duapuluhenam

5.7K 594 58
                                    


Suasana kamar inap Taehyung tenang dan sepi karena biang keramaian sedang tertidur pulas setelah melahap sarapan paginya yang sedikit tertunda. Taehyung juga sudah kembali terlelap setelah meminum obatnya. Tinggal Appa dan Eomma Kim yang terjaga, mereka menunggu anak angkatnya sambil membicarakan rencana mereka untuk kedua anak angkatnya yang sedang terlelap tidur.

Taehyung memang haarus banyak istirahat untuk mempercepat pemulihan lukanya pasca menjalani operasi. Luka tusuk yang didapatnya cukup dalam, namun masih beruntung karena tidak mengenai organ vitalnya. Taehyung memang tidak diperbolehkan banyak bergerak untuk sementara waktu, supaya lukanya cepat mengering.

Taehyung terbangun karena mendengar ocehan Jungkook yang sedang bercanda dengan Jongjin. Jongjin datang untuk membicarakan perihal proses adopsi Taehyung dan Jungkook. Ketika masuk ruang inap Taehyung dan mendapati Jungkook tertidur, timbul rasa usil pada diri Jongjin untuk menganggu adik kecilnya itu.

Jongjin menguyel-uyel Jungkook supaya bangun. Eomma Kim bahkan harus mengingatkan anak keduanya untuk tidak menganggu Jungkook. Tapi Jongjin tidak mendengarkannya, alhasilnya Jungkook bangun dan menangis karena tidurnya terganggu. Jongjin segera menggendong Jungkook untuk menenangkanya.

"Huhuhuh. . . Eomma Jon hyung nakal. Huhuhuhu . . ." adu Jungkook sambil terisak,tangannya terulur kepada Eomma Kim, supaya Eomma Kim menggendongnya. Jungkook tidak mau Jongjin yang menggendongnya.

"Eh Kook, hyung punya es krim lo. Makanya hyung langsung bangunkan Kookie, supaya es krimnya tidak meleleh. Kookie mau ga?"

Jungkook langsung menghentikan tangisnya mendengar kata es krim. "Jin hiks ja hiks?" tanya Jungkook.

Jongjin membawa Jungkook kemeja tempat ia menaruh es krimnya, "Lihat apa yang hyung bawa."

Mata Jungkook langsung membulat. Rasa kantuknya langsung hilang begitu melihat es krim dihadapannya. "Es krim. . .asyikk." teriaknya, tangannya terulur untuk mengambil es krim yang dipegang Jongjin.

Jongjin menjauhkan es krim agar jauh dari jangkauan Jungkook"Eit, nanti dulu, Kookie cium hyung dulu dong." pinta Jongjin sambil menyodorkan pipinya kepada Jungkook supaya Jungkook menciumnya.

Dengan cepat Jungkook memegang muka Jongjin dengan kedua tangannya, mencium Jongjin di pipi kanan dan kiri. "Sudah hyung, mana es krimnya."

Jungkook tengah menikmati es krimnya sambil bercanda dengan Jongjin. Jongjin juga sudah menyampaikan proses adopsi Taehyung dan Jungkook berjalan lancar kepada orang tuannya tinggal menunggu putusan pengadilan saja.

Appa dan Eomma Kim menyampaikan maksudnya kepada Taehyung sesaat setelah Taehyung terbangun. Taehyung langsung menangis mendengar Eomma dan Appa Kim ingin mengadopsinya. Taehyung hanya terlalu bahagia mendengarkan apa yang disampaikan oleh kedua orang tersebut. Dua orang yang akan menjadi orang tuanya secara resmi.

Tidak berselang lama Polisi Jihan datang menjenguk Taehyung untuk mengetahui keadaan kasus penusukan yang ditanganinya. Jihan menyampaikan bahwa dalang dari penusukan telah diketahui. Dan saat ini sudah dalam penjara untuk menjalani proses hukum. Appa, Eomma, Jongjin, dan Taehyung terkejut saat Jihan memberitahukan jika dalang penusukan yang menimpa Taehyung adalah Ayah kandung Jungkook.

Mereka tidak menyangka saja, orang yang selama ini menjadi Ayah kandung Jungkook dan Ayah tiri Taehyung mampu melakukan tindak kejahatan. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ia akan menjual Jungkook setelah berhasil memisahkan Jungkook dari Taehyung.

Keputusan untuk mengadopsi Taehyung dan Jungkook sangatlah tepat. Apalagi dengan adanya kasus seperti ini, Ayah kandung Jungkook sudah tidak berhak lagi akan hak asuh Jungkook.

"Appa . . ." panggil Taehyung kepada Appa Kim. "Kenapa Ayahnya Kookie tega berbuat begitu sama Kookie? Apa salah Kookie sehingga Ayahnya mau menjual Kookie?" tanya Taehyung, matanya semakin sembab. Dari menangis bahagia karena akan diadopsi oleh keluarga Kim, langsung menangis sedih karena Ayah Jungkook yang tega mencelakainya serta ingin menjual Jungkook.

Appa Kim duduk disebelah Taehyung, "Appa juga tidak tahu Tae apa motif Ayah kalian berbuat jahat pada kalian." jawab Appa Kim, "Yang jelas hati Ayah kalian sudah tertutup oleh keserakahan dunia, tidak mau peduli dengan sekitarnya lagi." tambah Appa Kim.

"Kasiahan Kookie Appa. Hiks." Taehyung kembali menangis, mengingat apa yang akan terjadi jika Jungkook sampai jatuh ditangan Ayah kandungnya.

"Stt . . . sudah, sekarang sudah aman. Kamu dan Kookie sekarang sudah aman bersama kami, tidak akan ada yang bisa mengambil kalian dari Appa." Appa Kim mengusap kepala Taehyung dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih Appa, sampai kapanpu Tae tidak bisa membalas budi baik kalian."

"Appa tidak minta balas budi dari kalian, Appa, Eomma, Yesung, dan Jongjin hanya minta pada kalian agar selalu bahagia bersama kami, menjadi anak yang membanggakan."

Taehyung mengangguk. Taehyung berjanji akan menjadi anak yang berbakti dan membanggakan keluarga Kim. Taehyung juga akan membuktikan pada mereka jika keluarga Kim tidak sia-sia mengadopsinya.

#

Hari telah berganti, setelah lima hari mendekam di rumah sakit Taehyung sudah diperbolehkan pulang meski masih tidak diperbolehkan banyak bergerak untuk menjaga jahitan diperutnya. Nanti setelah Taehyung pulih, Appa Kim akan mendaftarkan Taehyung untuk kembali sekolah. Meneruskan sekolahnya yang sempat terputus.

Hari ini Jungkook yang dibawa Eomma Kim untu trial mengikuti pendidikan anak usia dini. Jungkook itu pintar, maka sayang sekali jika kepintarannya tidak disalurkan. Jadi Eomma Kim memutuskan untuk membawa Jungkook untuk mencoba sekolah. Tentu saja atas persetujuan semua anggota keluarganya. Dan Jungkook-pun sangat antusias ketika Eomma Kim akan membawanya ke sekolah.

Jungkook sudah banyak tanya kepada Eomma Kim. "Apa disekolah bisa bermain? Apa disekolah dapat makanan? Apa disekolah banyak teman?" dan lain sebagainya. Membuat Eomma Kim kerepotan menjawab pertanyaan Jungkook.

#

TBC

Bersambung ne, besok up bagaimana gembul trial di sekolahnya ya.
Vote dan komentarnya
Love you . . .

HopefulWhere stories live. Discover now