Part 18

410 25 4
                                    

Spam comment!!?💞
-
-
-
Vote! ⭐

Vika terbaring tak berdaya diatas tempat tidur rumah sakit dengan mata tertutup rapat. Sedangkan hema dan kalisha hanya memandanginya dengan penuh arti dari dekat

Tepat pukul 05.45 pagi vika baru tersadar dari pingsannya. Vika melihat kalisha yang sedang tertidur di kursi rodanya dan hema yang sedang tertidur di sofa. Vika tau dia sakit hati dengan kejadian kemarin malam, tapi vika tak mempersalahkan itu. Vika tetap mencoba untuk bersikap seperti biasanya seolah tak pernah terjadi apa apa sebelumnya.

Vika bangkit dari tempat nya. Vika berfikir untuk shalat subuh terlebih dahulu tanpa membangunkan kalisha dan hema

Vika pergi ke kamar mandi dan mengambil wudhu. Setelahnya vika mengambil wudhu, vika dikejutkan dengan keberadaan hema yang berada di depan pintu kamar mandi

" astagfirullah" ucap vika kaget

" mau sholat?" tanya hema

" i-iya"

" tunggu aku. Kita sholat bareng" ucap hema yang langsung masuk ke kamar mandi

.

Vika merasa ada debaran aneh di dalam dirinya saat ia mulai berdiri di belakang hema, sang imam.

" ya rab, tenang kan lah hati hamba saat di imami oleh hema seperti hamba di imami oleh orang lain seperti biasanya" ucap vika dalam hati

Vika dan hema mulai melaksanakan shalat dengan khusyuk nya

Setelah selesai shalat hema berdoa sebentar dan langsung berbalik menatap lekat vika yang sedang berdoa sampai vika selesai berdoa dan mendapati hema yang sedang menatap nya. Vika langsung menundukkan pandangannya dari hema

Vika hendak bangkit dari duduk nya namun dicegah oleh hema

" tunggu vik.. Aku ada keperluan sama kamu"

Vika kembali duduk di tempatnya

" keperluan apa?" tanya vika

Hema menghembuskan nafas sebentar sebelum mengucapkan sesuatu

" aku berniat ingin melamarmu" ucap hema

" ya Allah.. Apa yg dia ucapkan? Bukankah dia masih memiliki rasa dengan kalisha seperti apa yang elzan ucapkan?" batin vika

" maaf hem,jika kamu serius Temui saja wali ku"

"insyaallah jika besok tidak ada halangan. Aku dan kedua orang tua ku akan ke rumah mu"

Vika tertunduk menahan gemuruh di dadanya. rasa senang itu muncul.

" aku permisi vik. Assalamualaikum " ucap hema

Hema pergi keluar dari ruangan vika

" Waalaikumsalam "

" alhamdulillah ya allah. Akhirnya hema mengucapkan semua isi hatinya selama ini" ucap kalisha dalam hati saat sengaja berpura pura tidur agar mendengarkan pengakuan hema

***

🌹3 Bulan kemudian...🌹

***

" saudara hema prayoga bin ahmad, saya nikahkan dan kawinkan puteri saya, dhevika aini binti muhammad ikhsan dengan maskawinnya seperangkat alat sholat dibayar tunai"

" saya terima nikah dan kawinnya dhevika aini binti muhammad ikhsan dengan maskawinnya yang tersebut tunai"

"Bagaimana saksi, sah?"

Because ALLAHWhere stories live. Discover now