Part 2

466 40 0
                                    

Pagi ini meja makan semakin ramai dengan kehadiran Bagas.

"Kamu kemarin nyampe jam berapa Gas, kok tante ngga tau?" itu suara ramah tante Bianca, mama Mila. Sedangkan papa Mila, Pram, sedang berada di luar negeri lantaran urusan bisnis.

"Kemarin Bagas nyampe siang sih tante. Waktu Bagas nyampe Tante lagi pergi arisan, di rumah cuma ada Mbok Nah doang tan.."

"Ohh.. lho katanya kemarin Mila yang jemput kamu? Emang setelah jemput Mila ngga pulang ke rumah?"

"Mila kemarin minta diantar balik ke kantor tan, katanya banyak kerjaan gitu deh.."

"Ohh.." Bianca hanya manggut-manggut menanggapi ponakannya ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 tapi Mila belum juga turun untuk sarapan bersama. Tak biasanya Mila seperti ini.

"Ini anak kemana yaa, tumben jam segini belum turun untuk sarapan.."

"Mungkin Mila kesiangan tan, semalem Mila baru pulang jam 23.30. Kasian tan.. Nanti biar Bagas aja yang antar sarapan Mila ke kamarnya.."

"Ya udah deh, tante duluan yaa. Nanti minta tolong Mbok Nah suruh siapin sarapan buat Mila terus kamu antar ke kamarnya. Tante titip Mila ya Gas.."

"Oke siap tante.. Mila pokoknya amann. Hehe"

Sepeninggal Bianca, Bagas langsung menyiapkan sarapan buat Mila dan mengantarkannya ke kamar. Belum sempat mengetuk pintu kamar, Mila sudah terlebih dahulu membuka pintu kamarnya.

"Ni anak akhirnya bangun juga.. Nih sarapan lu. Dimakan ya biar cepet gedhe.."

"Kakak ngapain sih pake bawain sarapan Mila.."

"Yee.. ini gue disuruh sama tante. Pokoknya lu harus habisin sarapan ini. Oya, lu ngga kerja hari ini?"

"Kakak ngga liat Mila udah pake baju kantor rapi kayak gini. Minggir ah Mila udah telat nihh.."

"Eh Mil, lu udah punya pacar belum sih?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Bagas. Mila menatap tajam Bagas, bisa-bisanya di saat dirinya buru-buru ditanya soal pacar aishhh.. Tak mau ambil pusing Mila langsung ngeloyor begitu saja tanpa memakan sarapannya. Ngga tau apa dirinya udah hampir terlambat, belum lagi jika jalanan macet.



***


"Mil, hari ini kita rapat sama klien dari Wilkey Corp. Lu tau ngga katanya CEOnya ganteng parah. Wuihh bonus tuh bisa kali sekalian jadiin gebetan.. hehe" Renata memang selalu ceplas-ceplos, tidak pernah melihat tempatnya berada.

"Iya gue inget Renn.."

"Ntar gue ikut yaa, gue kepo nih sama CEOnyaa.. boleh yaa Mil?" celetuk Renata yang sangat antusias, berbeda dengan Mila yang terlihat biasa saja.

"Kita harus dandan nih Mil biar keliatan cantik, menawan, dan berkelas ya siapa tau CEOnya kepincut sama kita. Kan lumayan dapet cowok ganteng, tajir, mapan lagi."

Mila dan Renata telah sampai di tempat yang dijanjikan. Namun sayang, Renata harus menelan kekecewaan, pasalnya bukan CEO Wilkey sendiri yang hadir meeting namun assisten pribadi sang CEO yang mewakilinya. Melihat ekspresi Renata yang kecewa, Mila tertawa dan menyemangati sahabatnya itu.

"Makanya jangan terlalu antusias, sakit sendiri kan lu.. berharap banyak sih.. wkwk"

"Iya nih Mil, padahal gue udah dandan extra maksimal buat ketemu CEO ganteng. Huaaaa L "

"Ya udah yuk balik kantor lagi, yang penting sekarang kerja sama dengan Wilkey Corp sudah dalam genggaman."

Sesampainya di kantor Mila dikejutkan dengan kehadiran Bagas yang telah menunggunya di lobi. Tak banyak yang mengetahui jika Bagas adalah saudara Mila, hanya orang lama saja yang tahu. Renata pun tak tahu. Pikirnya Bagas adalah cowok baru Mila, setelah kepergian Kevin. Renata merasa lega jika sahabatnya ini sudah berhasil melupakan Kevin dan menemukan penggantinya. Namun kenyataanya anggapan itu salah.

"Mil, temenin gue jalan dong."

"Lah ngapain Mila harus nemenin kakak, kan kakak udah gedhe kali. Lagian Jakarta kan bukan kota baru buat kakak."

"Iya sih, tapikan gue udah lama ngga di Jakarta pasti udah banyak yang berubah, kalo gue nyasar gimana? Lu mau kehilangan gue yang ganteng ini?" yah, kakaknya ini udah mulai merengek layaknya anak kecil. Okelah ngga ada salahnya refreshing bentar, ucap Mila dalam hati.

"Okelah Mila setuju, tapi nanti traktir Mila makan yaa.. udah laper soalnyaa.. hehe"

Mila dan Bagas memutuskan untuk berjalan-jalan di salah satu mall terbesar di Jakarta. Setelah puas berkeliling, mereka memutuskan untuk mengisi perut di restoran yang menyajikan makanan Jepang. Mila menjatuhkan pilihan pada paket Sushi. Setelah memilih menu, Mila pamit ke toliet. Sekembalinya Mila dari toilet, ia menangkap sosok yang sangat familiar. Sosok itu tidak berubah, memiliki postur tubuh tinggi, putih, dan tegap.





"Kev..vin..!!" lirih Mila




Tbc .... :)

WHENEVERWhere stories live. Discover now