21-ice cream!

3.4K 174 1
                                    

Satu jam berlalu, akhirnya mereka semua sampai di hotel. Masing masing sudah diberi petunjuk tentang nomor kamar, lantai ke berapa oleh guru, hingga mereka sekarang sedang berada di kamarnya masing masing. Termasuk  Renanda dan Rima, hanya mereka berdua di dalamnya tidak seperti yang lainnya jika satu kamar berlima atau bahkan lebih. Belum beberapa menit mengistirahatkan tubuhnya Renanda mengendap ngendap keluar saat Rima sedang ke kamar mandi. Kupluk jaketnya ia pakai untuk menutupi wajahnya agar tidak ditemui oleh Rima jika nanti Rima mencarinya.


Renanda tersenyum begitu ia menemukan minimarket, ia masuk kedalamnya dan langsung berlarian ke arah lemari ice cream. Matanya berbinar dan jari telunjuknya seperti ingin memilih satu diantaranya. Pilihan Renanda jatuh kepada ice cream dengan corong rasa vanilla, ia lalu mengambilnya dan pergi untuk mencari susu kotak rasa pisang dan gotcha ia menemukannya. Kedua makanan yang diinginkannya kini sudah berada di genggamannya setelah tadi ia membayarnya.

Ternyata Renanda tidak benar benar masuk kedalam hotel, melainkan berjalan menuju taman yang tepatnya dibelakang gedung hotel itu. Sebuah bangku warna warni itu membuatnya ingin memilih salah satu diantaranya, akhirnya Renanda memilih untuk menduduki bangku berwarna pink soft. Renanda membuka bungkus ice cream dan mulai memakannya. Kakinya tidak berhenti bergerak seperti kesenangannya yang dirasakannya saat ini sampai dirinya tidak sadar disisi lain seseorang yang memperhatikannya.

Alunan lagu di earphonenya menemani Renanda menghabiskan ice cream nya, beberapa menit kemudian sebuah kaki dengan celana jeans pendek berada di depannya. Renanda melotot kaget dan langsung mendorong orang tersebut sambil memukul mukulnya, ia berpikir bahwa lelaki itu akan berniat jahat kepadanya. Namun sampai Renanda berhenti karena tangannya di pegang pun tetap saja tubuh itu pada tempatnya, sepertinya pukulan dan dorongan Renanda tidak berefek apa apa.

"Pergi kamu!" Ucap Renanda memejamkan matanya takut wajah lelaki tersebut menyeramkan bahkan jelek sekali bagi Renanda

"Heh, tatap gue" jawabnya sambil menyentil dahi Renanda

"Aduh" ucap Renanda sambil menongak dan melihat siapa yang berani beraninya menyentil Renanda, dan betapa kagetnya Renanda ketika melihat seseorang didepannya.

"Angkasa" Ucap Renanda

"Lo kenapa sih tiba tiba mukul" ucap Angkasa lalu melepaskan tangan Renanda yang sebelumnya memukul juga mendorong tubuhnya

"Ih Rere kira kamu orang yang jahat yang mau apa apain Rere" ucap Renanda lalu menunduk lupa akan kosa katanya yang belum ia ubah setelah sebelumnya ia merencanakan selama perjalanan.

"Lagian badan kecil kek triplek gitu juga kepedean banget sih di apa apain" ucap Angkasa meneliti Renanda dari atas sampai bawah, merutuki kata katanya karena berbohong terhadap apa yang dilihatnya.

"Angkasa ih!" Kesal Renanda lalu memukul dada Angkasa, "kam– Lo aja yang ketinggian!" Ucap Renanda membuat angkasa terdiam sebentar

"Ngapain disini kalo takut ada yang ngapa ngapain?" Tanya Angkasa

"Ya, Lo ngapain kesini? Takut gue di apa apain?" Tanya Renanda menantang seakan yang didepannya ini bukanlah siapa siapa

"Iya" ucap Angkasa flat, "lagian udah dibilangin jangan dulu makan ice cream, bandel banget sih" ucap Angkasa sambil menunjuk nunjuk bekas ice cream yang dilemparkan Renanda.

D R E A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang