Chapter 5

180 12 0
                                    

Esok telah tiba. Kiko masih memikirkan mimpinya tentang nenek penunggu hutan tersebut. Ia masih bertanya-tanya maksud nenek itu memintanya untuk menolongnya.

"Apa nenek itu benar-benar baik?" pikir Kiko saat itu.

"Bagaimana kalau nenek itu ada niatan jahat?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Ia lalu membuang jauh-jauh pikiran itu dari benaknya. Saat ini itu tidaklah penting, yang terpenting saat ini adalah memikirkan bagaimana caranya mengelabui orangtuanya, supaya tidak ketahuan jika ia akan pergi ke hutan larangan bersama Pito.

Setelah dipikirkan secara matang Kiko menemukan cara agar ia bisa mengelabuhi kedua orangtuanya. Ya, apalagi kecuali dengan cara membohongi kedua orangtuanya. Ia akan bilang pada orang tuanya bahwa ia akan camping kampus.

Pasti orangtuanya akan percaya begitu saja, karena orangtuanya tidak bisa membaca maupun menulis.

Kiko  akhirnya menyiapkan tas dan peralatannya untuk dibawa ke hutan larangan.
Ia keluar dari  kamar membawa tas ranselnya. Saat ia keluar, terlihat ibunya sedang menyiapkan makanan. Ia bergegas menghampiri ibunya untuk berpamitan. "Bu, Kiko pamit," ucapnya sambil mencium tangan ibunya.

"Kok pagi-pagi sekali, mau kemana?"

"Mau camping."

Tok
Tok
Tok

Mendengar suara ketokan pintu, Kiko membuka pintu dan ternyata yang mengetuk pintu Pito.

"Oh, lu, Bro," ucapnya kemudian.

"Iya, ayo berangkat sekarang," ajak Pito sudah tak sabar memasuki hutan larangan itu lagi.

"Nak, emang benar ada acara dari kampus?"

Pito bingung harus menjawab apa, sedangkan ia juga tak berani membohongi orangtua temannya.

Kiko akhirnya yang angkat bicara. "Udah lah, Bu," sahut Kiko kemudian.

"Yuk, Bro, berangkat," ujar Kiko sambil menarik tangan Pito keluar dari rumahnya.

Ibunya dari depan pintu melihat anaknya yang berjalan tenggelam tak terlihat lagi. Dalam batinnya ia merasa was-was dan cemas. Ibunya merasa anaknya sudah membohonginya.

"Sebenarnya kamu mau kemana sih nak? Kenapa enggak mau jujur sama Ibumu ini," ucapnya diiringi rasa khawatir.

Misteri Hutan LaranganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang