8. Jampi-jampi

11.5K 402 7
                                    

Lebih baik menyimpan perasaan ini sendiri, dari pada aku mengatakannya padamu yang pada akhirnya bisa saja membuat jarak antara aku dan kamu semakin jauh
~Reina Ananda Putri~

Nana sedang berada di balkon rumahnya tengah menikmati keindahan alam pada malam hari. Angin bersemilir menembus kulit nya yang terkadang membuat nya menggigil, dan bintang-bintang di atas sana terlihat begitu terang menambah kesan indah pada malam ini.

"Lo lagi apa yah disana robot es," gumam nya

"Gue disini lagi liatin bintang lho, indah banget."

"Andai lo bisa temani gue lihat bintang-bintang di atas sana," ucap nya lagi

Udara semakin dingin membuat nya sedikit menggigil, karena dia hanya menggunakan kaos berlengan pendek dan celana pendek selutut.

Tiba-tiba ada sesuatu yang menutupi sebagian tubuh nya, nana pun membalikan tubuh nya dan dia melihat kakak nya yang sedang menatap ke arah nya. Ternyata yang menutupi tubuh nya tadi adalah sebuah jaket yang di berikan oleh vian.

"Eh abang," ucap nya

"Abang ngapain disini?" Tanya nya

"Harusnya gue yang bilang kaya gitu, lo ngapain disini? Dari tadi gue nyariin lo, lo malah nangkring di sini, Ini kan udah malem dek!" Ucap vian setengah khawatir

"Gue lagi cari angin aja bang,"

"Angin malam tuh ngga baik buat kesehatan lo dek, kalo nanti lo sakit gimana? Bukan cuma gue yang khawatir pasti mamah juga khawatir kalo lo sakit." Ucap vian memperingati adik nya

"Yaelah bang, gue kan cewe strong. Yakali gue sakit cuma gara-gara berdiri di balkon," kekeh nana

"Gue tau lo itu kuat, tapi setidaknya lo tuh kalo mau berdiri di balkon pake baju nya yang ketutup kek supaya lo ngga kedinginan,"

"Ihh bawel deh," ucap nana sambil mencebikkan bibir nya

"Gue tuh care samo lo dek, gue sayang sama lo. Gue ngga mau adik kesayangan gue kenapa-kenapa. Bahkan gue rela terluka demi lo dek,"

Nana pun tak bisa berkata-kata lagi, walaupun ini hanya sepele tetapi nana merasa bersalah karena sudah membuat kakak nya khawatir. Dia juga tau meskipun vian sering menjahili nya tapi dia tau bahwa kakak nya itu sangat menyayangi nya.

"Maaf," ucap nana sambil menundukkan kepala nya

Vian mengangkat kepala adik nya dengan lembut dan memeluk nya dengan penuh kasih.

"Ngga usah buat gue khawatir, lo tuh perempuan yang akan selalu gue jaga setelah mamah." Ucap vian sambil memeluk nana

"Gue bersyukur banget punya kakak kaya bang vian," ucap nana

Vian pun melepaskan pelukannya, dan mengajak nana duduk di kursi yang ada di balkon.

Nana pun menyenderkan kepala nya pada bahu vian.

"Bang, kapan yah gue bisa kaya gini sama dia." Ucap nana pada vian

"Dia? Maksud lo, sama rehan?"

"Hmm"

"Lo beneran suka sama dia, na?" Tanya vian

"Sepertinya sih begitu,"

"Karena gue tuh selalu nyaman kalo deket dia, dan gue selalu ingin ada di deket dia. Bahkan gue selalu melakukan hal konyol hanya karena gue ingin dia melihat ke arah gue," lanjut nya sambil memejamkan mata nya mengingat moment-moment bersama rehan.

My Ice BoyWhere stories live. Discover now