Part 26

27.6K 3.2K 129
                                    

-------*****---------

Setelah hampir empat jam lebih mendampingi mahasiswanya yang tengah mengikuti perlombaan merakit robot, kini waktu makan siangpun tiba, jujur sejak semalam Atth kurang enak badan, namun ia juga tak enak hati tidak mendampingi mahasiswanya yang kini tengah mengikuti perlombaan tersebut. jika tidak enak badan, seperti biasa, nafsu makan Atth langsung terjun bebas, dan dari semalam hanya air putih yang masuk kedalam tubuhnya, bahkan ia berbohong pada istrinya saat tadi pagi wanitanya itu menanyakan apa sudah sarapan atau belum. Lima belas menit perjalanan kini Atth tampak masuk kerumah makan yang terkenal dengan ayam bakar madunya itu, Atth sendiri sudah beberapa kali makan ditempat tersebut, karna semasa kuliah, ia sering berpetualang, dari provinsi satu keprovinsi lainnya, dari kota satu kekota selanjutnya, dan tempat makan adalah salah satu tempat yang menjadi tujuan utama saat lapar dalam perjalanan.

Atth muda memang sering berpetualang, tapi tidak dalam cinta, terbukti ia hanya memiliki dua mantan sebelum istrinya yang pertama. Bagi Atth masa muda harus dinikmati, tapi tidak yang merusak masa depan, dan salah satu alasan mengapa ia memilih berpetualang, selain hobi, ia juga berpikir, jika tidak sekarang kapan lagi, karna jika ia sudah mempunya ekor, dalam arti kata pendamping plus anak. Akan susah baginya berpetualang ketempat manapun yang ingin ia datangi, bukan masalah biaya yang ia pikirkan, banyak hal lainnya, seperti ia tak bisa membawa anaknya karna anaknya terlalu kecil, ia tak bisa membawa anaknya karna takut kesehatannya terganggu, ia tak bisa membawa istri saja sementara anak tinggal, atau sebaliknya, karna akan banyak alasan jika sudah berkeluarga fikir Atth. Dan fikirnya benar adanya, karna setelah menikah, bahkan untuk mendampingi mahasiswa atau menghadiri pertemuan diluar kota saja ia harus melihat situasi, apakah yang ditinggalkan sehat atau lainnnya, karna jika ia meninggalkan anak atau istri tengah sakit, sudah dipastikan, hanya raganya yang berada ditempat, sementara pikirannya dirumah.

Sembari menunggu pesannya, Atth mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, ia langsung membuka galeri, dan melihat-lihat poto sikecilnya, beberapa ada poto sikecil tengah asik bersama ibunya, rindu !!! sangat, apalagi saat ini kondisinya sedang tidak enak badan, semua pasti setuju, jika dalam kondisi tak sehat, seseorang sangat ingin berdekatan dengan orang yang mereka kasihi dan mengasihi mereka, pun halnya dengan Atth, ia juga ingin berdekatan dengan anak istrinya saat ini.

"boleh gabung. Masalahnya tempat sudah penuh"pertanyaan dari sampingnya membuat Atth mengalihkan pandangannya dari ponselnya

"boleh"ucap Atth pelan

"terima kasih"sambung laki-laki yang tadinya berdiri kini duduk dihadapan Atth, Atth hanya mengangguk sembari tersenyum ramah

"maaf, istri saat telpon"ucap Atth melihat panggilan vidio dari sang istri

"Assalamualaikum Ayah" Atth tersenyum melihat wajah sang istri memenuhi layar handphonennya

"ituum"beo sikecil tampak mengambil alih ponsel ditangan ibunya membuat Atth terkekeh

"Waalaikum salam sayang"Atth berucap menatap gemas pipi sang anak yang kini tengah memenuhi layar handphonennya, sesekali hidungnya yang tampak dan sesekali alisnya

"sini Ibu pegang"suara lembut itu terdengar mengintruksi membuat Atth kembali tersenyum, dan kini gambar dilayar handphonenya pun kembali normal, dalam arti kata menampilkan wajah sang anak secara keseluruhan, tidak hanya sebagian.

"anak Ayah sudah mamam"Atth menyapa sang anak yang tampak belepotan

"ia Ayah, makanya belepotan, Ibu belum sempat bersihkan, karna Azrilnya merengek minta Ayah terus. Ayah sudah makan"Zhi berucap sembari sesekali membersihkan bekas makanan dipinggir bibir anaknya, Atth senyum tak pernah pudar saat mendengar ucapan istrinya yang dibuat-buat, seolah sikecillah yang tengah bicara

Mawar BiruWhere stories live. Discover now