Alpha Female 5

512 23 2
                                    

Seorang perempuan berumur 20-an terlihat tengah berkutat dengan peralatan dapur. Ia sedang melakukan kegiatan sehari-harinya untuk memasakkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Ia terlihat sangat lihai dengan menggunakan peralatan dapur. Ia memasukkan semua bahan-bahan yang ia telah potong sesuai ukurannya kedalam wajan yang sudah ada minyak panas. Sesekali perempuan tersebut bersenandung kecil.

Ia tidak sadar bila ada seorang laki-laki dengan paras yang tampan sedang mengamati semua gerak-geriknya dengan intens. Puas dengan kegiatan mengamatinya, lelaki itu perlahan mendekati perempuan tadi dan memeluknya dari belakang. Perempuan itu tersentak, dan memintanya untuk melepaskan pelukan yang mengganggu itu. Namun, lelaki itu malah menyembunyikan kepalanya diseruk leher perempuan tersebut. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh istrinya yang tak berubah meskipun sudah lama sejak pertama kali ia menciumnya.

"Renja! Geli tau, minggir sana! Nanti aku yang kena wajannya!" ucap Cleo sambil menghentakkan tangan Renja yang bersemayam di pinggangnya. Renja tak mengindahkan amukan Cleo, ia malah mempereratnya dan mencebikkan bibir.

"Ayolah, sayang. Aku sudah lama tidak seperti ini, kamu tau aku baru pulang jam 4 pagi, lho." rengek Renja.

"Ya tau, lah! Orang aku yang buka pintunya," balas Cleo ikut kesal. Cleo melepaskan tangan Renja dari pinggangnya untuk kedua kalinya, "Udah, mendingan sekarang kamu duduk dan tungguin aja sampai semuanya beres, jangan ganggu!"

"Kok gitu sih, sama suami sendiri." rengek Nic.

Saat keduanya tengah ribut sendiri ada seorang anak laki-laki berumur 5 tahun yang menyela percakapan -perdebatan- mereka.

"Mama! Papa! Kok bertengkar?" Pekiknya kaget.

Renja segera melepaskan pelukannya dari Cleo, Cleo pun terkekeh melihatnya. Renja segera menghampiri anak laki-laki itu dan menggendongnya. ia mencium gemas pipi gembul anak itu. "Anak papa tumben bangun jam segini?" Tanya Renja.

"Gara-gara Papa sama Mama tengkar, makanya aku bangun" jawab anak itu sambil mengucek matanya yang masih gatal.

Cleo segera menyelesaikkan masakannya dan mengambil alih anak tersebut dari tangan Renja. Ia menciumi kedua pipi anak itu. Renja pun mendekati Cleo dan merangkulnya dari samping. Renja tersenyum bahagia,

"Thanks for everything, Cle, " Renja pun mengecup bibir Cleo lembut dan lama. Anak laki-laki itu hanya melihat kedua orang tua mereka bingung. Kenapa dia diacuhkan? Dengan mata yang menyiratkan ketidak sukaanya, anak laki-laki tersebut melepas kecupan Renja di bibir Cleo. Keduanya menoleh ke anak laki-laki tersebut dan tersenyum bahagia. Keduanya bergantian mengecup anak laki-laki tersebut dengan gemas. Byuur!

Mata Cleo sepenuhnya terbuka dengan terpaksa, karena merasakan dingin di sekitar wajahnya. Saat membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah ember berwarna merah dan masih meneteskan air tepat diatas kepalanya. Disamping ember tersebut ada sebuah tangan yang mengendalikan ember tersebut, tak lama ember pun berganti dengan raut wajah Leira yang sudah merah padam. Menandakan bahwa ia sedang marah.

Leira meletakkan ember yang ia pegang di lantai, kemudian menyilangkan tangan di dadanya sambil menatap Cleo garang, "Pinter ya, jam berapa sekarang? Dibangunin kok gak bangun-bangun,kamu tidur atau mati, heh? Lagian mimpi apaan kamu? Bibirnya di monyong-monyongin lagi! Mimpi dicipok kamu ya?" semua pertanyaan beruntun dari Cleo membuatnya bertambah pusing.

Cleo tidak menggubris satupun pertanyaan dari Leira, ia bangkit dari posisi tidurnya dan duduk dengan tatapan kosong. Ia menghela napas berat, lalu memijat pelipisnya pelan. Mimpi apa yang barusan ia alami? Kenapa ia bisa bermimpi seperti itu, padahal ia baru saja bertemu dengan Renja kemarin? Apa sebenarnya pikirannya emang sejorok itu? Apa kemarin malam ia tidak berdo'a sebelum tidur makanya mendapat mimpi buruk tapi enak itu? Plak!

Alpha FemaleKde žijí příběhy. Začni objevovat