47. Siapa itu Clara?

577 41 5
                                    

Selamat membaca:)
Semoga suka dengan ceritanya:)
Jangan lupa Vote dan Komen:)

***

Nana melangkahkan kaki nya ke dalam gedung yang tidak besar dan juga tidak terlalu kecil. Gedung bertingkat dua yang berwarna putih yang di padukan dengan warna oranye itu membuat pikiran Nana berputar ke masa lalu.

Saat pertama kali kaki nya masuk ke dalam gedung, terlihat meja bundar besar yang di belakangnya di kelilingi kursi-kursi yang biasa digunakan untuk berdiskusi.

Iya, sekarang Nana berada di basecamp Tiger. Tempat dimana semua anggota Tiger berkumpul untuk membicarakan perlombaan atau hanya sekedar nongkrong dan berbagi cerita.

Di dinding sebelah kiri terpampang logo Tiger. Tulisan Tiger dengan titik dari huruf I diganti dengan kepala harimau.

Nana berjalan menghampiri logo tersebut. Mengelusnya. Betapa banyaknya kenangan di tempat ini, membuat Nana merasakan sesak di dadanya.

"Lo udah datang, Na?" Tanya seseorang yang sedang menuruni anak tangga. Joe namanya, pendiri dari Club motor Tiger, sekaligus manajer Club.

Nana menarik nafasnya pelan. Membalikan badannya, ternyata bukan hanya Joe tapi semua anggota Tiger termasuk Diki dan Angga sudah ada di sana. Mereka baru turun dari lantai dua.

"Iya Bang, gue baru nyampe." Ucap Nana sambil memaksakan senyumnya.

Joe balas tersenyum, "gimana kabar lo?" Tanya nya.

Nana berjalan mendekat ke arah Joe, "baik. Dan selalu baik." Ucapnya. Lalu memberikan tos pada Joe dan anak Tiger yang lainnya.

"Lo tetep sama kaya dulu Na. Mau lo lagi baik-baik aja atu engga, lo selalu bilang baik" Joe tersenyum, lalu menarik salah satu kursi dan duduk disana "gue tau lo sama Diki pasti berat datang kesini lagi."

Nana tersenyum menatap pria berumur 35 tahun itu, yang selalu tampil modis, yang bahkan tidak terlihat jika dirinya lebih tua dari yang lainnya. " Bang Joe juga tetep sama. Tetep keliatan muda walaupun udah tua." Ucap Nana sambil terkekeh.

"Selalu bisa ngalihin pembicaraan," cibir Joe yang hanya ditanggapi senyuman oleh Nana.

"Dari pada kalian saling ejek terus, mending kita mulai aja pembicaraan kita" ucap Boy menengahi.

"Tunggu Riko sama Dea dulu, mereka belum datang" ucap Diki.

Nana melihat sekitar ternyata benar, Riko dan Dea belum datang. Pikiran dan perasaannya tidak bisa dia kontrol. Ini pertama kalinya lagi Nana datang ke tempat ini, dia masih belum terbiasa dengan kenangan-kenangan yang terus berkeliaran di kepalanya.

"Mereka biasa telat?" Tanya Angga yang sekarang berdiri di samping Nana.

"Nggak kok, biasanya mereka on time. Lo cepet juga datang nya," balas Nana.

"Gue emang orangnya nggak pernah telat kalo janji sama orang" ucap Angga sedikit menyombongkan dirinya, dan dibalas toyoran oleh Boy.

Ternyata mereka semua sudah saling kenal, membuat perasaan Nana sedikit bahagia, melihat keramaian ini lagi. Meskipun dihatinya masih ada rasa sakit mengingat kenangan buruk itu.

***

"RIKOOOOOO" teriak Dea sambil melangkahkan kaki nya ke dalam rumah Riko yang tepat berada disebelah rumahnya.

"RIKOOO"

"RIKOOO LO DIMANA?"

"Astaga Dea. kalo masuk rumah tuh salam dulu, jangan teriak-teriak gitu." ucap Mama nya Riko yang sedang duduk di ruang keluarga bersama anak bungsunya atau adiknya Riko.

My Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang