"nah, bayi, mari kita bersihkan tubuhmu, oke?"

7K 1K 113
                                    

Punggungnya baru saja menyentuh sofa ketika mendengar tangisan Eunkyung yang membuat tubuhnya menegak lagi.

Jungkook berjalan malas. Jaket ia lemparkan sembarang dan tasnya tergeletak mengenaskan di lantai, merelakan waktu tidur-ayamnya untuk menengok kedua orang itu. Ketika ia sampai di sumber suara, yang ditemukan adalah bayi menangis dan Jimin yang berlutut di samping ranjang mereka.

"Oh, Jungkookie sudah pulang!" Jimin memekik. Mengarahkan Eunkyung untuk menatapnya tapi yang malah membuat suara tangis bayi itu semakin lantang.

"Kenapa, eoh?" Jungkook mendekat. Menatapi Eunkyung yang matanya terpejam dan terus mengeluarkan air, membasahi pipi gembul yang merah. Bibirnya mengerecut, kemungkinan besar dia kesal pada sesuatu hingga bisa menangis seperti itu.

"Aku tidak sengaja meledakkan telur di microwave dan dia jadi bangun karena terkejut, langsung menangis. Pas sekali kau baru pulang."

"Hah? Bagaimana dengan microwavenya? Tidak rusak, kan?"

"Kau ingin kutampar, ya?"

Jungkook menyengir, terkikik kecil kala melihat pria itu menggerutu dan ikut-ikutan Eunkyung memanyunkan bibirnya.

Eunkyung belum berhenti menangis. Tak ada tanda-tanda kalau bayi itu akan berhenti walaupun Jimin sudah menggendongnya dan mengayunkannya ke sana ke mari. Tangan pria itu sibuk menepuk lembut punggung sang bayi, berusaha memberi ketenangan walau itu tak berhasil. Yang ada napas Eunkyung malah pendek-pendek karena tersumbat ingusnya sendiri.

Jimin tiba-tiba berhenti mendadak disusul dengan tangisan Eunkyung yang makin menjadi. Jungkook melihat kekasihnya itu menepuk dahinya sendiri, sebelum Jimin memberikan Eunkyung padanya kemudian berjalan ke luar sambil berkata, "Jungkook, tolong mandikan Eunkyung, ya. Sekalian kau mandi, baumu busuk. Aku melupakan masakanku di dapur."

Dengan begitu Jungkook menatapi punggungnya yang menghilang di balik pintu. Kemudian mengamati sang bayi di pangkuan yang belum berhenti mengeluarkan air mata. Jungkook menghela napas. Harusnya Jimin tau kalau Jungkook tak pandai pada hal seperti ini--bisa melakukannya saja tidak, celaka di akhir iya. Jelas meninggalkan Jungkook dengan Eunkyung adalah sebuah kesalahan besar.

Tapi Jungkook tetap bangkit. Menggendong Eunkyung dan menyandarkan bayi itu di dada sekaligus untuk meredam suara tangisnya. Jungkook menepuk pantat Eunkyung sembari berjalan ke kamar mandi untuk mengisi bathtub dengan air hangat.

Selagi menunggu itu penuh, Jungkook mendudukkan Eunkyung di wastafel. Melepas satu per satu pakaian yang melekat pada bayi itu dan melemparnya asal ke keranjang di pojok ruangan. Herannya intensitas tangis Eunkyung mulai berkurang, walau bayi itu masih sesenggukan dan bibirnya masih bergetar--tapi, setidaknya, dia berhenti mengeluarkan suara bising yang bisa-bisa membuat Jungkook tuli.

"Nah, bayi, mari kita bersihkan tubuhmu, oke?" Jungkook bilang. Eunkyung menatapnya aneh lewat matanya yang berkaca-kaca.

Maka dari itu Jungkook melangkah ke dalam bathtub dengan Eunkyung bersamanya. Hanya menyisakan boxer dengan kaus yang tercecer di lantai, Jungkook duduk dan langsung membuat air naik beberapa senti. Eunkyung di depannya, di antara kedua kakinya yang dilebarkan. Mendadak tangisnya benar-benar berhenti dan kini menyengir ria dengan tangan yang menepuk-nepuk air.

Jungkook mengambil bebek-bebek mainan dari rak sebelahnya. Meletakkannya di sekeliling Eunkyung sambil bilang, "Ibu bebek dan anak bebek mau menemani Eunkyung mandi."

Jadilah bayi itu tertawa keras-keras sambil meremas salah satu anak bebek itu di tangannya. Keluar bunyi decitan 'kwek-kwek' ketika ia melakukannya berulang-ulang, sanggup membuatnya tertawa lebih lebar sampai tubuhnya ikut terguncang.

aegya | kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang