(I miss you) 14

47 14 1
                                    

Karamel hanya diam menatap diarynya yang dipenuhi tulisan rapih ketika suasana hati sedang baik dan acak-acakan ketika hati terasa sebaliknya.

Karamel mulai membaca tulisannya yang berjejer rapih.

Lalu ia membuka halaman demi halaman dan berhenti pada tulisan bak cacing kepanasan

08-07-2012

Dear diary

Aku terpaku dalam diamku

Ketika kata dibibir membeku

Apakah terasa utuh?

Atau rasa rapuh yang menghujanimu?

-Karamel

Karamel langsung menutup buku diarynya dan mencoba memejamkan mata berusaha terlelap tidur.

Suara handphone Karamel berdiring, Karamel mengulurkan tangan meraih ponselnya.
Ia menatap layar ponselnya,
sebuah pesan masuk pada jam yang sudah larut malam.

"Siapa nih?" Tanya Karamel dalam hati.

Karamel membuka pesan
Dan bingung apa maksud pesan ini.

"Kita bisa bertemu besok ditaman?, jam 15.00.
Aku harap kamu bisa datang."

"Bodoh" gumam Karamel langsung meletakkan ponselnya kembali keatas meja

Karamel sudah terlalu sering mendapat isi pesan seperti ini dari para penggemarnya disekolah, ia sama sekali tidak memperdulikan orang yang seperti ini.

***

Alarm ponsel Karamel berdering keras memenuhi seluruh sudut kamarnya, Karamel bangun mengusap-usapkan matanya dan menatap layar ponsel pukul 03.30 pagi. Karamel sengaja mengatur Alarmnya lebih pagi tidak seperti biasa.

Karamel membasuh muka dengan air sedingin es dikerannya.
Tenggorokannya terasa kering, Karamel segera menuju dapur untuk meminum segelas air.

***

Karamel menyusuri jalan yang sepi dengan udara dingin merasuki seluruh tubuhnya dengan angin yang membelai rambutnya dengan halus, wajah Karamel terasa membeku.
Kepalanya terasa sangat dingin hingga otaknya ikut terasa membeku.
Karamel membetulkan topi rajut dikepalanya dan rambut Karamel berhenti berterbangan dari tiupan angin dipagi hari, anginpun ikut menggelitikan telinganya.

Karamel duduk dibangku taman sendiri dengan ditemani lampu taman yang remang-remang.

"Siapa tuh?" Gumam laki-laki merasa merinding yang melihat Karamel duduk sendirian memakai sweater berwarna putih.

Karamel menyadari ada seseorang dijalan sedang melihatnya, ia tak dapat melihat begitu jelas karena lampu taman terlalu redup.

"Karamel?" ucap laki-laki itu pada Karamel yang terlihat terkejut atas kehadirannya.

Karamel melihat Gafin yang terlihat habis berolahraga dipagi hari buta.

"Karamel ngapain pagi-pagi disini?" Tanya Gafin penuh penasaran.

"Nggak ada" jawab Karamel sinis melihat Gafin yang selalu ada dimana-mana.

"Yuk olahraga bareng?" Ucap Gafin menarik tangan Karamel.

"Eh eh eh!" gerutu Karamel yang terpaksa mengikuti Gafin dengan kesal.

***

Missing You (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang