37- ini aku, Dara.

3K 151 0
                                    

Tak kunjung lama kemudian ketiga suruhan ayahnya, kini telah menghampirinya dan juga Sean setelah sebelumnya Renanda mengatakan di telpon bahwa Dur nya dan Sean ada di parkiran.

"Yuk," ajak Renanda setelah menerima dompet merah muda berusia uang recehan nya itu. Sean mengangguk blaku mengambil kunci di dalam saku celananya, helmnya ia ambil lalu dipakai. Setelah itu Sean mengambil helm yang menggantung di belakangnya dan memakaikannya ke kepala Renanda, lalu setelah itu Renanda menaiki motor Sean.

Setelah motornya menyala, Sean mengendarainya menuju keluar hotel. Renanda menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri melihat lihat suasana kota Bandung pada malam hari, lalu saat lampu merah menyala Renanda kembali memperhatikan jalanan dan merasakan ada sebuah tangan yang menggenggamnya cukup erat. Sean tersenyum begitu Renanda mengalihkan pandangannya ke arah tangannya lalu bertemu banyak atap di kaca spion motor, karena merasa salah tingkah Renanda langsung melepaskan genggamannya dan lebih memilih untuk memukul pelan bahu Sean dan berkata, "ih Sean! Maluuu."ucap Renanda membuat Sean terkekeh senang.

Lalu saat lampu hijau akan menyala duapuluh menit lagi, seorang anak berumur sebelas tahun datang padanya membawa gitar kecil dan menyanyikan lagu yang bahkan lagunya adalah lagu dewasa, yaaa karena tidak diragukan lagi, apa yang harusnya ia lakukan juga adalah apa yang harus dilakukan oleh orang dewasa yaitu mencari uang. Renanda tersenyum dan langsung mengeluarkan uang recehan nya, dua lembar uang kertas lima ribu dan juga beberapa uang logam lainnya. Setelah itu raut wajahnya berubah menjadi kaget atau senang mungkin setelah menerima uang, "nuhun teh, nuhun pisan.(makasih kak, makasih banget.)" Ucapnya lalu berlarian ke sebelah tiang lampu merah dan memperlihatkan uang yang dia dapat barusan kepada seorang ibu yang langsung tersenyum dan mengelus rambut anak lelaki tadi, Renanda tau itu adalah ibunya, dengan kakinya yang tidak sempurna lagi menjadikan ia lebih sulit mencari uang dan terpaksa menyuruh anaknya menggantikan dirinya walaupun usahanya masih ada untuk duduk di trotoar dengan pengendara yang memberinya uang langsung atau bahkan mungkin uangnya di lempar.

Sean yang diam diam memperhatikan Renanda dari kaca spion motornya perlahan tersenyum menyadari alasan mengapa gadis itu sampai kekeuh harus membawa dompet recehannya, Sean tau ia adalah gadis yang baik walaupun dengan segala perkataan dan komentar pedas yang ia terima karena perkataan dari teman satu sekolahnya ia tidak berhenti untuk menjadi orang baik. Entahlah perkataan seperti memanfaatkan jabatan ayahnya, dengan seenaknya mengancam seseorang untuk dikeluarkan, ah atau bahkan kesopanan yang ia terima haruslah tinggi karena bibinya sendiri yang akan turun tangan jika ada yang terjadi dengan Renanda. Namun berbeda dengan beberapa teman yang Renanda tolong sewaktu itu, katanya sih mereka bahkan tersenyum lebih tulus dengan mata yang tidak sama sekali menyorotkan kebencian.

"Sean mobil belakang udah klakson dari tadi, ayo jalan. Jangan ngelamuni!" Ucap Renanda sambil memukul pelan bahu Sean berniat untuk menyadarkannya.

Sean mengganti kopling motornya dan langsung kembali mengendarainya bersama Renanda yang lagi lagi tidak mengajaknya bicara melainkan menengok ke kanan dan ke kiri entah mencari apa, sesekali wajahnya itu terlihat tersenyum bahkan tertawa kecil membuat Sean ikut tertawa tanpa disadarinya. Tubuh Renanda sedikit terbawa kedepan karena motor Sean mengerem tepat di lampu merah yang menyala bahkan menyinari wajah Renanda, "Sean!"

"Iya apa re?" Tanya Sean

Renanda mengerutkan keningnya bingung, "hah? Kamu ngomong sama aku?" Tanya Renanda yang kini berbalik membuat Sean lebih bingung.

"Sean! Ini aku Dara, di belakang!" Ucap seseorang.

Renanda dan juga Sean sama sama menoleh dan melihat memang benar disana ada mobil dengan kaca terbuka yang didalamnya memperlihatkan gadis cantik berwajah oval berkulit putih dan juga rambut hitam Curly nya. "Dara?" Ucap Sean

D R E A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang