Part 10

4.8K 482 33
                                    


"Kau bisa meletakkan jaketmu di situ"

Kedua sapphire Naruto mengikuti arah tangan Sasuke, Ia pun segera membuka jaket dan tasnya lalu meletakkannya di atas sofa, sementara sang paman tampak pergi ke dapur, entahlah, Naruto baru pertama ini masuk kedalam apartemen milik bungsu Uchiha tersebut, tapi instingnya mengatakan kalau sang Paman pergi kearah dapur.

Ia pun segera merebahkan tubuhnya disofa tersebut, dan taklama kemudian sang Paman kembali keruangan tamu, menghampirinya dengan membawa secangkir minuman yang kemudian disodorkan sang Paman padanya. Naruto menatap pria yang kini berdiri dihadapannya, kemudian melirik sekilas minuman yang disodorkannya, dari warna dan aromanya Ia mengetahui sang Paman ternyata membuatkannya secangkir coklat panas, pilihan yang tepat setelah berjam-jam diluar dengan udara musim gugur yang dingin.

"Sankyu" ujarnya seraya mengambil coklat panas tersebut dari tangan Sasuke.

Sasuke berusaha memalingkan wajahnya yang tiba-tiba memanas tatkala jemarinya bersentuhan dengan milik Naruto, saat gadis tersebut mengambil coklat panas yang Ia buat untuknya.

Ah, rasanya Ia seperti anak lelaki yang baru menginjak pubertas.

"Setelah hujan sedikit lebih reda Aku akan mengantarmu pulang"

Yah, taklama setelah keduanya bertemu, tiba-tiba langit berubah menjadi mendung dan perlahan hujan pun turun, refleks Sasuke mengajak gadis itu ke apartemen nya yang jaraknya tidak jauh dari tempat tersebut.

Naruto meniup perlahan coklat panas ditangannya, minuman itu masih terlalu panas untuk bisa langsung dinikmati.

"Malam ini Aku berencana menginap ditempat Ino, Otou-san dan Ka-san sedang berada ditempat Jii-chan, mereka baru kembali minggu besok"

Pandangan Sasuke kembali pada sosok gadis bersurai pirang yang kini tengah fokus pada coklat panas ditangannya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Ia pun segera mengambil tempat kosong tepat disamping Naruto, merebahkan badannya yang terasa lelah.

"Sepertinya Kau sering ditinggal pergi oleh orangtuamu" ujarnya seraya mengambil remote TV yang ada di meja didepannya, kemudian menyalakannya.

"Katanya Jii-chan sakit, jadi mereka pergi kesana" jawab Naruto seraya meletakkan coklat panasnya diatas meja.

Sasuke menatap Naruto yang kini fokus pada TV LED didepannya.

"Ah, maaf, semoga Kakekmu cepat sembuh"

Naruto menggeleng pelan, kemudian Ia menatap sang paman dengan tatapan polosnya.

"Ie, itu hanya alasan Jii-chan agar Ka-san dan Tou-san mengunjunginya"

Sasuke menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan berfikiran yang macam-macam tentang Kakekmu"

Naruto mengerucutkan bibirnya tanda protes terhadap perkataan Sasuke.

"Jii-chan sendiri yang mengatakannya, dan Dia memintaku merahasiakannya dari Ka-san dan Tou-san, Jii-chan bilang mereka berdua sudah lama sekali tidak mengunjunginya"

Sasuke hanya tertawa kecil menanggapi penjelasan Naruto, Oniksnya kembali pada layar TV didepannya, dan jemarinya kembali menekan tuts-tuts pada remote-nya, masih berusaha mencari channel yang menarik.

"Ah, Oji-chan berhenti" refleks Naruto menarik tangan Sasuke yang memegang remote.

"Aku ingin menonton acara ini"

Sasuke melirik Naruto yang tengah fokus pada acara musik didepannya, sesekali gadis itu kembali menyeruput coklat panas yang tadi dibuatnya. Ia baru sadar kalau surai gadis ini lebih panjang dari terakhir kali mereka bertemu, dan kali ini oniksnya terfokus pada benda berkilauan yang ada ditelinganya. Tanpa sadar jemarinya menyingkirkan helaian rambut Naruto yang menutupi telinganya. Ia bisa merasakan tubuh sang gadis yang refleks membeku karna ulahnya barusan.

Oji-Chan, Daisuki!Where stories live. Discover now