Lope

341K 18.4K 1.1K
                                    

"ABANG!!!"

Suara teriakan regil disebrang sana membuat regal menjauhkan ponselnya dari telinganya, demi apapun telinganya terasa pengang.

"Hmm!"

"Abang nyesel gak kesini ye! Disini banyak bulay yang bohay bohay hahah!"

Regal sempat terdiam karna bingung dengan ucapan regil, bulay? Apa itu? Dan sedang dimana dia sekarang? Tidak malu apa teriak-teriak kayak tarzan?

"Abang disini ada bulay bohay bang!" Terdengar suara teriakan regil lagi.

Regal memijit pelipisnya, ngidam apa bundanya dulu? Apa bundanya keracunan susu ibu hamil? Tapi jika iya mungkin sekarang dirinyapun sama mengingat mereka tumbuh dari rahim yang sama.

"Gil, please ngomong pake bahasa normal sama gue!" Ucap regal frustasi.

Regil terkekeh, regal yakin jika sekarang adiknya berada dihadapannya ia akan segera menerkamnya.

"Hehe oke sorry sorry, disini tuh ya bang. Banyak bule bule yang bohay bohay bang, bajunya juga kurang bahan semua." Ucap regil sangat pelan dan setiap katanya penuh penekanan.

"Terus?"

"Anjing, ketus bener!"

"Lo nelpon gue cuma mau ngasih tau kalo disana banyak bule kekurangan bahan iya?" Geram regal.

"Ya enggak lah, gue udah telpon bunda tapi gak diangkat. Telpon ayah diangkat gak dan gue pilih nelpon lo deh!"

Regal hanya diam, dia rasa tak ada hal penting yang harus dia jawab!

"Gue udah sampe bang!"

Regal masih diam.

"Heh tembok, lo tau gak abang gue? Dia tuh ya mirip banget sama elo. Kalo gue ajak ngomong tuh diem aja, tapi sumpah gue suka banget ngobrol sama lo. Tuh sama si abang mah ya udah nafas datar idup lag-"

"Ngatain gue lo ya?"

Regal benar-benar geram mendengar celotehan adiknya itu, unfaedah banget.

"Abis ni ya, lo sama tembok sama aja. Sama-sama datar!"

"Serah!"

"Abang, kangen gak sama gue?"

"Gak!

"Beneran gak kangen sama gue?" Kening regal mengerut saat mendengar rengekan regil.

Regal yakin dia akan rindu pada adiknya ini, tapi tidak untuk hari ini! Masa iya baru tadi pagi dia mengantar adiknya di bandara dan baru pukul empat sore ia sudah merindukannya?

"Abang!" Suara rengekan regil kembali terdengar.

Regal menghela nafasnya kasar, biarlah dia mengalah.

"Iya adikku sayang, gue kangen sama lo. PUAS!" dan terdengar tawa keras dari regil disana.

Benar-benar adiknya ini, menghabiskan waktunya hanya untuk berdebat yang tidak penting seperti ini.

"Oke gue puas karna lo kange-"

"KALO LO CUMA BAHAS HAL GAK PENTING KAYAK GINI, MENDING LO ISTIRAHAT SANA. PASTI LO CAPE!!" dan habislah sudah kesabaran regal.

"Cape ya? Mmmmmm eh bang, tadi ni ya ada pramugari cantik banget eh tapi dia ternyata tan-"

Dan setelah itu regal tak mendengar lagi ucapan regil karna ia memutuskan sambungan telponnya.

REGAL [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now