xxiii

3.3K 506 43
                                    

Ponsel Yoona berdenting menandakan bahwa sebuah pesan datang. Yoona menyingkirkan tangan kekar Sehun dari perut telanjangnya. Sehun memang tidak pernah melepaskan dirinya setelah percintaan hebat mereka.

Yoona mengenakan bathrobenya dan berjalan menuju ke tempat tas kecilnya berada. Ia mengambil ponselnya dan membaca pesan singkat.

'Yoong, Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya. Ia membunuh dirinya sendiri  :'('

Yoona membuka aplikasi naver yang ada di ponselnya. Berita Jonghyun yang tewas di apartemennya membuat pandangangannya menjadi kabur. Ia menjatuhkan ponselnya dan membuat Sehun terbangun. Ia memandang kekasihnya yang masih mematung.

"Sayang? Ada apa?" Sehun mengenakan celana boxernya. Ia mengambil ponsel Yoona yang tergeletak di lantai. Ia membaca dengan jelas berita yang terdapat di ponsel Yoona.

'SHINee's Jonghyun reportedly found dead in his apartemen.'

Sehun melihat Yoona yang sudah berlinang airmata. Ia mengerti jelas bagaimana perasaan Yoona. Jonghyun merupakan sahabat baiknya. Kekasihnya pasti sangat terpukul dengan berita ini.

Sehun menarik tangan Yoona dan membawa wanita itu dalam pelukannya, "Jangan menahannya, sayang. Menangislah,"

Yoona yang sedaritadi menangis tanpa mengeluarkan suara, setelah Sehun menyuruhnya untuk tidak menahan apapun, Yoona menangis meraung-raung dalam pelukan Sehun. Ia memukul pelan dada Sehun, "Kenapa? Kenapa Jonghyun memutuskan untuk bunuh diri? Kenapa?"

Sehun tidak bisa berkata apapun. Ia hanya mengusap punggung dan rambut halus Yoona. Sesekali, Sehun mengecup kening Yoona untuk menenangkan kekasihnya.

Yoona melepaskan pelukannya dari Sehun. Mata bulatnya sudah mulai menunjukkan sembab. Hidung dan telinganya sudah memerah, "Aku ingin ke dorm,"

"Sayang, ini tengah malam," bujuk Sehun agar Yoona tetap di apartemennya.

Yoona menunduk dan menjatuhkan airmatanya untuk yang kesekian kali, "Kumohon,"

Sehun menghela nafas pelan. Ia tidak tega melihat kekasihnya menangis. Setidaknya, dengan Yoona berada di dorm, member Girls Generation yang lain saling membagi kesedihan, "Aku akan menginap di dorm mu,"

"Tidak, Sehun,"

"Yoona, aku mengkhawatirkan-"

"Tidak!" tolak Yoona dengan mata yang penuh dengan air, "Kumohon,"

Sehun menganggukkan kepalanya, "Bersiaplah," Yoona berjalan gontai ke kamar mandi setelah memungut pakaiannya yang berceceran di lantai.

Samar-samar, Sehun mendengar isak tangis Yoona. Ia merasakan kesedihan yang sama dengan Yoona. Tetapi ia tidak ingin melihat Yoona semakin sedih karena dirinya menangis, "Hyung, kenapa kau melakukan ini," batin Sehun dengan mengerutkan kening frustasi.

Selama perjalan, Yoona memilih untuk memandang keluar jendela. Mereka berada dalam kesunyian. Sehun paham dan ia mencoba memakluminya. Sesekali ia mengusap kepala Yoona untuk menenangkannya.

Setelah sampai di dorm Girls Generation, Sehun mengantarkan Yoona hingga ke dalam dorm. Dari luar, sudah terdengar suara isak tangis. Yoona berhambur masuk ke dalam dormnya. Dan benar saja, Taeyeon menangis paling keras sedangkan yang lain mencoba untuk menenangkan Taeyeon. Yoona berjalan gontai kearah Taeyeon. Ia menjatuhkan lututnya di depan Taeyeon dan memeluk leader grup Girls Generation itu.

Manager, asisten dan staff lainnya juga berkumpul di ruangan yang sama. Semua orang yang berada diruangan itu bermata sembab. Sehun harus menahannya. Ia harus menjadi seorang pribadi yang kuat.

sailing ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant