Part 11

938 31 0
                                    

" aku pulang dulu ya vik, kamu yang sabar ya"

" iya lish, makasih ya"

" iya sama sama, aku pulang ya, assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

Kalisha berjalan menuju pintu keluar dari rumah sakit tempat di rawatnya ibu sahabatnya vika yang sedang terbaring koma sudah selama satu minggu ini

Saat berjalan di koridor rumah sakit tanpa sengaja ada seseorang yang menabrak kalisha dari arah yang berlawanan

" astaghfirullah, maaf maaf mas "

Ucap kalisha begitu saja saat ia tau yang menabraknya adalah seorang pria

" eh, iya iya gak papa. Seharusnya saya yang min..

Pria tampan, memakai baju dokter yang nampak seumuran dengan kalisha itu memberhentikan kata kata nya dan melihat wajah kalisha dengan intens karena pria itu merasa tak asing dengan wajah kalisha

Kalisha juga merasa sama, ia juga seperti tak asing melihat wajah pria di depannya ini, namun dengan kesadaran yang penuh kalisha pun tau jika ini salah, saling menatap sontak kalisha langsung menundukkan pandangannya

Yang membuat pria itu langsung meminta maaf

" hm..maaf bukan maksud saya mau memandangi anda dengan seperti itu. Tapi sepertinya sebelumnya kita pernah bertemu"

Kalisha hanya diam dan tersenyum melihat pria itu

Tanpa ia sadari senyumannya itu lah yang mengingatkan pria yang di hadapannya ini

"Senyuman itu" batin pria itu

" kalisha?"

Ucap pria itu yang membuat kalisha bingung, mengapa ia tau namanya

" iya?"

" kamu kalisha?"

Tanya pria itu tak percaya

" i- iya, saya kalisha. Kamu..?"

" ya ampun lis, ini aku. Hema. Hema prayoga. Temen SMA kamu"

Dengan pernyataan dari pria yang ternyata bernama hema itu, kalisha pun mengingatnya

" oh iya, ya ampun..aku lupa "

" cepat banget sih kamu ngelupain aku"

Ucap hema dengan senyum nya yang tampak sangat bahagia

Dan kalisha pun membalas senyum itu

Flash back on

" lish, kamu mau ke toko buku kan? Aku temenin yah"

Hema berjalan menghampiri kalisha saat pulang sekolah

" kok kamu tau aku mau..

Kalisha memberhentikan perkataannya dan mulai berfikir

" irma ya?"

Hema hanya tersenyum dan kalisha hanya dapat menghela nafas berat dan membalas senyum nya

Siapa lagi yang tau jika sepulang sekolah ini kalisha hendak ke toko buku kalau bukan teman dekatnya irma

Dan lisha tau percis bagaimana usaha sahabatnya yang satu ini untuk membuat kalisha dan hema dekat

Arti kata dekat di sini, bukan sebagai teman. Namun sebagai pacar atau sejenisnya yang melebihi dari kata teman

Entah benar atau pun tidak, rasa suka dan perhatian itu sangat di tujukkan hema kepada kalisha, kalisha sedikit risih dengan semua itu ditambah lagi ia tau jika hema menganut agama yang bertolak belakang dengannya.

Because ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang