Kebenaran

282K 16.7K 1.1K
                                    

Airys sedang meringkuk di atas tempat tidurnya, setelah mika dan hany memutuskan untuk pulang airys termangu sendiri di kamarnya. Memikirkan potongan kata yang cantika katakan, memikirkan sikap mika dan hany padanya. Bahkan regal tak memberi kabar kepadanya.

"Apa yang sebenarnya mereka sembunyikan?" airys bergumam.

"Regal? Ada apa dengan dia?" airys menatap kosong jendela samping kamarnya.

"Cincin! Ya cincin!" airys mendudukan tubuhnya.

"Aku ingat, cincin regal sama persis seperti cincin indah! Tapi apa mereka.. Tunangan? Tapi... Arghhh tidak-tidak, itu tidak mungkin!"

Banyak hal yang membuat airys bingung saat ini, tapi ia mencoba menepis pikiran buruk pada kekasihnya. Ia yakin regal tidak akan menyakitinya apa lagi menghianatinya.

Airys tenggelam bersama pemikiran-pemikirannya, tiba-tiba suara ponsel berdering terdengar. Airys segera tersadar dan melirik kearah kanannya, airys mengambil ponselnya yang berada di atas nakas sebelah kanannya.

Tanpa melihat siapa yang menelpon, airys segera mengangkat sambungannya dan menempelkan ponselnya di telinga kanannya.

"...." tak ada suara.

"Hallo!" ucap airys pada akhirnya.

"Kamu baik-baik saja kan?" suara berat terdengar di sebrang telepon.

"Siapa?" tanya airys yang memang masih linglung dengan otaknya.

Terdengar dengusan keras di sebrang sana.

"Regal!"

Satu nama yang mampu membuat airys tetsentak kaget, airys langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya dan mengecek nama yang tertera di layar itu dan.

"Re.. Regal?" ucap airys saat ponselnya sudah berada di telinganya.

"Hmm!" jawab regal.

Airys mengerutkan kening.

"Ngapain nelpon?" tanya airys.

"Kamu gak papakan?" tanya regal dengan suara dingin.

"Nggak, aku gak papa ko!" ucap airys.

"Baguslah, kalo mau keluar kabarin aku!"

"Ya pasti!" jawab airys singkat.

"Aku tutup!"

Tut.. Tut..

Airys mendengus kesal, bagaiana bisa airys belum menjawab apa-apa dan regal memutuskan sambunganya.

"Dasar wajah datar." gerutunya.

Sedang di kain tempat, hany sedang menangis sesegukan sambil memeluk bantal gulingnya.

"Udah ny udah!" mika mengusap punggung hany.

"Gimana gue berenti nangis, kalo suatu saat airys bakalan tau yang sebenarnya dan bakalan nangis kayak gini juga!" ucap hany dengan isaknya.

"Ya tapi seenggaknya kita yang nguatin airys bukan malah lo yang nangis-nangis kayak gini!" ucap mika.

"Gue gak tega.. Hikss gue gak tega liat airys jadi selingkuhan!!" hany mengambil selembar tissu dan membersihkan ingusnya.

"Jorok lo, ya kita harus jaga airys biar gak tau masalah ini!"

"Lo bego apa gimana sih mik, orang satu sekolah udah tau. Dan nggak mungkin airys gak bakalan tau!" bentak hany.

"Huh, tau deh." mika memutar bola matanya malas.

Kamar hany menjadi hening, tak ada yang memulai pembicaraan lagi. Hany masih terisak dan mika diam dengan pemikirannya.

REGAL [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now