Calon Mertua

294K 17.1K 2.9K
                                    

Awan mendung menyelimuti langit pagi kota bandung, sebuah mobil hitam melaju membelah jalanan sepi. Airys duduk manis di kursi samping kemudi dengan tatapan kosong keluar jendela, sedang lelaki tampan disampingnya sedang fokus dengan kemudinya.

Lergi sesekali melirik airys, ucapan arsya masih mengiang diotaknya. Dia tak bisa, jelas! Karna lergi sudah menganggap airys sebagai adiknya sendiri. Cantik memang, bahkan lebih dari kata itu! Tapi lergi tak menyimpan rasa apapun.

Membayangkannya saja dia tidak pernah, apa lagi benar-benar menjadikan airys pacarnya.

Lergi kembali melirik airys, entah apa yang difikirkan gadis itu hingga ia betah berlama-lama dalam posisinya.

"Rys!" panggil lergi.

Airys mengalihkan pandangannya kearah lergi, airys tersenyum dan membuat lergi terpesona tapi ia langsung mengalihkan pandangannya pada jalan.

"Apa kaka?" tanya airys.

Lergi hanya diam, entah kenapa lidahnya sangat kelu!

"Kak egi?" panggil airys lagi.

Lergi melirik airys lalu kembali menatap jalan.

"Mulai hujan, aku gak bawa payung!" ucap lergi kemudian.

Airys manggut-manggut.

"Biar irys lari nanti!" ucap airys.

Mobil berhenti, airys memandang langit yang disertai jatuhnya air dari langit.

"Makin deras!" gumam airys dan masih bisa lergi dengar.

Tiba-tiba lergi melepas jaketnya dan segera keluat dari mobil, lergi mengetuk pintu mobil airys dan airys membukanya.

"Kakak, lagi apa? Itu kamu basah tau!" pekik airys dengan wajah keget.

"Ayo turun!" ucap lergi.

Airys menurutinya dan berdiri disamping lergi, lergi menarik pundak airys agar menempel dengan tubuhnya dan satu tangan lainnya memegang jaket untuk menutupi kepala mereka.

Lergi membawa airys lari masuk kedalam area sekolah, ada rasa senang dalam hati airys. Baru kali ini ia merasakan lagi berlari dibawah hujan, selama ini arsya selalu memarahi atu melarang airys. Bukan hanya kali ini juga airys berada dibawah hujan, tapi ada rasa yang berbeda saat ini. Airys sangat bahagia!

Mereka memasuki area koridor yang teduh, lergi melepaskan dekapannya dan juga menurunkan jeketnya yang sudah basah kuyub. Ia melirik wajah airys yang cerah dan terus mengembangkan senyumnya, dan itu membuat lergi ikut tersenyum.

Airys membereskan bajunya, saat ia menatap lergi airys terdiam. Ia melihat senyum hangat yang mengembang dari sudut bibir lelaki di hadapannya.

"Kakak?" panggil airys.

Lergi langsung tersadar dari lamunannya dan menetralkan kembali degupan jantungnya, bukan degupan itu! Tapi lergi sangat merasa bahagia bisa melihat gadis dihadapannya tersenyum, tidak lagi melihat wajah murung dan mata sembab seperti hari-hari lalu.

"Kakak kenapa?" airys menatap lergi bingung.

"Nggak papa, kamu lucu aja. Kayak baru ngerasain ujan-ujanan gitu!" lergi terkekeh.

Tiba-tiba lengannya terlulur dan mengusap wajah airys yang terkenap air hujan hingga sedikit basah.

"Bang arsya suka marah kalo irys ujan-ujanan bang, makannya irys seneng!" ucap airys sambil membiarkan lengan lergi terus mengusap wajahnya.

"Tapi abis ini jangan sakit ya! Kakak nanti jemput kamu lagi, mau latih?" lengan lergi masih mengusap wajah airys.

Airys hanya mengangguk.

REGAL [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now