Renanda meraih handphonenya dan mulai mencari kontak Rima, setelah itu mulai melakukan sambungan panggilan.
"Hallo, Rima?" Ucap Renanda
"Hallo re?"
"Dimana? Jadi ke rumah?" Tanya Renanda
"Iya jadi, ini lagi di jalan, bentar lagi nyampe ko"
"Oh iyaaa, ditunggu" ucap Renanda
"Iyaaaa"
Renanda kembali menyimpan handphonenya diatas nakas lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah televisi yang kini sudah berganti menjadi sinetron remaja. Pipinya lalu bersemu kemerahan begitu melihat adegan yang menurutnya romantis, dirinya terlihat salah tingkah sendiri melihat sinetron remaja itu.
Tidak lama kemudian ketukan pintu membuat Renanda terpaksa memberhentikan kegiatannya lalu menoleh ke arah pintu dan melihat gadis sedang melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"Cepet banget rim" ucap Renanda
"Iya emang, kan tadi aku udah bilang. Bentar lagi nyampe"
Renanda mengangguk, "yaudah sini" ucap Renanda sambil menepuk nepuk sebelah sisi kasurnya
Rima masuk dengan satu tas berukuran cukup besar dan satu tas selendang berwarna hitam, disimpannya tas besar itu di sebelah kanan kamar Rima. Setelah itu Rima menghampiri Renanda dan duduk disebelahnya.
"Udah prepare? " Tanya Rima
Renanda mengangguk, "udah"
"Kamu ngantuk ya re?"
Renanda kembali mengangguk, "iya nih ngantuk banget"
"Yaudah, kamu tidur aja biar nanti aku bangunin"
"Nanti aja di bis"
"Yah, nanti kalo kamu tidur di bis gaakan rame"
"Pokonya gak mau bobo disini, maunya di bis" rengek Renanda
Rima terdiam sambil mengerjapkan matanya menatap Renanda, "kamu tadi ngerengek re?" Ucap Rima tidak percaya.
Renanda salah tingkah dan hanya mengangguk sambil mengulum senyumnya, "malu tauuu" ucap Renanda membuat Rima tertawa kecil.
Rima masih tertawa kecil karena rengekan Renanda yang asing di telinganya, biasanya Renanda adalah tipe orang yang cuek dan irit bicara, namun ternyata apa yang diasumsikan oleh Rima adalah salah.
"Ih jangan ketawa terus" ucap Renanda malu.
Rima mengangguk lalu tersenyum, "Re, temennya papah itu penerbit loh. Nanti kalo kamu mau-"
"Engga ah, jelek ceritanya tapi malah dikasih jalan belakang biar terbit. Itu tuh pemaksaan." ucap Renanda lalu menggelengkan kepalanya menolak apa yang diajukan oleh Rima terhadap ceritanya yang menurut Renanda hanya bisa dinikmati olehnya.
Rima mengambil ponselnya dan mulai membalas pesan dari seseorang.
"Cieee musuh jadi cinta" ucap Renanda.
Rima kaget dan gelagapan, lalu menyembunyikan ponselnya yang masih memperlihatkan kolom chat.
Rima menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Gak kaya yang kamu pikirin ko" ucap Rima
"Aaaah boong, pacaran sama Rama ya?"
"Apaan sih re, aku tuh ngga pacaran" ucap Rima sambil menggelengkan kepalanya.
"Iya deh percaya aja" ucap Renanda
Kemudian suara ketukan pintu kamar terdengar membuat keduanya menoleh dan melihat bi Inah disana, ia memberitahu kalau sekarang sudah jam setengah empat dan itu adalah waktu yang tidak cukup untuk Renanda siap siap.
"Kenapa bibi baru ngasih tauuu" rengek Renanda lalu beranjak dari kasurnya dan mencari baju yang akan dipakainya di dalam lemari
Rima menggelengkan kepalanya setelah itu membereskan kasur dan melihat Renanda yang masih mondar mandir di depan kaca kamarnya yang berukuran cukup besar dan panjang.
"Aku bingung harus pake apa? Harusnya tuh kita tadi beli dulu bajunya." ucap Renanda lalu kembali mencari baju yang pas untuk dipakainya nanti.
Rima menggelengkan kepalanya lalu mengambil baju dan juga celana yang menurutnya akan nyaman dipakai untuk nanti di dalam bis.
"ini sama ini aja re." ucap Rima sambil memperlihatkan celana dan juga baju itu kepada Renanda
"Ih rim, masa pake itu sih?"
"Bagus ko, terus pake jaket."
"Ta–"
"Udah pake dulu sana" ucap Rima sambil menyodorkan baju dan celana kepada Renanda.
Renanda hanya mengangguk dan mengambil baju dan celananya yang dipilih oleh Rima, ia mulai masuk kedalam kamar mandinya dan dua menit kemudian Renanda kembali lagi dengan baju yang dipilihkan oleh Rima.
"Gini?" Tanya Renanda
Rima mengangguk lalu menyodorkan jaket Minions Renanda lalu Renanda memakainya dan kembali memperlihatkannya kepada Rima.
"Gini?" Tanya Renanda lagi
"Iya gini, bagus."
"Enggak bagus tau." ucap Renanda sambil menggeleng dan dijawab gelengan kembali oleh Rima.
"Semua orang di dunia ini bukan kamu Re, mereka punya pandangan sendiri. Emangnya menurut kamu sesuatu yang bagus itu, dipandangan orang lain bagus juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
D R E A M
Teen FictionMasih tentang hujan dan ia yang tak kunjung datang. I T 'S J U S T D R E A M 🎖️#1 Bogor 🎖️#1 Disappointed 🎖️#1 Relationshit 🎖️#1 Friendshit 🎖️#3 Bandung