Bagian 1 : -Frigid-

20.5K 1.5K 35
                                    

"Isn't it better to be single forever?"

-Kenanga-

Udara malam ini cukup hangat bagi Kenanga untuk mengenakan gaun koktail off-shoulder berwarna merah anggur favoritnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udara malam ini cukup hangat bagi Kenanga untuk mengenakan gaun koktail off-shoulder berwarna merah anggur favoritnya. Gaun selutut dengan rok mengembang berbahan sifon lembut itu berayun seiring langkahnya yang terburu-buru menuju sebuah restoran Sunda. Tempat yang telah disepakati keluarganya untuk bertemu.

Sejauh ini restoran Sunda adalah tempat makan favorit keluarganya. Kenanga sendiri menyukai suasananya yang homey, interior kayunya yang memberi kesan hangat, suara gemericik air yang selalu terdengar di seluruh penjuru restoran, saung-saung kecil yang berderet mengelilingi kolam ikan, alunan instrumen kecapi suling yang menenangkan, serta makanan tradisional bercita rasa tinggi yang menggugah selera. Semua itu cukup untuk membuat siapa pun betah berlama-lama di dalamnya.

Untuk kesekian kalinya wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menatap bulatan jam tangan yang menggantung di antara hiasan charm bracelet-nya, kemudian berdecak kala mengetahui dirinya sudah terlambat lebih dari satu jam.

Akhir-akhir ini pekerjaannya sebagai model semakin menyita waktu pribadinya. Namun, Kenanga bukanlah foto model biasa, apalagi supermodel. Bukan pula model catwalk, atau pun model pas (model yang bekerja di butik-butik profesional). Ia hanyalah model yang dituntut tampil berani dan buka-bukaan untuk majalah pria dewasa.

Tiga tahun setelah memenangkan kontes Girls Next Door yang diadakan majalah untuk pria, Kenanga hampir tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Tawaran untuk tampil di majalah dewasa datang silih berganti. Hampir setiap minggu ia keluar kota untuk pemotretan. Produk-produk kecantikan serta pakaian dalam mulai berlomba mensponsori kariernya.

Selain itu Kenanga pun semakin akrab dengan dunia malam. Jadwal show di kelab-kelab menghiasi kehidupan malamnya.

Kaum pria tentu tidak asing dengan wajahnya yang kerap menghiasi halaman majalah dewasa. Mereka memujanya dan menyebutnya sebagai simbol pemersatu bangsa. Sementara di sisi lain, hampir seluruh wanita bersatu menghujatnya.

Meskipun kariernya sebagai model majalah dewasa sering kali dicap negatif, tetapi Kenanga tidak begitu peduli. Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya berpose nyaris tanpa pakaian, tapi di waktu bersamaan harus terlihat cantik dan menggoda. Bahkan tak jarang ia harus berpose hingga puluhan jam demi mendapatkan foto-foto yang dinilai paling provokatif dan kontroversial.

Kenanga berhenti sejenak untuk menatap bayangannya di pintu masuk restoran yang terbuat dari kaca. Jemari lentik berkuteks merahnya menyisir rambut gelap yang menjuntai sampai punggung. Rambut bergelombang itu adalah aset penting yang membuat penampilan Kenanga tampak liar dan nakal.

Setelah puas menyempurnakan pulasan lipstik sewarna darah pada bibir sensualnya, Kenanga pun bergegas masuk.

Benar saja, begitu pintu terbuka seluruh atensi langsung tersedot padanya. Suasana dalam restoran yang tadinya ramai, mendadak hening. Segala macam obrolan terhenti ketika Kenanga melangkah penuh percaya diri melewati deretan meja yang berisi pelanggan. Ia tersenyum anggun manakala mendengar para wanita sibuk menyadarkan para pria yang tersihir gerakan tungkai dan pinggulnya.

He's not on My Wishlist (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now