Part 8

2K 333 76
                                    

Hoseok POV

Aku sungguh penasaran dengan apa yg akan Jimin dan Jungkook bicarakan. Tapi aku tak mempunyai hak untuk mencampuri urusan mereka, dan dengan berat hati aku pun pergi. Hari ini, Jimin juga bersikap aneh dan tak seperti biasanya. Dia bukanlah tipe teman yg pencemburu, yg tak mengizinkanku untuk berteman dengan siapa saja. Justru dia lah yg menyuruhku untuk belajar membaur dan bersosialisasi. Entah mengapa sikapnya agak berbeda jika aku dekat dengan Jungkook.

"Apakah Jimin menyukai Jungkook?" gumamku.

"A-ah... Mana mungkin? Hahaa, iya... Itu tidak mungkin... Tapi... Mungkin saja sih... Ah! Tidak tidak!" celotehku sendiri.

"Kau kenapa Jung?" tiba2 ada suara di belakangku.

"Oh! Professor Kim, anda membuatku terkejut..." sahutku. Ternyata itu adalah suara Professor Kim Seokjin.

"Apa yg kau pikirkan? Berjalan sambil bicara sendiri dan tak sadar ada orang lain di belakangmu..." tanya Professor Kim.

"A-ah, sesuatu yg tidak penting Prof..." jawabku.

"Baiklah kalau kau tak mau bercerita... Eumm, apakah kau akan mengecek lahan Amorphophallus kembali?" tanyanya.

"Iya Prof, kemarin saya belum menemukan bunganya..." jawabku.

"Baiklah, hari ini aku akan membantumu... Dan, dimana Jeon Jungkook? Harusnya dia membantu kan?" tanyanya lagi.

"O-oh, Jungkook mungkin sebentar lagi akan kesini Prof... Dia ada jadwal latihan Quidditch..." jawabku.

"Begitu rupanya... Mungkin lebih baik kita berpencar untuk mencari bunganya..." ajaknya. Aku pun mengangguk setuju dan kami pun mulai mengelilingi lahan Amorphophallus secara terpisah.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Jungkook pun datang. Aku pun menyuruhnya untuk berpencar juga agar mempermudah pencarian. Berjam-jam kita mencari namun tak satupun dari kita yg menemukannya. Saat senja mulai menyambut, tiba2 Jungkook berteriak memanggil nama Professor Kim. Karena penasaran, aku pun juga berlari ke arahnya.

"Ada apa Jungkook-a?" tanya Professor Kim.

"Aku menemukannya Prof! Tapi, aku tak yakin itu benar bunganya atau tidak..." jawabnya.

"Dimana Kook?" tanyaku.

"Ikuti aku..." sahutnya. Ia pun masuk ke dalam semak2, kami pun mengikutinya. Tak beberapa lama kemudian, terlihatlah bunga yg dimaksud Jungkook.

"Apakah ini benar?" tanya Jungkook. Professor Kim pun tersenyum.

"Ya, kau benar... Terima kasih Jungkook-a..." sahut Professor Kim.

"Sama2 Professor... Aku juga tak menyangka akan menemukannya..." sahut Jungkook sambil tersenyum senang. Hmm, pemandangan yg langka!

Bunga Amorphophallus itu sangat unik menurtku. Warnanya merah, tengahnya menonjol, dengan mahkota berbentuk hati yg mengelilinginya, serta tidak mempunyai kelopak dan daun. Mirip seperti bunga bangkai di dunia Muggle, tapi ini lebih pendek, kecil, berwarna mencolok, dan baunya sangat wangi.

"Wangi bunganya sangat menyegarkan... Seperti perpaduan antara rose dan mint..." sahutku. Professor Kim terdiam sejenak, kemudian kulihat ia tersenyum aneh.

"Apakah kalian adalah sepasang kekasih?" tanyanya tiba2 sambil melihatku dan Jungkook bergantian.

"Ha?!?" sahutku dan Jungkook berbarengan. Sepertinya kita sama2 terkejut.

"Ti-tidak Prof! I-itu... T-tidak mungkin..." sahutku kemudian.

"Benarkah?" tanya Professor Kim dengan nada menyelidik.

He Choose Me (JungHope) [End]Where stories live. Discover now