이(dua)

268 39 1
                                    

®azzahrl.2018
EXO - Forever
.

.

.
그 무엇도 너완 비교 못할 거라고
nothing can compare with how you make me feel.

Hari ini, Chanyeol menghadiri sidang untuk kedua kalinya. Jaksa membacakan kesalahan yang Chanyeol perbuat seperti saat sidang pertama. Tanpa ada revisi sedikit pun. Rasanya Chanyeol ingin terus bermimpi. Karena disana ia bisa mendengar jaksa membacakan revisi kesalahannya dan ia dibebaskan dari segala tuntutan.

Chanyeol hanya mampu menunduk, tanpa berkutik. Ia memang tak bersalah, namun mau tak mau ia menutupi wajahnya sebisa mungkin agar para wartawan itu tak membuat ulah lagi. Ditempat lain, tepatnya di sebuah cafe, Sejeong tengah menikmayi kopinya diatas meja sembari menunggu Sehun.

Hari ini ia tak bekerja, karena hari ini adalah hari Sabtu. Hari dimana anak-anak berlari kegirangan di taman bersama teman-teman nya. Hari dimana orang-orang dewasa sibuk mengatur otak mereka untuk refreshing sejenak. Namun berbeda dengan Chanyeol, ia harus menghadapi salah satu hari terburuk dalam hidupnya.

Tanpa sengaja mata Sejeong menangkap televisi yang menyala sedari tadi. Di dalam televisi Chanyeol terlihat terus saja menunduk. Dan berita seolah menyebutkan bahwa ia menutup diri dari segala tuntutan itu. Mata Sejeong kembali menangkap hal lain, ia melihat seseorang duduk di salah satu meja dan ia terlihat tengah menunggu seseorang. Sama seperti dirinya.

Sejeong terus memperhatikan orang itu. Entah kenapa ada suatu hal yang harus diperhatikan nya saat ini dari orang itu. Seseorang datang dengan berpakaian jas hitam dan rambutnya tertata rapih. Ia duduk di depan orang tadi, dan mengambis sesuatu dari balik jas nya. Bravo! Sebuah amplop! Mata Sejeong membulat tepat ketika ia melihat amplop tebal berwarna kulit itu.

"Kau bekerja dengan baik, ini, bayaran untukmu." bisik lelaki jas itu sembari memberikan amplop kepada seseorang di depannya.

"Aku yakin dia akan masuk penjara, segera." jawab lelaki di depannya dengan mengambil amplop tebal itu dan memasukan nya ke dalam tas kecil yang dibawa nya.

Sejeong mengambil ponselnya dan ia merekam kejadian itu.

"Setelah dia masuk penjara, maka Park Production akan menjadi milik ku." dengan penuh bangga lelaki jas itu menyombongkan diri.

"Tentu saja, saat ini tak ada lagi orang yang percaya pada Park Chanyeol." balas seseorang di depannya dan mereka tertawa bersama. Setelah itu Sejeong mematikan ponselnya, tepat ketika Sehun datang.

"Kim Sejeong," panggil Sehun yang mampu mengejutkan Sejeong.

"Eoh, kau sudah datang?" tanya nya mengalihkan pembicaraan sembari memasukan kembali ponsel ke dalam tas kecil nya. Sehun melihat tangan kanan Sejeong yang terlihat mencurigakan itu.

"Apa itu?" tanya Sehun tanpa berpikir sebelumnya, ia penasaran apa yang habis dilakukan Sejeong sebelum kehadiran nya. 

"Bukan apa-apa, aku hanya menaruh ponsel ke dalam tasku, ada masalah?" Sejeong justru kembali bertanya seolah kini Sehun yang salah akibat bertanya. Ya, Sejeong berusaha melempar pembahasan agar apa yang baru dilakukan nya tidak diketahui oleh Sehun.

Sehun duduk di kursiㅡdi hadapan Sejeong. Sehun membuka buku menu, dan memulai topik pembicaraan yang lain, "kau sudah pesan sesuatu?"

"Ah, ya, aku sudah pesan dua capucino latte." Sejeong masih terlihat gugup. Ini adalah pertama kali nya ia ikut terlibat dalam sebuah kasus yang termasuk kasus besar di Korea karena menyangkut sang direktur perusahaan terkenal.

Love Is Painful (COMPLETED)Where stories live. Discover now