di jalan yang sama (sequel persimpangan)

1K 81 4
                                    

Kris pov.

ini sudah tahun keempat sejak kepergian Sehun ke London.

aku tak pernah tahu kabarnya, meski terkadang aku akan berkunjung kerumahnya untuk sekedar mengunjungi eomma dan appa Oh yang sudah kuanggap orang tua sendiri.

tapi tak pernah sekalipun aku bertanya dimana Sehun atau bagaimana kabarnya, aku menuruti kemauan Sehun untuk tidak mencari atau bertanya tentang dia.

meski aku sangat merindukan Sehun ku, meski aku sangat hawatir tentang dirinya disana, meski aku sangat ingin pergi ke London dan mencarinya sendiri, tapi aku selalu menahannya agar saat kembali Sehun bangga padaku karena menuruti apa yang dia mau.

aku hanya berpesan kepada orang tua Sehun, jika terjadi sesuatu yang buruk padanya tolong katakan padaku saat itu juga.

aku tak pernah tahu kapan Sehun kembali ataukah dia memang tak pernah kembali, aku hanya akan menunggunya sampai dia sendiri yang datang padaku dan berkata agar aku berhenti maka aku akan berhenti saat itu juga.

selama empat tahun, banyak yang berubah dariku... aku bukan lagi Yifan si anak SHS yang kurus tapi menjulang dengan rambut berponi yang acak acakan.

kini aku meneruskan perusahaan baba dengan menjabat CEO menggantikan baba ku yang sudah menua.

badanku masih menjulang tapi tidak sekurus dulu karena lebih banyak otot yang terbentuk sekarang.
rambutku hitam legam dan kunaikkan ke atas sehingga dahi ku terlihat, dan tak lupa menambahkan pomade agara tatanannya tak mudah berubah.

kini pakaianku bukan lagi jeans pendek yang sobek dengan kaos bergambar anime atau apapun itu.
berganti dengan kemeja berlapis jas dengan dasi yang mengikat di leher, terkadang dengan kacamata minus bingkai kotak yang biasa kupakai saat dikantor.

dan saat ini lebih banyak orang memanggilku dengan Kris (nama internasionalku) hanya keluarga dan sahabat dan pastinya sehun yang memanggilku dengan nama asli. yah.. Kris, CEO kris atau Kris sajangnim, keren bukan?? ekekekeke.

aku yakin jika Sehun pulang, dia pasti sangat senang melihatku dan memelukku lalu berkata "Yifan-ah aku kembali, kembali untukmu. kau sangat tampan sekarang membuatku lebih mencintaimu, terima kasih telah meneruskan jalanmu dengan sangat baik meski tanpaku.. terima kasih telah menunggu meski aku tahu kau mungkin saja lelah pada waktu. aku bangga padamu Yifan-ah"

aku akan bersabar menunggu Sehun pulang, lalu semuanya menjadi nyata untukku.

aku masih sangat mencintainya meski empat tahun tanpanya, dia masih memiliki semua ruang dihatiku, semua ruang yang hanya disesakkan oleh Sehun, hanya Oh Sehun. itu sebabnya aku masih melajang meski banyak yang menginnginkan diriku bahkan menyatakan perasaan mereka secara langsung padaku.

tapi saat aku disituasi seperti itu maka aku akan berkata pada mereka dengan matanya "kau adalah orang yang baik, jika aku masih memiliki ruang dihatiku mungkin aku akan memilihmu, tapi semua ruang telah penuh oleh seseorang tapi bukan dirimu, aku harap suatu saat nanti kau akan bahagia dengan orang yang bisa membahagiakanmu, dengan orang yang kau cintai lebih dari kau mencintaiku. maaf... tapi kuharap kita bisa berteman" setelahnya kulempar senyum menawan untuknya.

itu cara yang sangat berhasil, setelahnya mereka akan menerima dengan lapang dan akhirnya memilih berteman denganku dan jika ada yang bertanya siapa pengisi hatiku, maka dengan tegas kujawab "OH SEHUN".

kris pov end.

1 Desember 2016, di musim dingin

terlihat seorang namja tampan dengan tubuhnya yang menjulang, dengan kemeja yang lengannya digulung hingga siku, celana kain hitam dan pantofel yang mengkilat sedang berjalan di sebuah persimpangan bersama anjing putih dengan colar di leher bertuliskan     "HUNYI"

sambil sesekali bersiul dan menikmati angin yang menyapa wajahnya dengan lembut. sampai akhirnya langkahnya terhenti saat melihat seseorang dengan tubuh yang ramping dengan tinggi semampai berdiri dekat sebuah bangku di tepi jalan itu, bangku terakhir yang ia duduki berama Sehun empat tahun lalu.

dia duduk dengan posisi yang membelakangi Yifan sehingga Yifan tak bisa melihat wajahnya, anehnya ada suatu perasaan yang seolah menariknya untuk mendekat dan melihat wajah orang itu.

rambutnya yang coklat karamel sedikit teracak karena tertiup angin, kulitnya yang putih seolah bersatu dengan kemeja putihnya.

tunggu!! dia terlihat seperti.... SEHUN!!!

maka dengan langkah menggebu Yifan mendekatinya dan meraih pundaknya agar bisa melihat wajah itu.

"SEHUN!! astaga aku sangat merindukanmu!! kapan kau pulang?? apa kau sehat sayang? oh tuhan, kau semakin cantik Sehun!!" Yifan yang tahu jika namja dihadapannya adalah Sehun pun langsung memeluknya dengan sangat erat seolah jika sedetik saja lepas maka Sehun-nya akan pergi lagi.

"Yi-fan?" sehun tergagap sekarang, sungguh dia sangat terkejut tiba tiba tubuhnya dipeluk begitu saja oleh seseoran yang ternyata adalah Yifan. orang yang sangat Sehun cintai dan rindukan.

"iya sayang, ini aku Yifan. apa kau lupa?"
sedikit memberi spasi untuk menatap wajah Sehun yang terasa makin cantik sekarang.

"hikz... Yifan aku merindukanmu, empat tahunku sepi tanpamu Yifan hikz"
Sehun menangis seseunggukan di dada Yifan, memeluknya semakin erat dan membuat kemeja orang yang dicintainya basah.

"aku juga Hun-ah, aku menahan diriku untuk tidak mencarimu, meneruskan jalanku sendirian tanpamu. dan semua telah terbayar sekarang, aku percaya kau akan kembali dan sekarang kumohon jangan pergi lagi sayang" Yifan menatap wajah Sehun dan menghapus air matanya meski air mata itu tetap mengalir di mata Sehun.

"Yifan? kau memanggilku apa tadi?" Sehun yang masih sedikit menangis bertanya dengan kening mengerut pada Yifan.

dia tidak salah dengar tadi, sepeti Yifan memanggilnya sayang? apa benar? itu artinya...?

"aku memanggilmu sayang Sehun, karena memang seharusnya seperti itu. Wu Yifan menyanyangi Oh Sehun, Wu Yifan mencintai Oh Sehun, Wu Yifan hanya milik Oh Sehun" Yifan menangkup pipi Sehun, setelahnya mengecup lembut bibir Sehun.

tanpa nafsu, hanya kecupan yang penuh dengan rasa cinta yang meletup letup yang Yifan salurkan lewat kecupan manis itu.

"mari pulang! aku akan melamarmu sekarang! kita menikah besok!"
tiba tiba Yifan berlari dengan menggendong Sehun ala brydal dengan diikuti oleh Hunyi dibelakang mereka.

Sehun sontak mengalungkan tanganya ke leher Yifan, mengabaikan pipi nya memerah dan mungkin saja menjadi bahan tertawaan Yifan setelah ini.

"hey tuan Wu, aku belum bilang apakah mau menikah denganmu atau tidak kenapa memutuskan begitu hm?"

"hey sayangku, aku tidak akan bertanya sesuatu yang jelas kutahu jawabannya hahaha"

"ishh!! dasar kepala besar" *pout

"hey jangan begitu hm? kau terlihat semakin cantik Hun-ah"

"YAK!! AKU TAMPAN BODOH!!"

"ish galak sekali sih"

"biar!"

setelahnya hanya hening yang terdengar.

"kita bertemu lagi ya Yifan-ah, dipersimpangan yang sama tapi akhirnya kita berada di jalan yang sama sepeti dulu" Sehun tersenyum saat mengatakannya membuat sesuatu di hati Yifan serasa mengahangat.

"ya. dan kupastikan kita selalu berjalan bersama tanpa berpisah sedikitpun"

"kita tidak selalu bersama Yifan,  aku tidak mau bersamamu saat kau sedang buang air" dan Sehun mengacaukan semuanya dengan perkataan polos nan bodohnya itu.

"Yak! kau membuat ini tidak romantis malah menjijikkan Sehun!!"

"hahahahaha mian"

"-_-'_"

exo's sweet storyWhere stories live. Discover now