3. Sahabat Secinta

1.6K 131 39
                                    

Bolehkah Aku cemburu? Padahal dia bukanlah siapa-siapaku.

Jagalah Hati ... dari khilafnya cinta sebelum adanya ikatan halal.

Cinta Fathimah

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕


Ujian Semester ganjil tak lama lagi dilaksanakan. Tugas dan ulangan harian pun mulai menumpuk antri untuk dikerjakan, membuat siswa-siswi terlihat sibuk keluar masuk perpustakaan.

Tak luput pula diriku, saat ini sedang membolak-balik lembaran buku yang ada di tanganku ditemani Maryam, sosok sahabat yang sekelompok denganku kali ini mengerjakan tugas mata pelajaran Fisika.

Bunyi bel pertanda istirahat pun terdengar, membuat suasana sedikit ricuh di perpustakaan. Karena untuk hari ini, Pak Hadi memberi tugas kelompok pelajaran Fisika yang dilaksanakan di perpustakaan.

"Baiklah anak-anak, sudah waktunya kalian istirahat. Pelajaran kita hari ini Bapak akhiri dulu. Tugasnya bisa dilanjut sebagai PR ya. Sekian dari Bapak, jangan lupa semangat terus belajarnya. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Suara intruksi dari Pak Hadi sontak menciptakan keheningan seketika.

"Wa'alaikumsalam warohmahtullahi wabarokatuh." Kami dengan kompak menjawabnya, disusul dengan langkah keluarnya guru yang berperawakan tinggi dan berkaca mata itu.

Suara ricuh pun sedikit berkurang dengan beranjaknya siswa-siswi kelas XII IPA 2 secara bergantian keluar melewati dua daun pintu yang telah terbuka lebar. Tampak wajah lesu sekaligus lega di wajah mereka, begitu usai mengikuti pelajaran fisika yang benar-benar menguras pikiran selama empat jam pelajaran pagi ini.

"Mar, aku ke kamar mandi dulu ya," pamitku duluan hendak menuju kamar mandi yang keberadaannya tak jauh dari kantin yang akan dilewati saat ini.

"Oke Fath, aku tunggu di kantin aja ya, sekalian langsung pesan makanannya. Kamu mau makan dan minum apa?" tanyanya menunjuk pintu masuk kantin yang terletak di samping perpustakaan.

"Seperi biasa aja deh, Mar. Samain aja sama kamu," jawabku tersenyum. Kemudian berbalik arah mulai melangkahkan kakiku menuju kamar mandi.

"Oke." Suaranya masih terdengar oleh runguku meski kami melangkah berlawanan arah.

---*---

Seusai dari kantin, aku keluar sendirian. Karena Maryam tadi ada keperluan lain dengan temannya, sehingga dia pamit duluan untuk keluar dari kantin. Kulanjutkan langkah ini segera menuju kasir untuk membayar makanan dan minuman yang telah kandas tadi.

Waktu istirahat tinggal 10 menit lagi, pikirku.

Saat keluar dari pintu kantin, tak sengaja aku bertemu dengan Zainab. Dia adalah salah satu teman yang akrab denganku dulu di kelas X. Namun, semenjak naik ke kelas XI kami berbeda kelas, pun saat kelas XII, sehingga kami tidak seakrab dulu lagi karena kami tak sering lagi bertemu dan sibuk dengan tugas masing-masing.

"Hei Fathimah, apa kabar?" sapanya.

"Assalamu'alaikum. Hai juga Zainab," jawabku mengucapkan salam mengingatkannya. Jika bertemu dengan saudara sesama muslim hendaklah tebarkanlah salam, karena dengan salam itulah kita akan saling mengasihi antar sesama.

💕💕💕

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan hal tersebut sebagai perbuatan yang kelak memasukkan pelakunya ke dalam surga. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga, hingga kalian beriman. Dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian satu perbuatan yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Terbarkanlah salam antara kalian."

Cinta Fathimah  Where stories live. Discover now