Bagian 1

556 46 0
                                    

Messa pov 

Agustus 2018

Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi. Tidak ada waktu untuk menggerutu atau bermalas-malasan, yang aku khawatirkan saat ini adalah kelangsungan hidupku beberapa jam kedepan.

Jujur sudah lama aku tidak olahraga, jadi saat kedua kaki dipaksa berlari pagi ini rasanya aku ingin  terbang saja. Aku juga tidak  tahu kenapa hari ini bisa sesial ini. 

Alarm mati, air di kos-kosan habis, hp lowbat,dan yang lebih mendebarkan telat ospek.

" Itu yang telat cepetan lari !!! "

 Debar jantungku semakin tidak karuan.Beberapa kali aku tidak sengaja menatap wajah-wajah sie kedisiplinan pagi ini yang  benar-benar suram. Liat saja barisan maba yang telat sudah banyak sekali, pasti gara-gara ini.

Aku lumayan bersyukur karena tidak telat sendirian,tapi tidak terlalu bersyukur juga karena sejak tadi aku jadi sasaran mata tajam kakak tingkat.

" Romessa Azrina , prodi ilmu sejarah, alasan telat karena air di kos-kosan mati "


Ya Allah........................ kenapa mendadak bego...... Messa mau pulang ajaaaaaaaa

Okey kesialan pagi ini bertambah lagi, terkadang memang bibir dan  otak tidak sinkron kan ? tolong yakinkan aku bahwa keadaan saraf otakku baik-baik saja. Bisa dipastikan kakak tingkat disini rasanya ingin sekali tertawa tapi mereka menjaga image.

Sie kedisiplinan yang kuintip name tagnya bernama 'Ardan' tidak memarahiku mungkin karena alasanku pagi ini udah cukup membuatnya terhibur. 

Pas lagi marahin maba yang telat gara-gara alesannaya

" adek saya nggak mau saya tinggal kak " ada kakak tingkat yang entah baagimana menjelaskan kesempurnaannya itu. Berjalan ke arah kak Ardan, mereka saling berbisik entah apa .

"Bagi yang sudah selesai di periksa segera masuk ke gedung utama untuk mengikuti acara ospek fakultas "

Orangnya ganteng banget,aura-auranya adem, Kulitnya bersih pake banget dan kalau berdiri bareng Kak Ardan kayak gitu tinggal bikin boyband aja.

tapi ekspresi wajahnya super jutek, tidak ada senyum sedikitpun.

Aduh kakak kok Oppa-able banget sih. Aku nggak sempet liat name tagnya karena udah di seret Naila duluan.

" Huhuhu Nai kakaknya ganteng banget sih, gemes liatnya " Naila mungkin udah pusing dengerin aku dari tadi ngomongin kakak tingkat ganteng itu.

" Iya entar aku anterin ke rumah sakit jiwa ya pulang ospek"  Naila pusing mendengar celotehku tentang kakak tingkat super tampan blasteran indonesia-surga itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dear Zidan ✔Where stories live. Discover now