27 #bonus chapter

1.1K 38 7
                                    

"Key, masih sering kontekan sama mantan lo yang di Jakarta itu?" tanya Ayana, teman satu kos-an Keyla di Yogya.

"Masih kok. By the way, dia sahabat gue, gue gak pernah anggep dia mantan!" jawab Keyla tak suka karena Ayana menyebut Laka sebagai mantannya.

Ayana menghela napas jengah. Seakan tak percaya dengan jawaban cewek didepannya. "Iya terserah lo deh" ujar Ayana.

"Kenapa?" tanya Keyla polos.

"Gak" jawab Ayana singkat diakhiri dengan senyumnya lalu meninggalkan Keyla di ruang tamu bersama tv yang menyala.

"Aneh" gumam Keyla.

---

Lelah dan penat Keyla dibangku kuliah akan selesai sebentar lagi. Dan ia akan segera bertemu kembali dengan mama dan papanya, juga Laka.

Minggu depan ia akan pulang ke Jakarta. Libur selama lima hari sudah membuatnya bahagia dan ingin cepat cepat pulang.

"Tra, lusa kan gue dikasih libur sama dosen, jadi gue mau ke Jakarta" ucapnya.

"Oh. Lo gak mau explore Yogya gitu?" tanya Agtra sambil memakan pir ditangannya.

Keyla menggeleng mantap untuk menolak saran Agtra. Alasannya karena rindu mama dan papanya.

"Bareng Ayana?" tanya Agtra lagi.

"Enggak. Beda jam flightnya" jawab Keyla manyun.

Dan Agtra hanya ber-oh ria.

---

"Dadah Agtra!" teriak Keyla melambaikan tangannya mengarah ke Agtra dan dibalas oleh lambaian tangan Agtra serta senyumnya.

Keyla memasuki taxi untuk menuju ke bandara. Sedangkan Ayana sudah berangkat dari pagi, mungkin saja dia sudah sampai.

Di perjalan menuju bandara dia terus menghubungi Laka. Namun tak ada jawaban.

Keyla memasang wajah cemberutnya. 'yaudah, kasih suprise aja' gumamnya.

---

Keyla telah sampai dirumahnya dan telah berkumpul bersama mama dan papanya.

Ia ingin sekali bertemu dengan Laka. Hubungan "persahabatan" mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

"Hmm, apa gue ketemuan sama Ayana aja ya trus ngajak Laka?" gumam Keyla dengan mimik berpikirnya.

Keyla mengambil handphone-nya di atas nakas, lalu mencari kontak Ayana.

"Ayana, besok ketemuan yuk. Jalan" ajak Keyla melalui sambungan telpon.

"Ayok aja gue. Dimana?" tanya Ayana dengan nada penasarannya.

"Lo tau kan Cafe Hitzour di Jalan Kebangsaan. Disitu aja, gue mau ngenalin lo sama Laka" ucap Keyla semangat.

"Oh oke, gue ajak Anta ya" jawab Ayana. Sambungan telpon langsung dimatikan sepihak oleh Keyla. Ia tak sabar menunggu hari esok.

---

Keyla memasuki langkahnya di pintu cafe. Ia melihat punggung Ayana yang sudah datang terlebih dahulu. Namun, langkah Keyla terpaksa terhenti karena ia melihat sosok Laka yang duduk berhadapan dengan Ayana. Mereka sedang mengobrol asik dan terlihat sangat dekat sekali.

Keyla melangkahkan kakinya untuk memastikan bahwa itu Laka atau orang lain. Baru dua langkah Keyla berjalan, pengelihatan awalnya benar, cowok yang sedang mengobrol dekat dengan Ayana adalah Laka.

Keyla merasa dadanya sesak saat melihat kedekatan Laka dengan Ayana. Keyla terpaksa memutar balik langkahnya dan pergi dari cafe itu.

---

"Mana temen lo?" tanya Laka kepada Ayana.

Tatapan Laka tertuju pada seorang cewek yang baru saja keluar dari cafe tersebut.

"Keyla" gumamnya.

Laka beranjak dari tempat duduknya berusaha mengejar cewek itu.

"Bentar ya, gue keluar dulu" pamitnya kepada Ayana.

Langkah kaki Laka semakin cepat, matanya terus mencari keberadaan sosok Keyla. Ia sangat yakin bahwa yang dia lihat tadi adalah Keyla.

Namun, usahanya nihil. Keyla sudah pergi jauh. Ia memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya dan menghampiri Ayana.

"Key pasti salah paham" gumam Laka sambil membenarkan jambulnya.

"Kenapa?" tanya Ayana saat Laka telah kembali.

"Gak kenapa-napa. Temen lo mana? Masih lama gak?" cecar Laka dengan berbagai pertanyaan. Hati Laka sedikit tidak nyaman jika tadi benar-benar Keyla.

"Gak tau nih. Gue coba telpon dulu ya" jawab Ayana lalu mengambil handphone-nya.

Laka memainkan game di handphone-nya menunggu Ayana menelpon temannya itu.

"Anta, kata temen gue, dia gak bisa dateng karena ada urusan mendadak" ujar Ayana lalu meletakkan handphone-nya.

"Oh. Siapa sih nama temen lo?" tanya Laka tiba-tiba.

"Keyla" jawab Ayana santai.

Mimik wajah Laka berubah 180 derajat dan berhasil membuat Ayana bingung.

"Keyla siapa?" tanya Laka lagi hanya untuk memastikan bahwa itu Keyla yang ia cintai atau bukan.

"Keyla siapa ya, agak lupa gue" jawab Ayana santai.

"Inget inget dong" paksa Laka.

Ayana berusaha mengingat siapa nama panjang Keyla. Ketika Ayana telah ingat, ia menjentikkan jarinya dan membuat Laka tersontak kaget.

"Namanya itu, Keyla Andria Tershah. Emang kenapa sih, Nta?" ucap Ayana kebingungan.

Laka terlonjak. "Mampus" ujarnya.

'Sial, berarti tadi beneran Keyla. Pasti dia mikir aneh aneh' gumam Laka dalam hati.

Ayana semakin dibuat kebingungan oleh tingkah Laka. "Kenapa sih?" tanya Ayana lagi.

"Gak. Gue pergi dulu ya, ada urusan mendadak" pamit Laka lalu menepuk pelan bahu Ayana.

Ayana memutar posisi badannya, pandangannya mengikuti punggung Laka yang gerak geriknya nampak tergesa gesa.

Dan sekarang tinggalah Ayana sendiri di pojokkan cafe dengan penuh kebingungan yang tak ia mengerti.

----

Nah kan gimana tuh kelanjutannya?
Laka bakalan ngapain Keyla ya?

Akhirnya gue publish lagi, senangnyaaaaa!!!!
Nantikan bonus chapternya lagi ya,
'The truth is coming, babe'

-4 Februari 2018-

LAKA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang