8. wounds from the past.

68.7K 3.8K 111
                                    

Sepulang sekolah tadi Lea terpaksa pulang bersama Zidan karena pria itu memaksanya. Dengan wajah yang ditekuk, Lea menaiki motor Zidan sembari menggerutu.

Kini, motor sudah melaju meninggalkan parkiran sekolah. Banyak orang yang menganggap mereka pacaran karena hanya sedikit yang tahu hubungan asli Lea dan Zidan.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di rumah karena padatnya jalan raya ibu kota. Setelah sampai, Lea membuka pintu rumahnya. Menatap tajam ke arah perempuan yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu.


"Masih ada hak lo tinggal di sini?" sarkas Lea, membuat gadis yang seumuran dengannya menoleh ke arahnya.

"Lo udah pulang?" tanya gadis itu sembari tersenyum ramah, tetapi Lea tidak menggubrisnya.

Zidan kini sudah masuk ke dalam rumah. Memperhatikan kedua gadis tersebut dan menjaga-jaga supaya tidak terjadi peperangan.

"Gue tanya, ngapain lo di sini?" Lea bertanya dengan nada tinggi.

"Mulai sekarang Lia akan tinggal di sini."

Fasha turun dari tangga yang membuat Lea menatap tajam ke arahnya.

"Yaudah, bagus. Sudah punya anak perempuan jadi saya tidak usah tinggal di sini lagi, kan?" sarkas Lea.

"Tidak ada yang pergi dari rumah ini!" seru Fasha yang membuat Lea tertawa sinis.

"Keluarga ini hancur gara-gara ibu dari perempuan ini!" teriak Lea sembari menunjuk ke arah perempuan yang kini masih terduduk di atas sofa.

Selma kini ikut bergabung ke dalam kerumunan itu. Menatap kasihan ke arah anak perempuannya, Lea.

"Le, udah. Tenangin diri kamu. Biarin Lia tinggal di sini. Kasihan dia, ibunya sudah meninggal," ujar Selma berusaha menenangkan Lea.

Aletta Azilia, anak dari perempuan yang berselingkuh dengan Fasha, anak dari perempuan yang telah merusak keluarganya.

"Kasihan? Karena keluarga dia, saya jadi nggak bahagia!" seru Lea dengan mata yang sudah memanas.

Kenangan pahit dari masa lalu kembali membuat Lea merasakan luka lama itu. Di mana keluarnya benar-benar hancur saat malam itu, dan itu semua terjadi karena ibunya Lia yang datang ke kehidupan mereka.

Lia kini berdiri dari duduknya. Menatap Lea dengan tatapan tidak suka yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Lea.

"Lo takut kalah saing kalau gue tinggal di sini?" Ia bertanya sinis.

Dengan wajah yang memerah, Lea segera menampar pipi kanan Lia dengan kencang sehingga membuat pipi gadis itu memerah dan membuat gadis itu mengeluarkan air mata.

"Lea!" bentak Fasha.

Lea menatap sendu ke arah Fasha. Gadis itu akhirnya menangis di depan Fasha setelah sekian lama.

"Karena dia, saya nggak bahagia!" pekik Lea. "Karena dia, keluarga saya hancur!"

"Satu lagi, karena dia, keluarga saya sendiri nggak menganggap saya ada!"

Bad Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now