuan nada). Menurut Wikipedia, Goroawase (語呂合わせ, permainan bersajak) adalah permainan kata dalam bahasa Jepang yang menghasilkan kalimat menarik dan berbeda arti dengan cara meniru bunyi/nada dari atau ungkapan yang sudah ada.

Permainan ini dibuat dengan memanfaatkan cara baca yang dimiliki oleh setiap angka-angka yang sengaja disusun sehingga membentuk sebuah kata yang memiliki arti. Permainan jenis ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengingat atau menghafalkan angka, juga digunakan sebagai sarana humor.

Goroawase tersusun dari kata goro yang berarti "nada" dan awaseru yang berarti "menyocokan atau menyatukan", jadi secara harfiah goroawase berarti "penyocokan nada" atau "penyatuan nada". Istilah goroawase pertama kali muncul pada zaman Heian (794-1185). Awalnya goroawase digunakan untuk menciptakan ungkapan yang lucu dari peribahasa atau ungkapan yang sudah ada sebelumnya, dengan cara memanfaatkan kemiripan unsur bunyi dari kata-kata pembentuknya, seperti peribahasa "neko ni koban" yang berarti "kucing diberi emas" kemudian dalam goroawase diubah menjadi "geko ni gohan" yang berarti "orang mabuk diberi makan nasi".

Goroawase bisa dibilang permainan angka atau kode dalam bahasa jepang. Di Jepang, goroawase ada dimana-mana karena goroawase biasanya ditemukan pada nomor telepon di pertokoan. Selain itu, goroawase juga digunakan untuk mengingat kejadian/peristiwa bersejarah atau sesuatu yang berhubungan dengan angka, untuk penanggalan atau hari khusus di Jepang dan ungkapan atau kata-kata sehari-hari sebagai permainan angka dan kode.

Bahasa Jepang termasuk bahasa yang unik karena ada tiga cara pembacaan atau penyebutan angka bahasa jepang. Berikut adalah 3 pembacaan atau penyebutan angka bahasa Jepang :

1. Pembacaan angka dengan On-yomi (bahasa Cina)
2. Pembacaan angka dengan Kun-yomi (bahasa Jepang)
3. Pembacaan angka dengan Ei-yomi (bahasa Inggris)

Ketiga penyebutan inilah yang sering digunakan dalam goroawase. Bahkan dalam satu cara pembacaan bisa lebih darisatu versi penyebutan. Jangan heran ya kalau, angka 1 (ichi) kadang hanya dibaca (i), 3 (san) hanya dibaca (sa), 6 (roku) yang hanya dibaca (ro) atau 8(hachi) yang hanya dibaca (ha) dll. Justru itu yang unik, karena kalau kita bisa memahaminya serasa kayak memecahkan kode rahasia. Wkwkwk (≧▽≦)

Menurut teorinya, pembentukan goroawase terbagi ke dalam dua pola, yaitu goroawase yang berasal dari angka menjadi kata dan goroawase yang berasal dari kata menjadi angka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menurut teorinya, pembentukan goroawase terbagi ke dalam dua pola, yaitu goroawase yang berasal dari angka menjadi kata dan goroawase yang berasal dari kata menjadi angka.

Pembentukan goroawase dengan pola angka menjadi kata banyak digunakan sebagai teknik untuk menghafalkan angka-angka penting (mnemonic).
Contoh goroawase dengan pola angka menjadi kata :
1. (6 3 4 yang dibaca Mu Sa Shi merujuk pada tinggi menara Tokyo Skytree yang lokasinya di daerah Kanto dengan wilayah yang sekarang disebut Tokyo, dulunya adalah provinsi Musashi),

Tutorial Bahasa JepangWhere stories live. Discover now