❁ Sakit

277 69 2
                                    

"Heh, ke mana aja lo?"

"Sorry, Sya. Gue lagi sakit, nih."

"Sakit hati?"

"Sering itu mah. Gue lagi demam, elah."

"Gue kesepian, nih, gak ada temen sebangku."

"Gue lebih. Mama gue pagi ini gak tau pergi ke mana. Palingan pergi ke pasar, nyari barang yang lagi diskon."

"Ya, udah. Gws, ya. Maaf, gue gak bisa jenguk lo. Gue ada janji sama temen."

"Iya, gak apa-apa."

"Gue tutup teleponnya, ya."

"Iya."

Panggilan antara Fasya dan Aurora pun berakhir. Fasya menghembuskan napas. Dia kesepian karena tidak ada Aurora yang biasa menemani di sebelah kursinya.

Sedangkan Aurora terbaring lemah di kasur. Tubuhnya panas. Mungkin gara-gara dia makan es krim saat hujan kemarin.

Aurora memasangkan earphone-nya di kedua lubang telinganya. Alunan lagu ballad pun mulai terdengar.

Saat sedang asyik-asyiknya mendengarkan lagu, HP Aurora bergetar. Aurora segera tersadar dari khayalannya bernyanyi bersama bias-nya.

"Pagi-pagi udah dibaperin," gumam Aurora ketika dia mengetahui bahwa yang memberi pesan lewat Whatsapp adalah Nathan. "Ni orang kagak bosen ganti pp mulu?"

 "Ni orang kagak bosen ganti pp mulu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aurora berpikir sebentar. Ya, Fasya memang tidak tau Aurora demam gara-gara makan es krim saat hujan. Yang Fasya tau adalah bahwa Aurora sakit demam saja.

Dasar, anak penyihir, batin Aurora.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔Where stories live. Discover now