08

7.3K 713 44
                                    

"Zedd Horan, right?"

Sebuah suara yang langsung membuat Zedd menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Dahinya mengerut melihat sesosok perempuan yang terlihat seusia dengan ayah dan ibunya. Perempuan itu tersenyum, sebuah senyum yang sepertinya sedikit dipaksakan. Ia berdiri dengan sebuah dress bunga-bunga selutut yang membalut tubuhnya.

"Ya?"tanya Zedd.

"Oh, hi. Kau pasti bingung aku siapa kan?"tanyanya. Perempuan berambut coklat itu berjalan mendekati Zedd. "Kenalkan, aku Emily, Emily Knight, teman middle school ayah dan ibumu"perempuan yang bernama Emily itu mengulurkan tangannya.

Zedd menatap mata perempuan yang mengaku namanya Emily itu. Ia tahu soal Emily, karena ibunya pernah menceritakannya sekali. Namun, entah mengapa perasaan Zedd kurang enak dengan Emily. Ia tak yakin Emily orang yang baik. Namun ia mencoba membuang pikiran itu dan menjabat tangan Emily. "Aku Zedd, Zedd Edward Horan"Zedd mencoba menampilkan senyuman di wajahnya.

"Aku sudah tahu itu, haha"canda Emily. "Jadi, kau sendirian,Zedd?"

"Tidak"

"Kemana ibumu?"

"Mommy sedang tak enak badan, ia memutuskan untuk tidak datang, ia sedang beristirahat"jawab Zedd.

Mendengar jawaban yang terlontar dari bibir Zedd, Emily tersenyum miring.

Zedd yang berada di hadapannya diam menatap senyuman miring yang diukir bibir Emily.

'Perasaanku mengatakan kalau Emily ini bukan orang baik. Ia licik. Aku tau itu, senyumnya terlihat jelas kalau ia merencanakan sesuatu'batin Zedd berbicara.

Aku pernah bilang kan kalau Zedd bisa melihat kejujuran seseorang dari wajahnya?

"Emily Knight? Are you okay?"tanya Zedd yang langsung membuyarkan lamunan perempuan bertubuh bak model internasional itu.

"Eh--uhm--ya? Ada apa?"tanyanya gelagapan.

'Pow! Aku semakin yakin kalau ia bukan orang baik'

"Tak apa, hanya saja konser dimulai sebentar lagi dan aku harus menghampiri pamanku, i have to go, bye, see ya soon!"kata Zedd langsung mengambil langkah seribu meninggalkan Emily untuk mencari Ashton, pamannya.

Zedd Horan mempercepat langkahnya ketika ia sadar bahwa lima menit lagi konser akan dimulai. Matanya menjelajah mencari-cari sosok pamannya. Hingga ia menemukan seorang yang ia cari, Ashton Highmore.

"Uncle Ash!"teriaknya menghampiri sosok yang begitu familiar baginya.

Yang dipanggil menoleh. "Zedd, astaga, kau kemana saja? Kau tahu, sedari tadi ayah dan ibumu terus menerus menelponku dan membuat batre handphone ku habis"omel seorang lelaki tampan yang berusia sekitar satu tahun diatas Ashley.

"Maafkan aku uncle, ada beberapa gangguan didepan"Zedd menyeringai memperlihatkan giginya. Yang langsung disambut oleh senyuman dari bibir pamannya yang bernama lengkap Ashton Jacob Highmore itu. "Ya sudah, kalau begitu sekarang kau hubungi dulu ayah dan ibumu, mereka sangat khawatir denganmu"

"Ya uncle"

----

Ashley berlari menuju wastafel dengan tangan yang menutupi mulutnya. Ia segera mendekatkan wajahnya kedalam wastafel dan..... Boom!

Ia kembali memuntahkan isi perutnya. Dan ia pun segera membersihkannya -cairan yang tidak perlu aku sebutkan- dan kembali duduk di sofa ruang keluarga.

"Waktu hamil si kembar, aku tak semual ini"gumam Ashley pelan. Ia mengelus perutnya yang sedikit mulai membesar dengan lembut. "Sabar nak, sebentar lagi ayahmu akan tau dan ia pasti senang sekali karena kehadiran mu"ucapnya sambil tersenyum. Dan ia pun memutuskan untuk menyalakan televisi untuk mengisi waktu sampai Niall dan band nya menyelesaikan konser mereka atau tepatnya pukul sembilan malam. Itu berarti setengah jam lagi.

Horan's Little Family [Book 2 of The Cutest Dad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang