persimpangan

1.6K 90 2
                                    

All Kris pov

flashback on

musim dingin di bulan Desember. bertepatan hari kelulusan kami dari SHS, aku dan dia lulus dengan nilai cukup memuaskan dan kujamin kami berdua akan dengan mudah masuk universitas favorit, sepertinya kami akan satu kampus nantinya.

kami berjalan beriiringan melalui jalan biasa yang kami lewati saat pulang, aku sesekali memandangi wajahnya.

terlihat sangat bersinar dan sempurna, kulit seputih saljunya terlihat sangat halus dengan pipi memerah karena suhu yang menurun.

Oh Sehun, aku mengenalnya sejak bayi. sejak saat kami masih berliur dan berbicara bahasa alien aku sudah bersamanya, kami tumbuh bersama dengan pertengakaran pertengkaran ala anak kecil.

aku mengenalnya sebaik mengenal nafas yang kuhela setiap saat, dia sangat cantik, dia ramah, penuh pesona dan terkadang menjadi sangat ambisius lebih dari apa yang kubayangkan.

lalu kemudian kami sampai di persimpangan, persimpangan yang memisahkan jalan kami menuju rumah masing masing.

"Yifan-ah?" dia berhenti berjalan sehingga aku pun berhenti bersamanya.

"apa? ada yang tertinggal di sekolah?" tanyaku menoleh padanya, sebenarnya Sehun itu sedikit pelupa jadi mungkin saja dia lupa kan?.

"tidak, eum? bisakah duduk dulu disana?" tunjuknya pada sebuah bangku di tepi persimpangan ini.

"tentu" ucapku dengan senyum ringan.

kami mulai duduk beriiringan dan terdiam cukup lama, menikmati suhu yang semakin dingin dengan sesekali mengeratkan mantel masing masing.

"apa yang kau tahu dari sebuah persimpangan Yifan-ah?" tanyanya dengan memandang lurus ke depan, sebenarnya aku sedikit mengernyit mendengar pertanyaannya yang terdengar sedikit aneh.

"persimpangan, kurasa persimpangan adalah sebuah cabang yang membuatmu memilih" jawabku sesuai yang kutahun dan ikut memandang ke depan seperti yang dia lakukan.

"kau benar, bagiku persimpangan adalah waktunya sesuatu harus berpisah, entah untuk sejenak atau seterusnya. tempat dimana dua orang harus memilih jalan mereka, apakah mereka masih terus beriiringan atau berpisah menuju tujuannya sendiri. dan aku benci ini" pandangannya mulai menyendu sekarang.

"kenapa? kenapa kau membencinya hun-ah? kurasa persimpangan bisa menghambat waktu perpisahan, karena disini terkadang memerlukan beberapa waktu untuk memilih dan lebih banyak waktu untuk tetap bersama" aku hanya melempar senyum tipis pada kekosongan didepanku, ada perasaan yang tidak nyaman sedikit terselip tapi aku mencoba mengabaikannya.

"entahlah, sedikit terasa menyakitkan untuk memilih berjalan sendirian saat kau terbiasa berjalan bersama, memilih sendiri dan meninggalkan yang lain untuk memilih jalannya yang berbeda dariku" aku mendengar suaranya yang terdengar sedikit bergetar, sebenarnya ada apa dengannya?

"sebaiknya kita pulang, hari sudah mulau gelap, hati hati di jalan dan selamat menikmati liburmu Hun-ah?"
aku memberikan senyum terakhir dan bangkit kemudia mulai berjalan pelan meninggalkannya dibelakang.

"YIFAN!"
aku menoleh saat dia meneriakkan namaku, dia berlari dan memelukku dengan sangat erat, terasa berbeda seperti pelukan kami sebelumnya.

setelahnya dia merenggangkan pelukan kami dan memberikan sedikit spasi agar dia bisa menatap wajahku.

"aku, akan memilih jalanku dan begitupulah dirimu. kuharap kita bertemu lagi nanti, selamat tinggal Yifan-ah" dan tiba tiba dia melepaskan pelukan kami dan berlari menuju jalannya pulang, aku sedikit heran dengan tingkahnya hari ini, entahlah aku merasa hatiku nyilu saat mengucapkan selamat tinggal.

jika dia ingin bertemu lagi harusnya mengucapakan "sampai jumpa" kan? huftt Sehun yang aneh.

dua hari setelahnya aku berkunjung kerumah Sehun, karena sejak kejadian di persimpangan itu dia tidak membalas pesanku atau mengangkat telfonku lagi seperti kemarin kemarin.

saat aku sampai aku melihat eomma dan appa Sehun dirumah, tapi tidak ada tanda tanda keberadaan Sehun.

seperti mereka mengerti keherananku, dan mereka menjawab semua tanda tanya di kepalaku.

mereka bilang Sehun mendapat biaya siswa kedokteran ke London, dan pagi tadi dia berangkat dengan penerbangan pertama.

apa ini!!! bagiamana bisa dia mendapat biaya siswa tanpa memberitahuku??! London?? bahkan dia tidak berpamitan padaku sama sekali!

dan seperti mengerti perasaanku, eomma Sehun bilang jika Sehun tidak mau berpamitan padaku karena takut keputusannya akan berubah, mereka bilang jika sehari sebelummnya Sehun menangis selamalan di kamar karena tidak bisa meninggalkanku, tapi impiannya menjadi seorang dokter memaksanya meninggalkan semuanya disini.

eomma Sehun menitipkan sebuah surat untukku, dari Sehun katanya.

"Yifan-ah, aku telah meimilih jalanku dan kau harus lanjutkan jalanmu. jangan mencoba menguhubungi atau mencariku lagi, karena jika nanti kita memang ditakdirkan berjalan bersama lagi, kita akan bertemu kembali disebuah persimpangan.

aku.... mencintaimu.

SEHUN"

jadi? ini maksud Sehun kemarin?.

aku juga mencintaimu Sehun-ah, maafkan aku yang terlalu takut mengatakannya padamu, dan sekarang aku akan memulai jalanku seperti permintaamu sayang.

END.

exo's sweet storyWhere stories live. Discover now