41. I'll Say Goodbye

6.3K 588 74
                                    

Song; Gummy - Moonlight Drawn by Clouds



23 November 2017

Tepat sehari dimana seorang lelaki berparas manis dan berkepribadian dingin milik SEVENTEEN berulang tahun. Ya, Jihoon mereka.

Kelakuan menggemaskan Jihoon membuat Soonyoung lupa diri. Pekerjaan yang setara dengan olahraga malam. Dimana bibir Jihoon tidak dapat berhenti untuk terus menyebutkan nama kekasih sipitnya. Menahan kenikmatan dunia yang seolah menjalari tubuhnya itu, hingga sendi-sendinya serasa tak befungsi.

Malam itu, Soonyoung berkata bahwa ia mencintainya. Ingat, hanya berkata. Entah itu wacana atau memang seperti itulah yang ia rasakan.

Perih hati mulai menyelimutinya. Seolah memerangkapnya. Kemarin malam, tepat di atas Jihoon, Soonyoung berkata bahwa ia mencintai Jihoon. Ingat, kemarin malam. Entah jika malam ini.

Melihat pemandangan seorang wanita yang merona karena sentuhan di pipinya membuat perih menjalar begitu lancarnya, seolah menggerogoti hatinya.

Tarik napas, hembuskan. Hanya itu yang bisa Jihoon lakukan. Tidak ada lagi pandangan yang memburam karena menahan kristal bening yang memberontak untuk keluar bergiliran. Air matanya serasa sudah kering.

Lihatlah pemuda berambut merah tersebut. Menyentuh dan bahkan menggoda seorang wanita di depan Jihoon yang kemarin malam baru saja dicumbunya.

"Aku menyukaimu, Jung Sunhi."

Jung Sunhi. Wanita 24 tahun, bekerja dibidang make up artis. Jihoon sudah menduganya. Kedekatan mereka sudah mencurigakan dari awal. Kata-kata 'Aku mencintaimu' yang setiap hari Soonyoung jejalkan padanya, sudah menjadi angin lalu bagi Jihoon.

Sekarang berkata 'Aku menyukaimu' lalu melangkah sedikit lebih ke depan, Soonyoung mengubah perkataannya jadi cinta. Jihoon yakin itu. Sesak di dadanya begitu menyiksa. Bolehkah aku meminta Tuhan untuk mencabut nyawaku untuk hari ini saja? batin Jihoon.

Tidak ada air mata. Rona merah menjalar cantik di pipi wanita tersebut saat Soonyoung mengatakan dua kata tersebut. Soonyoung tersenyum untuk semakin memikat pujaan hatinya. Sementara Jihoon, menatap nanar.

"Sepertinya aku mengganggu." Kedua insan yang tengah berbahagia itu menoleh ke arah dimana suara tersebut terdengar.

Soonyoung terlonjak hingga harus mundur selangkah karena terkejut. Dengan wajah datarnya—yang menyembunyikan segala macam perasaan, Jihoon menatap ke arah Soonyoung. "Aku ada perlu pada Soonyoung, Noona."

Senyum pahit Jihoon sunggingkan pada wanita itu. "Ikut aku," perintah Jihoon.

---

Di rooftop agensi sekarang mereka berada. Dengan pakaian serba hitam Jihoon, ia bersandar di pagar pembatas dengan kedua tangan yang berpegangan pada pagar tersebut.

"Aku bisa menjelaskannya," bela Soonyoung.

Jihoon menatap ke arah manik tajam Soonyoung. "Silahkan."

SoonHoon CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang