Part 11

4.6K 418 18
                                    



Brukk...

Suara benturan pintu yang tertutup menggema jelas di telinga Naruto, punggungnya terasa sakit saat didorong paksa oleh Sasuke. Belum juga otaknya mencerna kejadian barusan, kedua sapphire nya dipaksa terbuka lebar tatkala Ia merasakan bibir Sasuke berada diatas bibirnya.

Tunggu,

Tadi Sasuke mengatakan apa?

"Biar kutunjukkan padamu ciuman yang sebenarnya"

Ah,

Ia ingat, Ia baru saja mengungkapkan cintanya pada pria berumur 27 tahun ini.

"Hmph.."

Naruto mengerang tertahan disela-sela ciuman Sasuke, pria itu menciumnya dengan cukup kasar, tersirat rasa frustasi dan posesif dari ciumannya, dari dominasinya seolah Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah milik pria itu.

Naruto hanya pasrah membiarkan Sasuke menciumnya, bagaimanapun Ia tidak tahu harus berbuat apa, walaupun ini bukan ciuman pertamanya, tapi ini pertama sekali seorang pria menciumnya seintim dan seposesif ini.

Sasuke masih mencium Naruto, mendominasi ciuman tersebut, sementara sang gadis hanya pasrah saat dirinya mengklaim bibir ranum tersebut. Rasa frustasi dan kecemburuannya membuat otaknya tidak bekerja secara normal, Ia hanya mengikuti nalurinya sebagai seorang pria. Dengan frustasi Ia menggigit kasar bibir bawah Naruto, membuat sang gadis refleks membukakan mulutnya, tentu hal tersebut tidak disia-siakan si bungsu Uchiha, Ia langsung melesakkan lidahnya masuk kedalam mulut sang gadis, mengabsen setiap deretan gigi putihnya, lidahnya kemudian mencoba mengajak lidah Naruto untuk bermain bersamanya.

"Hmphh ..."

Lagi, Naruto hanya bisa mengerang tertahan dibawah kungkungan Sasuke, sementara kedua tangannya berusaha menarik pelan t-shirt Sasuke.

Sasuke menyudahi ciumannya, akhirnya Ia sadar ada sesuatu yang salah.

"Bernafaslah"

Ujarnya kemudian saat disadarinya sedari tadi sang gadis menahan nafasnya saat Ia mencium sang gadis dengan kasarnya. Sementara wajahnya sedikitpun tak Ia jauhkan dari sang gadis, Ia menyatukan kening mereka, membuatnya lebih jelas melihat wajah sang gadis yang merah sempurna.

Naruto menundukkan wajahnya, menarik nafas yang sedalam-dalamnya, ia tidak sadar sudah berapa lama Ia menahan nafasnya, mungkin sejak pria itu mulai mengklaim bibirnya. Ia tidak pernah tahu kalau berciuman bisa semelelahkan ini, kedua tangannya masih betah meremas t-shirt milik Sasuke, membuat kerutan dibagian dadanya. Keningnya masih bersentuhan dengan milik Sasuke, sehingga Ia bisa merasakan deru nafas pria tersebut di wajahnya.

Mint,

Ini akan menjadi aroma kesukaannya mulai saat ini.

Sasuke menatap seksama setiap inchi dari wajah gadis yang berada dalam kungkungannya saat ini, perlahan tatapannya kembali fokus pada bibir merah sang gadis yang telah sedikit membengkak karena ulahnya barusan, rasa itu kembali merasuki dirinya, rasa untuk sekali lagi mencicipi bibir merah tersebut.

Perlahan namun pasti, ia kembali menghapus jarak antara dirinya dan Naruto. Satu tangannya memegang dagu sang gadis, memaksanya agar sejajar dengan wajahnya. Ia kembali mengklaim bibir tersebut, namun kali ini Ia melakukannya dengan lebih lembut.

Ia mencium gadis itu kembali, menghisap bibir atas dan bawahnya secara bergantian, dan saat sang gadis perlahan membuka kembali mulutnya, tanpa menyianyiakan kesempatan, Sasuke kembali memasukkan lidahnya, kali ini dengan sabarnya Ia menggoda lidah gadis bersurai pirang tersebut, dan walau terkesan kaku dan sedikit malu-malu, Sasuke bisa merasakan kali ini sang gadis mulai membalas ciumannya, lidah keduanya mulai menari bersama, walau masih saja Sasuke tetap yang mendominasi ciuman kali ini, namun Ia cukup senang karna kali ini sang gadis tidak bersikap pasif. Mau bagaimanapun Ia tidak bisa menyalahkan Naruto, tentu saja ini adalah pertama kalinya seorang pria menciumnya dengan seintim itu.

Oji-Chan, Daisuki!Where stories live. Discover now