Part 6

2.3K 375 80
                                    



Hoseok POV

Aku memegang tongkat sihirku dengan erat, meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa melakukannya. Ku lihat sekeliling kelas dan mendapati beragam ekspresi yg terpancar dari wajah teman2ku. Lalu aku menoleh ke arah Jimin, ternyata ia juga tengah memperhatikanku. Jimin tersenyum, kemudian mengucapkan kata "semangat" untukku tanpa suara. Aku mengangguk dan tersenyum simpul ke arahnya.

"Kalian sudah siap?" tanya Professor Koo memecah keheningan kelas.

"Iya Prof..." sahut kami serentak.

"Baiklah, tunjukkan Patronus kalian..." titah Professor Koo. Keadaan kelas hening seketika, semuanya berkonsentrasi dan mencoba menenggelamkan diri pada memori bahagia masing2.

"Expecto Patronum!" mantra itu keluar dari mulut kami hampir bersamaan.

Ada beberapa temanku yg berhasil hanya dalam satu kali ucapan mantra dan beberapa lainnya gagal, termasuk aku. Tapi kami tak menyerah, kami terus mencoba sampai Patronus kami keluar. Professor Koo mulai berkeliling sambil memperhatikan Patronus setiap murid. Ada beberapa murid yg terkena omelan Professor Koo karena ia kurang berkonsentrasi atau pelafalan mantranya kurang jelas. Aku tak ingin kejadian minggu kemarin terulang lagi, dan aku yakin pasti bisa. Kemarin Patronus ku sempat keluar saat latihan, walaupun aku tak yakin dengan bentuknya.

"Expecto Patronum!" sahutku kembali, dan sesuatu mulai keluar dari ujung tongkat sihirku. Patronus-ku akhirnya keluar, memperlihatkan wujudnya.

"Jim! Aku berhasil!" pekikku senang sambil melihat ke arah Jimin. Ia tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Tanpa aku sadari, ternyata Professor Koo sudah berada di dekatku sambil mengamati Patronus-ku. Patronus-ku berbentuk seperti Unicorn, atau bisa kita sebut Baby Unicorn. Kenapa aku menyebutnya seperti itu? Karena memang ukurannya yg kecil. Bahkan besarnya hampir sama dengan Patronus kambing betina milik Jimin. Jika Unicorn yg semestinya memiliki tanduk panjang di dahinya, maka bentuk tanduk di Patronus-ku hanya sebesar jari telunjuk.

"Jung Hoseok..." sahutnya sambil terus mengamati Patronus-ku lekat2

"Y-ya Professor..." jawabku gugup.

"Ini Patronus-mu?" tanyanya, kemudian ia menoleh ke arahku dan menatapku lekat.

"I-iya..." jawabku. Ia masih setia menatapku selama beberapa detik, kemudian ia menyeringai.

"30 poin untuk Jung Hoseok..." gumamnya. Aku pun terkejut, aku tak mengerti kenapa aku mendapatkan poin tambahan itu. Beberapa saat kemudian, aku mendengar teman2ku mulai berbisik. Kebanyakan dari mereka tak setuju atas keputusan Professor Koo.

"Ada yg keberatan?" tanya Professor Koo. Beberapa temanku mengangkat tangannya.

"Apakah kalian tertidur saat kelas Sejarah Sihir?" tanyanya sambil menatap kami. Aku tak mengerti, apa hubungannya dengan kelas Sejarah Sihir?

"Berterima kasihlah kepada Jung Hoseok karena memperlihatkan bentuk Patronus yg langka..." tutur Professor Koo. Dan aku semakin tak mengerti dengan ucapannya.

"Jung Hoseok." panggilannya.

"I-iya Prof..." jawabku.

"Jika kau bisa mengembangkan bentuk Patronus-mu, aku akan memberikan 20 poin tambahan... Jika kau mengetahui manfat khusus dari Patronus-mu dan bisa menggunakannya, ku berikan 50 poin tambahan..." jelas Professor Koo. Aku terkejut, tak percaya dengan apa yg ku dengar. Teman2ku juga mulai gaduh saat mendengar penuturan Professor Koo.

"Sekian dari saya... Ku sarankan jangan tertidur saat kelas Sejarah Sihir...." sahutnya, lalu ia mulai melangkah keluar kelas. Namun sebelum itu, Professor Koo berhenti di hadapanku.

He Choose Me (JungHope) [End]Where stories live. Discover now