❁ Lady in Hospital

273 72 0
                                    

Aurora capek. Pertama, dia capek fisik karena membersihkan ruang kepala sekolah sendirian. Kedua, dia capek hati karena selalu bertemu dengan Nicky dan Judy yang selalu nempel. Ketiga, dia capek karena saat dia membersihkan ruang kepala sekolah, Nathan terus mengeluh karena lengan yang dicubit oleh Aurora masih terasa sakit.

"Lo kejam, tau, gak?"

"Gak."

Nathan mendecak kesal. Dia menghentak-hentakkan kakinya. Melihat itu, Aurora menatap Nathan dengan gemas.

"Apa liat-liat?!" tanya Nathan marah.

"Gak."

Nathan kembali mendecak kesal. "Lo ketularan Ethan, ya? Dingin banget!"

"Gak."

"Anjir."

Aurora telah selesai. Dia segera menggendong tas ranselnya, kemudian keluar dari ruang kepala sekolah.

Tiba-tiba, ide cemerlang-licik, sih-muncul di otak Aurora. Aurora menatap Nathan yang kini tengah menyamakan langkahnya dengan Aurora. Tidak ada kerjaan lain, apa?

"Apa? Pasti ada maunya, nih," tebak Nathan.

"Anter gue pulang, ya."

"Maaf, gue sibuk," tolak Nathan cepat.

"Sibuk? Sibuk apaan?" tanya Aurora ingin tahu.

Nathan tersenyum jahil. "Gue mau dating sama cewek gue."

"Oke, enggak apa-apa," jawab Aurora santai, tidak seperti yang diharapkan oleh Nathan-cemburu, marah, kecewa, atau apalah.

"Kenapa natap gue gitu?" tanya Aurora heran dengan Nathan yang terus menatapnya.

"Gak." Nathan segera menuju tempat parkir.

Aurora tidak peduli. Dia pun berjalan menuju angkot yang di mana supirnya setia menunggunya, tidak seperti gebetannya.

Aurora pun menaiki angkot yang menuju ke arah rumahnya. Tapi, angkot itu sepi. Ya, tentu saja si supir akan ngetem-menunggu penumpang lain menaiki angkotnya sampai penuh.

Aurora mendecak kesal. Padahal, dia ingin buru-buru pulang. Perutnya sudah demo dari tadi. Dan juga, dia lelah. Dia ingin tidur.

🌸🌸🌸

15 menit kemudian

"Mang, cepetan, dong, jalan!" seru Aurora setelah kesabarannya habis.

"Ini, Neng, lagi nunggu penumpang lain."

Aurora melihat keluar melalui jendela angkot. "Mang, yang lain mah udah pada pulang, kali."

"Tapi itu masih ada siswa yang lain."

"Paling itu mah lagi kerja kelompok atau ekstrakurikule," balas Aurora. "Atuh cepetan, Mang. Lapar banget, nih."

"Nya atuh," jawab si supir. Dia pun melesat pergi dari depan sekolah.

Aurora asyik melihat MV EXO. Dari tadi dia bernyanyi-nyanyi di dalam angkot. Masa bodoh sama supir yang menatapnya bingung, pikirnya.

Saat sedang asyik-asyiknya melihat MV selama 10 menit, tiba-tiba saja si supir angkot berhenti di sisi jalan. Padahal, jarak rumah Aurora masih cukup jauh.

Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔Where stories live. Discover now