Jatuh Luka dan Kamu

276K 15.8K 783
                                    

Regal sedang menghisap rokoknya, menikmati setiap hisapan dan hembusan asapnya. Otaknya tak berhenti bekerja, berputar-putar memikirkan semua masalah yang menimpanya.

"Bos, besok si jenson ngajakin balapan." ucap ciko yang membuyarkan lamunan regal.

Regal melirik ciko sekilas meminta penjelasan lebih lanjut lalu kembali menghisap rokoknya.

"Di jalan kompleks biasa, lo mau nurunin siapa?" lanjut ciko.

Regal menegakkan tubuhnya.
"Gue!" ucap regal yang lalu mematikan rokoknya.

Ciko melempar tatapan pada temannya yang lain.

"Lo serius?" ucap ciko lagi.

Regal malah melempar tatapan tajamnya pada ciko seolah-olah berkata 'lo ngeremehin gue?' yang lalu ciko melempar senyuman tanpa dosanya.

"Oke kalo gitu kita kesana jam set 3 aja dah. Dan lo semua ikut!" ucap ciko sambil melirik teman-tamannya yang lain dan mendapat anggukan dari mereka semua.

Lalu suasana tempat itu kembali hening, regal dan teman-temannya sedang berada di salah satu tempat berkumpul mereka yaitu seperti villa yang tidak jauh dari sekolah namun agak masuk kedalam perkebunan yang mana villa itu di beli oleh regal untuk hadiah ulang tahun geng motornya.

"Gue mau pulang tar sore, lo semua mau gimana?" tanya laskar.

"Gue pulang lah, bonyok nyariin pasti!" ucap roy.

Regal hanya diam, tak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Hanya hembusan asap dan deru nafasnya.

Semua yang ada disana menatap regak bingung, mereka tahu betul jika regal sedang memiliki masalah terlebih masalah yang ia hadapi adalah tentang airys. Gadis yang sudah mampu merubah sedikit demi sedikit hidupnya dan gadis yang selalu membuat regal seperti hidup, bukan sekedar mayat hidup yang hanya tahu bernafas, emosi dan kekerasan saja tapi tahu apa itu kasih sayang, cinta dan bahagia.

"Rey masih belom sekolah, kita juga belum nengok. Kira-kira kapan kita nengok?" tanya roy.

Yang lain melempar pandangannya pada regal, menunggu jawaban darinya. Dan tak lama regal bangkit dari duduknya.

"Sekarang!" regal berjalan menuju luar villa diikuti oleh laskar, roy, adendra, mahendra dan ciko sedang yang lainnya memutuskan untuk tidak ikut.

🍇🍇🍇🍇🍇

"Gimana? Udah ketemu?" ucap rey pada seorang lelaki yang duduk di samping tempat tidurnya.

"Udah!" jawabnya singkat.

"Jadi?"

"Dia sangat cantik, dan tidak ada yang berubah!" ucapnya dan rey hanya mengangguk.

"Tapi, aku ragu dengan hatinya!" terusnya.

Rey memicingkan matanya, ragu pada hatinya? Apa dia sudah tahu jika.

"Apa kau tau tentang kehidupannya belakangan ini?" tanya lelaki itu.

Rey diam, ia kini tak berani menatap lelaki itu. Jika ia jujur ia akan melukai hatinya dan jika ia berbohong, ia yakin akan membuatnya semakin terluka.

"Aku-" sebelum rey menjawan, seorang dokter dan seorang suster masuk kedalam ruangannya untuk memeriksa rey.

Lelaki itu segera bangkit dan berpamitan karna telponnya berbunyi berbarengan dengan datangnya dokter.

REGAL [SUDAH TERBIT]Där berättelser lever. Upptäck nu