Part 3

2.4K 395 83
                                    



Hoseok POV

Aku berlari seperti orang kesetanan ke arah stadion, hampir saja aku lupa waktu karena terlalu asyik membaca buku. Entah mengapa diriku tak ingin Jungkook kecewa jika ia tak menemukanku di bangku penonton. Ini sudah pukul 3 lebih 15 menit, pasti pertandingan telah dimulai sejak tadi. Saat aku sedang mencari tempat duduk, tiba2 ada orang yg memanggilku

"Jung Hoseok..." sahutnya, aku pun menoleh ke arahnya.

"Namjoon..." sahutku.

"Kau menonton?" tanyanya, aku pun mengangguk. Ia kemudian mengisyaratkan agar aku duduk di sampingnya.

"Tumben sekali..." gumamnya, dan aku hanya tersenyum kikuk sambil mengusap keringatku yg bercucuran.

Aku melihat ke papan score, ternyata Ravenclaw unggul 10 poin. Aku pun melihat ke posisi Keeper, dimana Jungkook sedang menjaga gawangnya. Ia nampak serius melihat pergerakan pemain dan bola Quaffle di depannya. Tanpa kusadari, aku tersenyum. Entah mengapa ia terlihat sangat mempesona saat sedang serius seperti itu.

"Kau kenapa senyum2 sendiri?" tanya Namjoon heran.

"O-oh? T-tidak apa2..." jawabku kikuk.

"Kau kesini untuk mendukung tim mana? Asrama-mu sedang tak bermain hari ini..." tanya Namjoon.

"Eumm, a-aku netral..." jawabku, lalu Namjoon melihatku dengan tatapan aneh.

"Kau terlihat mencurigakan..." sahutnya.

"Jangan berpikir macam2 Joon... Nikmati saja permainannya..." sahutku, mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

Beberapa saat kemudian, para Seeker terlihat sedang beradu kecepatan untuk menangkap bola Snitch. Kim Taehyung terlihat unggul, namun sepertinya Lee Jaehwan terus berusaha mengikis jarak di antara mereka. Bola Snitch terbang secepat kilat ke segala arah, ia juga terbang ke arah bangku penonton. Para Seeker terus mengejarnya, mereka tak peduli dengan penonton. Dan karena ulah mereka, mataku kemasukan debu saat mereka lewat di hadapanku dengan kecepatan tinggi.

"Kau tak apa?" tanya Namjoon.

"Mataku sepertinya kemasukan debu..." jawabku.

"Sini..." sahutnya sambil menangkup wajahku dan menuntunku untuk mendekat ke arahnya. Aku tertegun sejenak, baru kali ini aku sedekat ini dengan Namjoon.

Wuuhhh...

Ia meniup2 mataku, mencoba menyingkirkan debu di sana. Saat perhatianku tertuju kepada Namjoon, tiba2 riuh terdengar dari beberapa penonton. Ternyata Jungkook terkena bola Quaffle dan kehilangan kendali atas sapu terbang yg ditumpanginya. Saat ia akan menstabilkan posisinya, tiba2 para Seeker terbang ke arahnya. Jungkook kehilangan kendali lagi karena tak sengaja bersinggungan dengan Taehyung. Ia pun akhirnya terjatuh dari sapunya.

Pertandingan terhenti sejenak saat Jungkook terjatuh. Untungnya Professor Lee sempat mengubah tanah padat di bawah sana menjadi pasir, sehingga Jungkook tak terlalu kesakitan saat terjatuh. Ia pun di bawa ke ruang kesehatan, entah mengapa aku tiba2 mencemaskannya. Saat ku lihat dia meringis kesakitan, aku sungguh tak tega melihatnya. Aku pun berdiri dari bangku penonton dan meninggalkan stadion.

Aku berlari ke kamarku dan mengambil salep khusus yg diberikan pamanku. Walaupun aku tau ia akan diberikan ramuan penyembuh untuk retak tulang dan lebam, namun aku yakin ia akan merasakan nyeri setelahnya. Salep ini terbuat dari daun Pisonia, Grey Mulberry, dan Blue Piperales. Fungsinya untuk menyembuhkan lebam, luka bakar, serta menghilangkan rasa nyeri karena benturan.

Setelah aku mengambil salep untuknya, aku bergegas ke ruang kesehatan. Perawatan Kwon keluar dari salah satu bilik sambil membawa wadah ramuan kosong, aku tau, Jungkook pasti di sana. Aku membuka bilik itu dan mendapati Jungkook sedang terduduk sambil mengusap-usap kakinya. Awalnya ia nampak terkejut saat melihatku datang, namun ia langsung mengacuhkanku dan kembali dengan kegiatan mengusap kakinya.

He Choose Me (JungHope) [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora