27-thanks, jungkook

2.2K 198 0
                                    

Y/n pov
Aku selesai mandi. Kemudian menonton drama favoritku. Tiba tiba saja bel rumah berbunyi. Dengan cepat aku membuka pintu rumah.

"Jungkook?"

"Hai, noona. Sedang bersantai ya?"

"Iya. Kenapa kok ke sini?"

"Aku hanya ingin mengajak noona ke suatu tempat. Noona ikut ya... juseyo..."

"Tapi aku harus tetap di rumah."

"Tenang saja, noona. Aku sudah meminta izin pada orang tua noona kok."

"Jinjjayo?"

"Nde."

"Arraseo. Aku mau ganti baju dulu."

"Nde. Palliwayo, noona."

"Ok."

Jungkook pov
Aku pun duduk di sofa ruang tamu. Sambil menunggu noona keluar, aku memainkan handphone ku.

...

"Jungkook-ah, kajja." Ucapnya dari belakang. Aku pun membalikkan badan ku.

Oh
My
God

She is the real angel.
She's so pretty.
She's so pervect.

"Waw.... noona sangat cantik. Noona bagaikan bidadari yang jatuh dari surga." Ucapku. Dia pun menunduk sambil tersenyum malu.
"Terima kasih." Katanya yang membuatku ikut tersenyum.
"Kkkk. Tak perlu malu, noona. Jujur saja. Noona seperti bidadari. Noona sangat cantik." Pujiku lagi.
"Ya sudah. Ayo berangkat." Ajaknya. Aku pun berdiri dari posisi dudukku. Ku rasa amnesia dua setengah tahun ini membuat noona sedikit kekanak kanakan.

Aku pun membuka pintu mobil untuk noona layaknya seorang pangeran membukakan pintu kereta untuk tuan putrinya. Eh! Ingat jungkook... kau melakukan ini agar jimin hyung mu bisa bersatu lagi dengan noona. Aku pun ikut masuk ke dalam mobilku. Mengunci pintu.

Noona pun memasang earphone ke telinganya. Dari layar handphone nya, aku bisa melihat dia menyalakan lagu 'begin' lagu solo ku.

...

"You make me begin~
You make me begin~~." Nyanyian nya yang merdu membuatku menikmati suaranya. Andai saja dia bekerja di big hit sebagai artis single. Atau pun bisa saja artis dari suatu grup. Tapi aku mau noona banyak menyanyi di setiap lagu. Tapi... big hit tidak memperbolehkan ada artis perempuan. Semuanya laki laki. Ugh... andai saja boleh menambahkan satu perempuan. Yaitu KIM Y/N NOONA.
.
.
.
.
.
.
.
Ini sudah sampai di tempat tujuan. Tempat yang 20 hari yang lalu aku dan para member kunjungi dan bermain permainan di sini.
"Noona, ireona... yo..." ucapku tersenggal karena melihat noona tidur dengan pulas. Pantas saja saat di perjalanan tadi, tak ada suaranya sama sekali.
"Noona~." Lirihku sambil mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Jarak kami sekarang hanya beberapa centi saja. Hidung kami juga hampir bersentuhan.
"Noona~ ireonayo~." Ucapku lagi. Dia pun bergerak. Membuka matanya perlahan. Deru nafasnya yang hangat menyentuh kulit wajahku. Kami sekarang saling bertatapan. Bisa dibilang cukup lama. Hingga...

Telolet telolet (lah... kok ada telolet nih di korea?)
"Mianhaeyo, noona. Aku hanya ingin membangunkan noona." Ucapku lalu menjauhkan wajahku dari wajah putih mulusnya.
"I-iya. Tak apa kok. Ayo." Balasnya. Aku dan noona pun keluar dari mobil. Menikmati hembusan angin segar. Membuat rambut noona yang lurus dan berkilau berterbangan begitu saja. Ah... dia memang bidadari dari surga.

The Way-PJM ✔Where stories live. Discover now