Part 48

30.3K 4.3K 666
                                    

Yuk follow ignya ngana heheh munfazila ya, yang munfazila93 juga boleh.😂😂😂😂😂😂😂😂

-----------------------*******-----------------------

Azan subuh sayup terdengar, laki-laki itu masih tetap diposisi yang sama sejak beberapa jam sebelumnya, sembari menatap sang buah hati yang tengah terlelap, ia membuka secarik kertas putih ditangannya, tak ada jawaban atas pertanyaannya tentang ibu dari buahhatinya, hanya secarik kertas ditangannya saat ini jawaban akan pertanyaannya.

Butuh beberapa waktu untuknya mengumpulkan keberanian  untuk membaca tulisan yang ada dikertas putih tersebut. Jangan bertanya akan lelahnya, karna rasa lelah sudah tak terasa dan jangan pula bertanya apa yang ia rasa, karna tak ada rasa selain penyesalan yang ada, penyesalan yang hanya ia yang tau apa penyebabnya.

Teruntuk suamiku.

Kamu pasti aneh akan panggilan suamiku, karna aku tidak pernah memanggilmu dengan sebutan itu. Tapi kamu memang suamiku bukan!! Jadi tak masalah aku membuat judul teruntuk suamiku

Selamat atas gelar barunya, aku tau kamu pasti sangat bahagia saat ini. Mohon maaf jika aku tidak ada dihari bahagiamu, bukan aku tidak mau, tapi keadaan membuatku tidak bisa.

Banyak hal dan banyak cerita yang sudah terlewati selama empat tahun ini, namun aku selalu yakin kamu disana bisa menjaga apa yang dulu kita bicarakan. Aku minta maaf mungkin akulah yang ingkar.

Semua hal yang kamu lalui, kamu menceritakannya padaku.
Semua hal yang kamu rasa, kamu ungkapkan padaku.
Namun berbanding terbalik denganku yang notebene memang sangat sulit mengungkapkan perasaanku, walau sama kamu, laki-laki yang aku cintai

Airmata laki-laki itu tampak menetes membasahi kertas putih ditangannya, kenyataan istrinya mencintainya, walau mungkin tidak akan pernah mendengarnya langsung dari mulut wanitanya tersebut, namun mengetahui kenyataan itu sudah amat sangat bahagia dirasanya, walau bahagia itu tak sebanding dengan rasa sesal didadanya saat ini. Dan laki-laki itu adalah Atthar.

Banyak hal dan banyak cerita yang kamu lalui semuanya aku tau, karna kamu selalu menceritakannya, jika ditanya apa aku bahagia, jawabnya ya, sangat bahagia. Kamu suami idaman, aku tidak tutup mata akan hal itu, berbanding terbalik denganku yang sangat jauh dari kata istri idaman, mohon maafkan aku akan kenyataan ini.

Seperti kamu yang sudah melewati banyak hal, begitupun aku dan sikecil.  Sikecil kita tidak lagi kecil saat ini, ia sudah tumbuh menjadi anak yang tampan, cerdas seperti kalian orang tuanya.

Kadang aku iri pada kamu dan alm. Bukan karna cinta kalian, tapi buah hati kalian, didalam diri sikecil aku melihat kesempurnaan penciptaan manusia, walau aku tau manusia tidak ada yang sempurna.

Kau tau, sikecil adalah faktor utama yang membuatku meng'iyakan pinangan mama waktu itu?!

Dulu, sebelum mamamu menewarkan untuk menikahi denganmu, aku hanyalah gadis yang mungkin akan hidup dengan masalalunya, karna masalalu sudah menenggelamkanku kedasar paling dalam sehingga aku tidak bisa melihat cahaya dipermukaan. Aku terjaga tapi mataku tertutup, aku tutup mata akan semua yang ada dihidupku, karna aku menganggap, sumberku bahagia sudah tiada.

Aku tidaklah sebijak kata yang aku tulis, karna pada nyatanya teori tidaklah semudah kenyataan, apa yang aku tulis bisa memotivasi pembaca, namun aku sulit memotivasi semua yang ada didalam diriku, aku tertutup karna menurutku, bercerita pada orang tidak ada guna.

Beberapa malam berturut-turut aku bermimpi hal yang sama, aku bermimpi tengah hamil besar dan melahirkan, dimimpiku aku tidak merasa malu akan bayi yang aku lahirkan, karna dimimpiku aku tak bersama satu laki-lakipun dan aku juga tidak merasa aku seorang istri. Tapi yang aku aneh, aku bahagia dan mencintai anak yang aku lahirkan, bayi itu berjenis kelamin laki-laki.

Mawar BiruWhere stories live. Discover now