16

4.2K 538 9
                                    

Baru beberapa pijakan gue manjat, gue salah memilih pijakan, alhasil kaki gue ke gores karang sampai berdarah.

"Raya. Tujun." gue nunduk dan mendapati Sehun yang lagi natap gue khawatir.

Keempat cowo yang manjat duluan tadi udah sampai di atas. Dan mereka nyuruh gue dan Sehun cepet naik.

"Kaki lo berdarah."

Karena kaki gue kerasa perih, gue akhirnya ga lanjut dan milih turun. Waktu turun Sehun nangkep badan gue.

"Udah gue bilang ga usah naik juga!"

Dia ngeliatin kaki gue. "Lo masih aja ngeyel kalau dibilangi."

"Sakit.." cicit gue dan mata gue berkaca-kaca. Darah gue ga berhenti-berhenti.

Sehun ngelepas kemeja dia terus dia lilitin ke kaki gue. Tenang, dia masih pakai kaos ko gengs.

Setelah itu dia langsung bopong gue ningalin tebing.

"Woy! Kalian mau ke mana?! Benar lagi menang nih!" teriah Baekhyun yang sama sekali ga di dengar.

Gue genggam erat kaos Sehun sambil sesegukan di dada dia.

Serius ini mah, sakit.

"Lo tahan bentar."

Dia natap gue khawatir dan mengeratkan bopongannya. Gue cuma bisa nangis.

Mama Sera pingin pulang.

Sesampainya di tenda medik dia langsung baringin gue tapi gue masih nangis sampai ada guru yang meriksa.

"Lukanya lebar, mending bawa ke rumah sakit terdekat."

Tanpa sadar gur masih genggam tangan Sehun. Bahkan hingga Sehun kembali ngebopong gue untuk dipindahin ke mobil guru.

Ga lama kita sampai di rumah sakit. Dan gue langsung mendapat pertolongan pertama. Gue dapet dua jahitan di kaki kanan gue.

Kaki gue sekarang masih belum bisa digerakin karena dibius. Tapi gue masih sadar kok ketika Sehun masuk ke bilik dan ngeliat keadaan gue.

Gue bisa liat jelas muka khawatir dia.

"Sejak dulu lo selalu bikin gue khawatir." dia tersenyum tipis dan ngelus kepala gue.

"Mulai sekarang, gue akan selalu ada di sisi lo dan ngejaga lo kaya dulu."

Loding gue lama dan gue ga ngerti maksud dia apa. Tapi seiring berjalannya waktu, gue tau apa maksud dia.

Ya, dia melakukan apa yang dia bilang waktu di rumah sakit bahwa dia bakal ada di sisi gue dan ngejagain gue.

"Ser lo pacaran ya sama kak Sehun?" gue ga heran kenapa Reina tanya kayak gitu.

Soalnya beberapa hari ini gue diantar jemput Sehun, mana dia nuntun gue sampai kelas dan kalau istirahat dia bakal nyamperin gue dan bawain gue makanan.

"Kaga."

"Mana ada ga pacaran tapi perhatian segitunya."

"Kan gue dulu pernah bilang kalu dia mantan gue, dan gue ga mau pacaran."

"Coba lo pikir deh Ser, mungkin dia masih suka sama lo."

"Gue ga peduli, yang penting dia bukan pacar gue dan gue ga mau pacaran sama dia. Gue benci sama dia."

Gue kaget waktu tiba-tiba dari belakang gue muncul tangan dan naruh sebuah bekel serta susu di meja gue. Waktu gue noleh, ternyata itu Sehun. Sejak kapan dia di belakang gue? Tapi bodo amat dia denger atau engga.

"Habisin biar cepet sembuh." dia ngusap kepala gue pelan dan berlalu.

Tumben dia langsung cabut, biasanya dia bakal nunguin sampai gue makan.

--

Sehun pergi dari kelas Sera, dan dia ga sengaja papasan sama Chanyeol.

"Kenapa lo?"

Sehun ga jawab dan dia cuma diem ngabaiin Chanyeol, pikirannya melayang entah ke mana.

Perkataan Sera barusan selas masih berbekas di otak dan hatinya.

'gue ga mau pacaran sama dia. Gue benci sama dia.'

"Nyeol."

"Hmm?"

"Waktu SMP gue pernah pacaran."

"Terus?"

"Tiba-tiba dia ga mau ketemu gue bahkan gue datengin ke rumahnya tapi dia tetep ga mau ketemu gue. Dan beberapa minggu kemudian gue pindah karena kerjaan ortu, gue ga bilang ke dia karena gue ga bisa ketemu. Dan sekarang gue ketemu sama cewe itu lagi. Tapi dia benci sama gue."

"Sera?"

Sehun hanya diam, tak mengiyakan.

"Coba lo pikir kesalahan apa yang pernah lo buat ke dia."

"Gue ga ada salah sama dia. Malah gue ngeliat dia jalan bareng cowo lain waktu itu."

"Lo masih sayang?"

"..."

"Kalau iya pertahanin. Dapetin lagi, jangan sampai nyesel. Mending lo jujur aja sama dia. Jangan cuma diem ngumbar kemesraan tanpa status."

"Status dia masih pacar gue. Kita belum pernah bilang putus."

"Kalau gitu buktiin kalau dia emang pacar lo. Dan lo sayang sama dia."

Bersambung..

mantan.Where stories live. Discover now