09

4.3K 547 26
                                    

"Dan lo juga bilang kalau gue gay."

"Udah akuin aja deh."

"Oke gue akuin. Kalau gue gay," gue tersenyum menang. "..gue ga akan ngelakuin ini ke cewe."

Dia tiba-tiba narik tangan gue spontan gue jatuh ke pelukan dia dan dia nyium bibir gue sembarangan.

Gue ngerasain tangan dia di pinggang gue. Gue masih membeku di tempat tapi dia malah dorong kepala gue, memperdalam ciuman.

Setelah mendapat kesadaran, gue berusaha dorong dia, tapi semakin gue ngedorong, dia semakin narik gue mendekat. Sampai dia akhirnya melepaskan tautan itu.

Mata gue berkaca-kaca dan dia cuma menyeringai. "Lo ga akan bisa lepas dari gue, Raya.." bisik dia yang seketika membuat gue kembali membeku.

Gue ga salah denger kan?

Dia barusan manggil gue Raya?

Gue kembali teringat bisikan Sehun yang terakhir. Yang tampak begitu sexy.

Dulu Sehun selalu manggil gue Raya waktu masih pacaran.

Jadi selama ini dia tau kalau ini gue? Mantannya waktu SMP..?

Seketika kaki gue lemes dan gue terduduk di lantai sampai temen gue bantuin gue berdiri. Gue udah ga liat Sehun pergi ke mana, gue terlalu syok dengan ciuman sekaligus fakta bahwa Sehun masih inget gue. Tapi kenapa dia cuma diem aja? Bahkan seakan-akan ga kenal gue.

**

Gosip nyebar dengan cepat di mana gue digosipin punya hubungan dengan Sehun. Terus juga masa gue dibilang udah tidur sama Sehun, ya kali gue masih suci bro.

Setiap liat Sehun di koridor, gue memilih menghindar walaupun kalau dia udah liat gue, dia akan ngejar gue terus mempermalukan gue di depan anak-anak.

Kaya sekarang dia tiba-tiba ngerangkul gue dari belakang dan itu buat gue kaget. Gue berusaha lepas dari rangkulan dia tapi dia tetep bersikukuh ga mau lepasin.

"Seneng kan lo gue deketin?" bisik dia di telinga gue yang membuat gue menatap dia sebel.

"Mimpi aja lo!" gue nginjak kaki dia kenceng sampai rangkulan dia terlepas. Dan gue pergi gitu aja, ninggalin Sehun yang lagi kesakitan dan terus mengumpat.

Gue lari dengan cepat dari pandangan Sehun sampai gue akhirnya bersandar di balik tembok. Gue menghela nafas dan megang dada gue yang terus saja berdetak.

"Raya.."

Seketika gue noleh dan menemukan Sehun yang sedang tersenyum menang di samping gue.

"Lo deg deg an pasti."

Gue langsung menormalkan berdiri gue. "Dih pede banget. Siapa juga yang deg deg an!"

Gue pergi ninggalin dia, tapi dia narik rambut gue dan hal itu membuat gue tambah kesel.

"Apaan sih lo?! Sakit tau!"

Gue ngusap kepala gue yang pedih gegara tarikan dia.

"Lo masih suka rambut pendek." dia megang ujung rambut gue sambil dia mainin. Seketika gue nepis tangan dia.

"Jangan pegang-pegang."

Sehun menyeringai dan natap mata gue. "Gue kira lo suka dipegang-pegang sama cowo."

"Gue bukan lo yang suka kalau dipegang cewe. Urusin aja tu cewe-cewe lo yang bejibun!"

"Oh jadi selama ini lo cemburu gue deket banyak cewe?"

Gue natap dia ga percaya, gila ni orang kenapa setelah gue tinggal tingkat kepedeannya meningkat drastis.

"Mimpi sana!"

Gue langsung pergi ninggalin dia yang entah kenapa malah ketawa.

**

Semenjak kejadian di kantin, gue mendapat beberapa surat ancaman yang gue yakin berasal dari cewe-cewenya Sehun. Tak jarang gue juga keilangan barang gue dan menemukannya di tong sampah.

Gue tau gue dibully, tapi gue diem aja. Toh entar juga mereka bosen dan berhenti sendiri.

Di luar tampak mendung dan rintikan hujan turun memasahi pepohonan.

Sekolah sudah mulai sepi dan gue masih berdiri di loby sembari memegangi payung gue yang sobek.

Reina dan Karin udah balik duluan karena mereka di jemput, gue awalnya ditawarin bareng tapi karena gue bawa payung dan takut ngerepotin akhirnya gue tolak. Eh malah gue baru tau kalau payung gue rusak.

Tuk tuk tuk

Gue denger suara bola mantul, dan waktu gue noleh ke belakang. Di sana ada Taehyung yang lagi jalan ke arah gue sambil mantulin bola basket.

"Belum balik lo?" tanya dia.

"Kalau gue udah balik, gue ga akan di sini."

Taehyung memutar bola matanya malas. Terus dia liatin payung gue yang sobek.

"Payung lo kenapa? Lo gigitin?"

"Gue laper jadi gue makan."

"Serah deh. Bareng gue aja, gue anter lampai rumah lo."

Gue natep dia curiga.

"Gue ga bakal apa-apain lo."

Gue akhirnya pulang bareng Taehyung dan waktu mobil dia jalan gue sempet noleh ke arah loby, di sana berdiri Sehun dengan payungnya lagi natap ke arah sini.

Bersambung...

Zi

Hai, sudah berjamur ya 😶

mantan.Where stories live. Discover now