Part 13

817 28 0
                                    

" lis.."

Panggilan itu di hiraukan oleh kalisha yang sekarang dan beberapa hari ini tengah sibuk melamun, termenung dan asik dengan pikirannya sendiri hanya karna memikirkan perkataan yang diucapkan hema- teman nya sewaktu dulu ia masih SMA. Sampai sekarang ia seperti mengutuk dirinya sendiri dan menyatakan bahwa ia adalah orang yang sangat jahat dengan berbicara seperti itu beberapa hari lalu. Namun di sisi lain ia juga tidak mencintai hema dan ia tak mungkin mengecewakan elzan yang telah menanti nya sekian lama. Namun rasa bersalah atas ucapan nya itu terus menghantui nya beberapa hari ini.

Kalisha tak mampu berbuat apa apa, hanya dapat termenung dan melamun

" lisha.."

Panggil elzan yang sedang berada di sampingnya untuk kedua kalinya. Namun sama hal nya itu tak mendapat sautan oleh kalisha. Elzan menghela nafas berat dan mencoba membuyarkan lamunan kalisha

" kalisha"

" huh? Iya? Apa? Kamu ngomong apa tadi zan?"

Kalisha tersadar dan sedikit terkaget

Namun dengan penuh kesabaran terlukis lah sebuah senyum di ujung bibir elzan yang membuat kalisha tenang

" kamu kenapa?"

" kenapa apanya?"

" kok melamun? Mikirin apa? Kamu ada masalah?"

" e-engak kok zan, gak papa"

" lis, seperti di artikel yang pernah aku baca. Kalo cewek lagi melamun dan pas ditanya dia jawab nya gak papa, itu berarti ada sesuatu. Cerita aja kalo ada masalah, aku siap buat dengerin"

Dengan beberapa keberanian yang di kumpulkan oleh kalisha, akhirnya ia pasrah dan menceritakan semuanya kepada elzan

.

" hm..kamu cinta sama dia?"

Tanya elzan setelah kalisha usai menceritakan semuanya. Dengan pertanyaan itu kalisha hanya dapat menggeleng kan kepalanya

" aku ngerti lis, kamu gak salah. Jadi, jangan selalu merasa semua yang di lakukan orang lain itu bener dan kamu yang salah. Ini dunia nyata, bukan cerita dongeng atau novel yang akhir ceritanya berujung bahagia, maka dari itu dia harus menerima kenyataan nya dan kepahitan yang berada di dalam nya."

Elzan menghela nafas berat lalu melanjutkan perkataan nya

" mungkin dimatanya kamu adalah sosok wanita yang luar biasa sehingga mampu menuntun dia kejalan allah, sama hal nya dengan aku. Tapi dimata allah semuanya terlihat sama, maka itu dia juga berhak menerima kenyataan yang pahit itu, kenyataan bahwa kamu bukan takdirnya dia untuk berjodoh. Apa yang kamu lakukan, insyaallah itu akan benar dan akan menjadi tanggung jawab ku di masa depan. Makasih karena kamu udah milih aku untuk masa depan mu, aku akan selalu bahagia in kamu"

Kalisha yang mendengar nya ikut senang, ia tersenyum bahagia. Semuanya seperti tidak terduga, masalah yang akhir akhir ini mengacau pikiran nya terasa hilang begitu saja setelah mendengarkan kata kata elzan.

" hm..zan"

" ya?"

" kamu tau kan, setiap dua hari selama seminggu aku pergi ke rumah sakit buat jenguk mama nya vika temen aku. Dan..hema juga kerja di rumah sakit yang sama. Zan..aku takut ntar kalo aku jumpa sama dia, dia bakal...

" syuttt..."

Elzan menghentikan perkataan kalisha

" kamu gak salah kok ngomong kayak gitu ke dia. Jadi kamu gak usah takut. Hm..hubungin aku aja kalo kamu mau ke rumah sakit, dan Aku bakalan nemenin kamu sampai kamu pulang. Oke?"

Because ALLAHWhere stories live. Discover now