16. Semua Telah Berlalu

3.3K 178 0
                                    

Satu setengah tahun telah berlalu...

Kini Nara mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan. Gadis itu berjuang mati-matian agar bisa masuk ke Dublin high school.

Seseorang tiba-tiba datang kerumahnya sebagai pengajar matematika. Ia adalah Nantha. Pemuda itu masuk ke kamar Nara dan tidak menemukan Nara di sana. Karena saat ini Nara sedang berada di dapur untuk mengambil beberapa makanan. Sebenarnya ia bisa dengan mudah menyuruh salah seorang pelayannya. Hanya saja ia sedikit bosan karena sedari tadi dia hanya berada di kamarnya saja.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sosok Nantha berdiri di kamarnya. Ia segera berlari kearah Nantha dan menciumnya penuh rasa rindu. Sementara Nantha yang menyadari perubahan sikap Nara padanya, memeluk pinggang Nara. Ia merasa gadis kecilnya kehilangan sedikit berat badannya.

"Kau tidak makan dengan teratur? "tanya Nantha sambil melepas ciuman mereka.

"Dasar bodoh! Kemana saja kau selama ini? "Nara justru balik bertanya sambil menangis.

"Ada beberapa pekerjaan penting yang harus aku selesaikan. Dan sekarang saatnya kau belajar. Aku akan mengajarimu. Hingga kau lulus dengan nilai terbaik di sekolahmu. "

"Haruskah? "

"Tentu saja. Kau harus sama pintarnya denganku. Setidaknya kau harus sedikit menyamai kepintaran ku. "

"Kau ini tidak pernah berubah. Kau tetap seorang tuan muda yang sombong. "

"Karena semua yang ada pada diriku patut untuk di sombongkan. "

"Terserah kau saja. "

Nara dan Nantha pun memulai pelajarannya. Hingga tanpa sadar, hari sudah sangat larut. Nara ketiduran saat Nantha keluar untuk mengangkat telepon dari salah satu koleganya.

"Anak ini. Tidak pernah berubah. Hebat juga, untuk ukuran seorang nona muda, dia bisa tidur dimana saja dan dalam posisi apapun. "gumam Nantha kemudian mengangkat tubuh gadis itu perlahan dan penuh kehati-hatian. Nantha berjalan sambil tersenyum menatap gadis pujaannya. Dia menidurkan Nara di atas ranjang gadis itu. Setelah itu, ia berpamitan untuk pulang.

___________________________________________

Pagi ini, Nara kembali berangkat bersama Nantha. Sama seperti sedia kala. Nantha mengantar Nara ke sekolah.

"Kau harus lulus dengan nilai terbaik. Agar saat aku menikahi mu kelak, kau bisa menyamai kepintaran ku. "kata Nantha datar.

"Bagaimana jika aku tidak bisa menyamai mu? "

"Maka kita akan dipandang sebagai pasangan yang tidak sepadan. "

"Bukankah semua orang sama saja? "

"Iya. Tapi lingkungan kita membuatnya berbeda. "

"Kau benar. "

Nantha meraih telapak tangan Nara dan menciuminya. Ia tersenyum, "Aku akan tetap bersamamu apapun keadaan mu. "

Nara tersenyum. "Apa kau sungguh mencintaiku? "

"Tentu saja. "

"Kau itu pria termesum yang pernah kutemui seumur hidupku. "

"Benarkah? "

"Apa kau selalu memandang seorang gadis dari tubuhnya saja? "

Kau Milikku (Our Memories) {The End}Where stories live. Discover now